Psst... Lovist says hi to y'all di bawah ^^
Happy reading~
__________________________________
__________________________________Lengan Junda erat di punggung dan kakiku, menahanku tidak menyentuh tanah. Dan di depannya, Lovist yang saling bertukar tatapan tajam dengan Junda.
Begitu menyadari posisiku saat ini, tidak ada yang bisa kupikirkan dan kulakukan selain berteriak dan memberontak.
Kakiku dan tubuhku bergerak dengan liar agar terlepas dari Junda. Tapi cowok itu justru semakin mengeratkan lengannya.
"Turunkan akuu!!! Aku mau turuun!" teriakku.
"Hei! Tenanglah! Kau bisa jatuh!" teriak Junda.
"Yang Mulia! Sebaiknya Anda segera melepaskannya!" teriak Lovist.
Tiga bangsawan muda dari mansion besar dan bahkan kerajaan saling berteriak bersamaan di halaman mansion. Tidak ada yang lebih aneh dari ini.
Junda benar-benar tidak melepaskanku, padahal aku yakin siapapun akan kewalahan dengan gerakan liarku. Usahaku sia-sia dan aku juga mulai kehabisan tenaga. Akhirnya gerakanku melambat.
Tapi justru Junda mengendurkan lengannya hingga kakiku dapat menyentuh tanah, meskipun aku sekilas mendengar helaan napas lemah darinya.
Begitu aku mendapatkan keseimbanganku aku segera berlari ke belakang Lovist dan mengintip Junda yang melongo tidak percaya dengan tangannya yang masih menggantung di udara.
Lovist berbalik ke arahku. "Anezka, kau tidak apa-apa? Kenapa menangis?"
Eh? Aku menangis? Tapi sepertinya itu benar, melihat jari Lovist yang basah setelah mengusap pipiku.
"Lord Lovist," suara Junda terdengar menakutkan, lagi. "Saya harap Anda tidak lupa siapa Lady Anezka."
Lovist beralih dariku ketika mendengarnya, "Ah, maafkan saya Yang Mulia. Tentu saja saya tidak lupa Lady Anezka adalah tunangan Yang Mulia." suara Lovist terdengar tenang, "setidaknya untuk saat ini."
Tentu saja aku dan Junda kaget mendengarnya. Lovist menunjukkan kalau dia tahu mengenai pembatalan pertunangan kami.
Perilakunya tadi bisa saja dianggap sebagai perilaku tidak hormat pada Keluarga Kerajaan. Dan fakta bahwa dia mengetahui apa yang harusnya hanya keluargaku dan Junda ketahui, itu juga bisa memperburuk.
Lovist, kenapa dia bertindak gegabah seperti ini? Aku tidak tahu apa yang akan dipikirkan Junda tapi siapa yang tahu Lovist bisa berada dalam bahaya karena ini. Semua kemungkinan pasti ada, kan? Aku, tidak mau dia berakhir sama seperti dalam novel.
"Kalau begitu aku dengan senang hati akan selalu mengingatkanmu," Junda menjawab dengan tanpa kuduga. Dia mencoba menyangkal bahwa pertunangan kami akan berakhir? Bukankah itu sia-sia. "Ada apa Little Duke dari Aillard berada di mansion Vivaldi?"
Sebenarnya aku juga penasaran dengan itu. Ini pertama kalinya aku melihat Lovist di mansion sejak aku bangun di dunia ini.
"Seperti yang Anda tahu, Yang Mulia, saya bertanggung jawab atas pengetahuan dasar Lady Anezka saat ini."
"Dan bukankah kalian belajar di perpustakaan istana? Aku tidak ingat hari ini Lady Anezka memiliki jadwal belajar," Junda menaikkan sebelah alis dan dagunya.
Tapi Lovist tidak tampak terintimidasi dengan itu. "Kami tidak mungkin berdansa di perpustakaan istana, Yang Mulia."
Lagi, aku dan Junda sama-sama kaget dengan jawaban tenang Lovist. Aku tidak ingat hari ini kami akan belajar dansa. Apa Lovist sengaja mengatakannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cupid For The Second Lead
General Fiction(Bukan Novel Terjemahan ya) Judul lain : The Villainess' Playing Cupid Aku bertemu dengan idolaku! Ini mungkin terdengar sedikit gila tapi dia adalah karakter dalam novel. Yak, karena entah bagaimana aku "berada dalam novel". Tapi kenapa aku malah...