"Karena menaruh kuda yang sama dalam dua perahu adalah tindakan paling bodoh."
***
For you I could pretend like I was happy when I was sad
For you I could pretend like I was strong when I was hurt
I wish love was perfect as love itself
I wish all my weaknesses could be hidden
I grew a flower that can’t be bloomed in a dream that can’t come true
I’m so sick of this Fake Love
Fake Love
Fake Love
"Entah kenapa, rasa-rasanya aku pernah dengar lagu ini. Tapi kapan ya ...?"
Zhu Sheng menautkan ke dua alisnya, mengetuk-ngetuk pelipis dengan tampang berpikir.
Di atas kudanya Rakilla hanya mengulum senyum. Melanjutkan lagu itu seraya mengangguk-anggukan kepalanya. Sebentar lagi rombongan mereka akan sampai di Trowulan.
"Astaga ... itu lagu Fake Love dari BTS, kau tidak tahu?"
Juan Zha mendecakan lindah. Sejak dulu dia tahu benar kalau Rakilla ini suka sekali dengan lagu-lagu dari Boyband asal Korea Selatan itu.
"Aih ... benar benar, aku ingat sekarang." Gadis itu menganggukan kepalanya. Tertawa.
"Lagipula kau apa apaan sih Ra? Kalau sampai para prajurit itu mendengar nyanyianmu, mereka akan bingung dan curiga nantinya." Juan Zha mendengus.
"Siapa perduli apa yang aku katakan? Cepat atau lambat ingatan mereka tentang diriku akan hilang dengan sendirinya." Rakilla mengendikan bahu, kembali bersenandung riang seraya menggebah kudanya dengan kecepatan sedang. Melewati rumah-rumah penduduk serta pedagang.
Kali ini baik Zhu Sheng maupun Juan Zha tidak bisa mengatakan apa-apa.
Gadis itu memang benar, dengan dihancurkan dan dihilangkannya Hanwujin dari sejarah, siapapun pasti akan melupakan mereka.
"Kau tahu? Sampai saat ini aku selalu berharap kalau keputusan ratu menghancurkan Hanwujin masih bisa diubah." Zhu Sheng mendongakan kepala ke atas langit pagi yang tampak membiru.
"Memangnya kenapa? Kau bahkan tidak berasal dari Hanwujin." Juan Zha mendongakan kepala. Menatap gadis yang satu kuda bersamanya dengan sebelah alis terangkat.
"Sebuah surga seperti Hanwujin akan sangat disesalkan kalau harus hancur hanya karena sebuah titah dari 'sesuatu' di luar kuasa kita."
"Kalau dibiarkan tetap berdiri, Hanwujin akan jadi negara paling berkuasa di nusantara, itu artinya negara Indonesia di masa mendatang akan dikuasai bangsa-bangsa asing seperti kita. Ini jelas tidak bisa dibiarkan." Juan Zha berspekulasi.
"Kalau ras-ras berdarah campuran yang menguasai negeri ini, maka tidak akan ada Indonesia seperti apa yang kita kenal. Dan mungkin juga aku, kau, dan ratu tidak akan dilahirkan." Zhu Sheng menambahkan.
Ya ... tatanan masa dan waktu memanglah serumit itu, kau tidak akan mengerti semuanya hanya dengan membaca. Sebuah tindakan kecil bisa berakibat fatal di masa yang akan datang.
Itulah sebabnya mereka mati-matian memastikan sejarah tetap berjalan sebagaimana mestinya. Berapapun harga yang harus dibayar untuk tercapainya tujuan itu.
"Sudah, jangan bergosip saja. Kita sampai."
Percakapan mereka terhenti saat Rakilla kembali bersuara dari kuda di hadapan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]RANJAU
Historical FictionWARNING!!! 18+ Rakilla Huan Mei, seorang mahasiswi tingkat akhir Fakultas Hukum terpaksa harus bentrok dengan kekasihnya sendiri yang seorang anggota brimob saat terlibat unjuk rasa besar-besaran di depan gedung DPR. Keadaan yang semula berlangsung...