Hope you enjoy~==========================
"Heir of Aillard Ducal House, Lord Lovist Aillard, dan Lady Inara Lazuli, telah tiba!"
Senyumku terbit seketika, dan kakiku segera melangkah mendekat ke arah pintu.
Memang ya, pemeran utama selalu datang lebih akhir untuk mencuri semua atensi. Dan itu yang terjadi sekarang. Sekali lagi ruangan bergemuruh dengan bisikan.
'Lord Lovist Aillard? Bukankah dia tidak pernah menghadiri undangan apapun?'
Iya, Lovist yang itu!
'Dia sangat pandai dan juga tampan, sayang sekali dia tidak pernah muncul'
Benar sekali! Dia sangat... fangirling-able.
'Siapa yang berhasil membuat Lord Lovist keluar?'
Err... sebenarnya, bapaknya.
'Lady Inara? Setelah Pangeran Junda, dia juga berhasil membuat Little Duke Aillard keluar?'
Ehm sebenarnya bukan begitu, tapi bukankah Inara memang luar biasa? Hehe
'Apa putri Duke yang akhirnya menang? Dia pasti mengancamnya, pantas saja dia tetap datang bersama Pangeran'
... . Aku tidak mengancam siapapun, dan aku cuma diajak T.T
Aku berhenti mendengarkan mereka ketika Lovist dan Inara melangkah masuk.
Inara tampak sangat menawan dengan gaun emasnya. Dia benar-benar terlihat seperti boneka hidup. Sementara Lovist sangat tampan dan gagah dengan coat putih panjangnya. Dan, uwaaa dia mengatur rambutnya mengikuti saranku!
Lovist menggumamkan sesuatu yang kuyakin adalah 'hati-hati' sebelum Inara melangkah. Inara terlihat tersipu dan tersenyum dengan sangat cantik.
Uww mereka terlihat sangat serasi dan menyilaukan! Ya Tuhan aku tidak percaya aku bisa menyaksikan ini secara langsung.
'Apa yang akan Pangeran pikirkan?'
Kalimat lirih itu tertangkap telingaku. Ah, iya. Aku juga sedikit penasaran dengan itu. Diam-diam aku mengangkat kepalaku untuk melirik Junda yang sudah berdiri di sampingku.
Junda juga melihat mereka. Aku mencoba mencari apakah ada tatapan terluka atau sedih di matanya.
Tiba-tiba dia menoleh padaku. 'Huk!' aku ketahuan.
"Kalau mau mencuri pandang padaku, tumbuhlah sedikit lebih tinggi. Semua yang kau lakukan kelihatan dari atas sini."
Bahkan di saat seperti ini dia masih menyebalkan. Tapi entah kenapa mendengarnya mengatakan itu membuatku sedikit lega. Dia tampak baik-baik saja.
"Salam kepada Yang Mulia Pangeran Junda dan Lady Anezka."
Lovist dan Inara mendatangi kami. Bisikan lain mengiringinya. Haha, kami berempat bersama tentunya adalah perpaduan yang mengherankan.
"Aku tidak menyangka akan melihat kalian datang bersama," Junda berkomentar masih dengan nada tenang.
He can keep his composure tho, padahal gadis yang disukainya bersama pria lain. Aku kembali meliriknya. Tapi lagi, Junda membalas mataku.
"Apa kau akan berkata mereka terlihat hebat lagi, Lady Anezka?"
Aku mencoba mengolah pertanyaan Junda. Apa itu sarkasme untukku dan Lovist karena kejadian terakhir? Wah, jangan bilang dia masih percaya omong kosongku waktu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cupid For The Second Lead
General Fiction(Bukan Novel Terjemahan ya) Judul lain : The Villainess' Playing Cupid Aku bertemu dengan idolaku! Ini mungkin terdengar sedikit gila tapi dia adalah karakter dalam novel. Yak, karena entah bagaimana aku "berada dalam novel". Tapi kenapa aku malah...