-27- Alejandro

6.3K 1K 54
                                    

Ehh ehh... katanya gambarnya si Ale ga muncul ya di chap kemaren?

Ih sosoan malu malu dia tuu...

Maap ye, ni dia bocahnya

Ada lagu di media yg bisa diplay Kusaranin play mulai dari baca hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada lagu di media yg bisa diplay
Kusaranin play mulai dari baca hehe

Hope you enjoy~

___________
Kepalaku menoleh penuh ketika alunan piano yang familiar mulai terdengar. Alejandro tersenyum membalas tatapanku. Seakan tahu, hanya aku yang bisa mengiringi permainannya.

"We know full well there's just time." suaraku otomatis keluar, membuat senyum di wajah Alejandro semakin dalam.

Aku mendengar beberapa orang terkesiap ketika aku melangkah mendekat. Termasuk Junda yang kuyakin sudah membelalak lagi.

"So is it wrong, to dance this line?"

Bukan waktunya memikirkan pandangan orang sekarang. Terlebih ketika lagu dari film yang kusuka sedang diputar. Ya, 'film' yang kusuka.

"If your heart was full of love"
Aku melangkah mendekat sekali lagi.

"Could you give~ it up" kali ini suaraku dan Alejandro bersama. Terjawab sudah semua pertanyaanku tadi. Dia sama sepertiku.

'Cause what about, what about angels?
They will come, they will go, make us special'

Bisik-bisik yang terdengar ketika aku mulai bernyanyi sudah benar-benar berhenti. Hanya suara piano, suaraku, dan Alejandro.

"Don't give me up" Alejandro tersenyum. Aku membalas senyumnya tipis "Don't give..." mataku tanpa sadar mengarah  pada kerumunan. Dan senyumku hilang ketika bertemu gelap di mata Junda, "me up."

Aku mengalihkan tatapanku darinya sebelum suaraku bergetar.
"How unfair, it's just our love". Tapi justru mataku bertemu dengan mata emas yang juga terlihat menggelap. "Found something real that's out of touch". Entah kenapa wajah Lovist sama kerasnya dengan Junda.

Aku memutuskan untuk memandang ke arah lain. "But if you'd searched the whole wide world,
Would you dare to let it go?"

Berbeda dengan mereka berdua, mata Inara berbinar kepadaku. Begitu juga orang-orang. Sekarang aku tidak menemukan tatapan atau raut negatif dari mereka.

Justru Alejandro. Matanya tampak menerawang dan senyumnya tidak tampak lagi. Seakan lagu ini keluar dari hatinya.

"Cause what about, what about angels?
They will come, they will go, make us special"

Cupid For The Second LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang