20. Keluar kandang buaya masuk kandang singa

1.2K 266 55
                                    

Lantunan lagu kopi dangdut yang bersumber dari speaker di atas meja guru itu memenuhi seluruh penjuru kelas 12 IPS 1. Cowok-cowok yang menjadi biang rusuh mulai joget-joget tidak jelas. Murid perempuannya pun ikut-ikutan. Rainne dan Gaby menjadi dua dari selusin cewek barbar lainnya yang mulai ikut-ikut joget tidak jelas menikmati lagu yang diputar oleh anak-anak cowok. Beberapa murid lain sibuk membuat TikTok, ada juga yang asyik mengabadikan moment itu melalui story Instagram. Bisa dibayangkan keadaan kelas itu sangat kacau saat ini.

"Eh, eh, si Willy si Willy! Siaga satu! Siaga satu!" ujar Gaby tiba-tiba sambil menarik Rainne yang asyik berjoget.

"Hah? Mana?!" panik Rainne sambil menoleh ke pintu kelas. Sungguh, ia malas berurusan lagi dengan cowok sejenis Willy.

Sialnya, sebelum Rainne sempat bersembunyi untuk menghindari cowok itu, Willy sudah lebih dulu tersenyum miring dan melambai sok ganteng padanya. rainne langsung membuang muka malas, mencoba mengabaikan Willy yang dengan tidak tahu malunya masuk ke kelasnya.

"Hey, sombong banget sih lo gapernah balesin chat gue lagi."

"Ih apaan sih lo, jauh-jauh dari gue! Rese deh." Rainne mengibas-ngibaskan tangannya meminta Willy menjauh darinya.

"Bagygon mana baygon!" teriak Gaby sambil berlari menuju loker mencari semprotan serangga.

Willy jelas-jelas menangkap raut tidak suka Rainne, tapi ia tidak peduli. Ia malah tersenyum aneh.

"Razza Angkasa? Target baru lo, ya?" tanyanya.

Rainne tidak menjawab. Ia terlalu malas meladeni. Willy malah tertawa geli.

"Pantesan lo langsung ghosting gue. Elah, ngapain coba lo mepet si Angkasa begitu? Kaya sih emang, tapi dia enggak bakal mau sama lo. Mending juga gue," katanya dengan sangat percaya diri.

"Ngaca coba, Will. Daripada sama lo, ya mending gue mepet Angkasa lah gila."

Willy mendengus malas lalu mendekatkan wajahnya pada Rainne untuk berbisik.

"Lo mau dibayar berapa sih biar mau sama gue?"

Mendengar itu, Rainne langsung menatap pada Willy dengan tampang amat sangat tidak suka.

"Sinting lo ya?" desis Rainne. Tangannya sudah terkepal ingin menonjok Willy karena menganggapnya serendah itu. Cowok ini benar-benar gila, dan Rainne menyesal pernah mau diajak jalan olehnya waktu itu.

Rainne ingin sekali menonjok Willy, namun hal itu urung ia lakukan saat mendengar pintu kelasnya diketuk dengan cukup kencang hingga membuat seluruh perhatian penghuni kelas teralihkan pada sosok jangkung yang berdiri di abang pintu.

"Permisi."

Melihat siapa sosok itu, Rainne langsung melompat kegirangan dan berlari meninggalkan Willy.

"Angkasa! Tolong aku! Ada predator!" ujar Rainne dengan suara melengking. Saat ia hendak menghambur ke pelukan cowok itu, tangan Angkasa terangkat hingga menyentuh jidat Rainne dan menahan gadis itu di tempat.

"KM sama sekretraris 12 IPS 1, di suruh ke ruangan Pak Surya sekarang," ujar Angkasa pada seluruh penghuni kelas dan mengabaikan Rainne yang mulai berpindah tempat ke belakangnya seperti sedang bersembunyi.

Willy mengangkat satu alisnya saat melihat Rainne menempel pada Angkasa seperti itu. Mendadak wajahnya berubah kaget saat dari belakang Gaby menyemprotkan sesuatu padanya.

"Mati kek lo anjir hama!"

"Gaby sialan," maki Willy dan langsung keluar dari kelas itu saat menyadari Gaby akan menyemprotkan lagi pembasmi kecoa kepadanya. Benar-benar gila, bisa-bisa ia mati keracunan.

Dear AnonymousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang