CHAPTER 9✔

110K 11.5K 437
                                    

Hari ini hari terakhir di Bali, sedangkan Vino dkk dan Anya dkk sedang khawatir karena Zahra hilang. Vino kalang kabut dia melempar apapun barang yang didekatnya membuat semua ngeri, Guru guru dan murid lain pun membantu mencari Zahra.

"Dimana sih sayang jangan buat aku khawatir" Gumam Vino yg terduduk di lantai dekat kamar Zahra dkk dan Violet.

Sedangkan Violet dia pergi entah kemana dan bilang izin dia mencari Zahra padahal dia sedang jalan jalan.

"Yang sabar Vin" Arkan menepuk bahu Vino.

"Hm" Vino hanya berdehem.

Kaila dan Anya sudah menangis di kamar sedangkan Naila hanya menenangkan 2 sahabatnya itu.

Tadi saat bangun tidur, mereka sudah tak melihat Zahra. Pintu juga dikunci dari dalam jadi tak mungkin Zahra keluar.

Daniel merasa ada yang aneh karna tadi ia melihat Violet yang bersikap biasa, dia memutuskan untuk mengikuti Violet.

Ternyata Violet pergi ke alun alun dan menemui seseorang disana.

"Sekap dia terus di gudang nanti besok kita buang dia ke luar kota" Ucap Violet memberi seamplop uang.

"Oke" Lelaki itu mengangguk lalu pergi dan Violet berkeliling alun alun.

Daniel?, pria itu sudah balik ke villa. Sampai di villa ia bersikap biasa saja karena jika ia berkata ia tahu dimana Zahra berada pasti Vino akan menuduhnya, dan jika ia bilang dia tau dari Violet, pasti Vino tak mempercayainya.

Daniel mendekati Vino yg duduk bersama Arkan, dia duduk di samping Vino dengan wajah sedikit khawatir.

"Dimana aja tempat yg belum lo cek?" Tanya Daniel.

"Gudang sama toilet di depan" ucap Vino datar tapi menyiratkan ke khawatiran.

"Kita cari ke gudang" Ucap Arkan mengusulkan dan mereka berdua mengangguk.

Merekapun berlari ke gudang, samapi disana pintu di kunci dan mereka mendobrak pintu itu.

Brak

Pintu terbuka menampilkan Zahra dengan wajah sayu dan tersenyum lemah dengan tangan dan kaki yang diikat, Vino langsung berlari dan memeluk istrinya.

"Kamu gak papa?" Tanya Vino da Zahra menggeleng lemah.

Vino melepaskan ikatan tangan dan kaki Zahra, lalu langsung memeluk gadis itu sambil merapalkan maaf, karena ia tak becus menjaga Zahra.

Vino mencium setiap inci wajah Zahra membuat Zahra tersenyum tipis lalu....

Bruk

Zahra ambruk di pelukan Vino membuat Vino panik. Dia menggendong Zahra ala bridal style lalu pergi dari gudang itu.

Anya, Kaila, dan Naila yang melihat Vino menggendong Zahra yang pingsan, lalu membuka pintu kamar mereka dan Vino langsung masuk ke situ, Vino merebahkan Zahra di kasur.

"Panggil dokter" Teriak Vino.

Dokter wanita pun datang ke kamar dan menutup pintu menyisakan dokter dan Zahra.

Setelah memeriksa Zahra, dokter itupun keluar lalu menutup pintu dari luar.

"Gimana keadaannya dok?" Tanya Daniel.

"Dia baik baik saja hanya mengalami luka kecil dan sedikit trauma, kalian harus bisa membuat mood nya selalu bagus agar dia bisa cepat pulih" Ucap dokter berhijab itu.

"Boleh masuk?" Tanya Vino datar.

"Boleh" Ucap deokter itu.

"Kalau gitu saya permisi" Ucap dokter itu dan Daniel mengangguk lalu dokter itupun pergi.

"Gue masuk kalian diem" Ucap Vino datar dan semua mengangguk pasrah.

Vino pun masuk dan duduk di ranjang Zahra, Dia mengusap pipi istrinya yang tak memakai cadar itu.

"Enghhh" Lenguh Zahra.

"Kamu gak papa?" Tanya Vino dan Zahra menggeleng kecil.

Zahra mencoba duduk yang dibantu Vino. Vino pun memeluk Zahra dan mengecup pucuk kepala gadis itu.

"Aku takut" Lirih Zahra.

"Shttt tenang ada aku" Ucap Vino menenangkan Zahra.

"Pulang" Rengek Zahra dan Vino mengangguk karena memang harusnya mereka pulang 15 menit lalu.

Vino pun membereskan baju Zahra, lalu memberikan Zahra cadar dan Zahra menerimanya lalu mereka pun keluar.

"Kita pulang" Ucap Vino.

"Zahra sudah tidak papa" Tanya bu Indri dan Zahra mengangguk.

"Yasudah kita pulang" Ucap pa Gilang.

Merekapun ke parkiran lalu menaiki bis masing masing. Sedangkan Anya dkk, Daniel dkk dan Violet sudah duluan masuk ke bus disuruh oleh bu Indri.






Yeayyyyy rencana violet gagal!

baca kalo seru dan tinggalkan kalau bosan!

Tandain kalo ada typo!

Maaf kalo ada typo

Salam author AQUARIUS

BAD BOY AND MUSLIMAH GIRL (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang