-18- Ernest Couple (1)

7.4K 1.2K 13
                                    

Aku masih memikirkan pertemuanku dengan Inara.

Sebenarnya itu bagus. Aku bisa melihat Inara tidak nyaman dan tidak suka dengan Junda yang mengejarnya ketika masih bertunangan denganku.

Dia juga menyuruh Junda minta maaf padaku yang artinya Inara tahu sikap tidak baik Junda padaku.

Tujuanku adalah menunjukkan brengseknya Junda, ingat? Dan Inara mulai menyadarinya.

Tapi tetap saja suasana hatiku tidak membaik.

Aku menghela napas.

"Nona..." Aku menoleh mendengar nada sedih Mary ketika memanggilku. "Jangan bersedih, Nona." katanya menghiburku.

Aku tersenyum tipis. "Aku tidak apa-apa" kataku menenangkan mereka.

"Ada apa rubah itu datang kemari? Kenapa Nona mempersilakannya?" kali ini Vera yang menyisirku di belakang terdengar berapi-api.

"Jangan berkata seperti itu, Lady Inara adalah temanku sekarang."

Ketiga maid yang ada di dekatku langsung memekik kaget.

"Kenapa Nona berteman dengannya?!" "Dia menggoda Pangeran Junda apa Nona lupa?!"

Vera dan Lilian berteriak bersamaan.

Aku bersyukur aku bisa mengubah persepsi orang-orang di rumah ini. Sekarang mereka membela dan memihakku. Tapi aku tidak menyangka, bahkan mereka lebih memilihku daripada heroine.

"Pertama, ini bukan Inara yang menggoda Junda. Kedua, aku berteman dengan Inara karena dia adalah gadis yang baik. Dia bahkan tidak membenciku setelah aku mencoba mencelakainya." kali ini mereka meringis.

"Tenang saja, Nona. Nona lah yang akan pergi bersama Pangeran Junda ke pesta Ernest!" Mary mencoba menghibur, tapi aku justru meringis.

Vera dan Lilian mengangguk. "Bahkan Nona akan pergi bersama Pangeran besok!" tambah Vera dengan semangat.

"Tapi Nona akan pergi ke Mansion of Ernest." setelah perkataan Lilian mereka menghela napas. Dan aku ikut menghela napas. Bukan karena akan bertemu dengan Marquis Lorcan, tapi karena harus bertemu dengan Junda.

Tapi bahkan maidku bersikap seperti ini. "Sebenarnya, ada apa dengan Ernest dan Anezka?" tanyaku dengan hati-hati. Aku perlu persiapan sebelum perang.

Lilian menghela napas. "Marquis Lorcan Ernest memang tidak mendukung pertunangan Nona dengan pangeran sejak awal. Dan melihat Nona yang... sangat menyukai Pangeran dan reaksi Pangeran Junda yang... tidak nyaman, mereka semakin menunjukkan ketidaksukaannya pada Nona." Jelas Lilian dengan hati-hati.

Aku sedikit paham karena dulu aku juga merasakan hal yang sama ketika membaca novel ini. Dan aku yakin pembaca lain juga mengutuk Anezka yang terobsesi pada Junda sampai gila. Apalagi paman Junda yang melihat keponakannya kesulitan.

Tapi rasanya beda ketika aku menjadi Anezka sendiri.

"Tapi... " suara Mary terdengar membuatku memandangnya, "ada alasan lain mengapa mereka tidak menyukai Nona."

"Marchioness Ilya Ernest adalah salah satu wanita yang mendapatkan pendidikan formal di negeri ini. Dan karena Nona tidak mengikuti akademi..." Mary tidak melanjutkan kalimatnya tapi aku bisa paham.

Jadi begitu. Tapi bukan berarti aku akan mundur begitu saja.

"Mary, siapkan gaun berwarna abu-abu dengan sedikit detail."

_______________________________

_______________________________

Aku mendatangi kereta kuda di halaman mansion dengan Junda yang berdiri di sampingnya dengan... cemberut.

Cupid For The Second LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang