"Halo"
"Ha--halo Nai"
"Kenapa Kan?"
"Emm gue, gue suka sama lo, lo mau gak jadi pacar gue?"
"Hah?"
"Iya lo mau kan jadi pacar gue"
"Lo kurang obat ya?"
"Hah? Gak kok gue serius"
"Lo waras kan?"
"Lo tinggal jawab lo mau gak?"
"Lo mending istirahat deh"
Tuttttttt
Naila mematikan teleponya sepihak membuat semua yang disitu menyemburkan tawanya kecuali Arkan yang mukanya masam.
"Cinta bertepuk sebelah tangan" Ledek Reyhan membuat Arkan mendegus.
"Kesel banget gue" Ucap Arkan.
"Yang sabar, emm kalo kata Zahra mah Jodoh pasti bertemu" Ucap Vino.
"Sabar gue nungguin Naila gak mau mau" Kesal Arkan.
"Cari aja cewek lain" Ucap Fariz enteng.
"Lo kira gue Reyhan" Sewot Arkan.
"Reyhan mah janda aja dijadiin selingkuhan" Ucap Daniel.
"Ya kan gue gak tau kalo dia janda" Ucap Reyhan.
"Masa lo gak bisa bedain mana janda mana gadis" Ucap Vino.
"Kalo lo liat bodynya beuhh kayak anak SMA tapi gak taunya udah punya anak 2" Ucap Reyhan membuat semua menyemburkan tawanya.
Vino merasa lega, bisa melupakan sedikit masalahnya dengan sahabatnya. Dia beruntung mempunyai sahabat seperti mereka.
Tanpa Vino sadari ternyata ada musuh dalam selimut tetangga disana. Dia menyeringai kecil tanpa terlihat siapapun.
"Udah deh gue laper" Ucap Fariz.
"Ada makanan gak?" Tanya Reyhan dan Vino mengangguk.
"Ada, tadi Zahra masak" Ucap Vino dan 4 curut itu langsung saja ngacir ke dapur tanpa menunggu sang pemilik rumah.
Vino berjalan ke atas tangga untuk mengecek Zahra, di depan kamar dia masuk dan melihat istrinya sedang tertidur dengan pipi sedikit basah, dia tau Zahra sedang menangis tadi.
Vino mendekati Zahra lalu berbaring di samping Zahra dan membalikan Zahra agar menghadapnya.
Dia membelai pipi Zahra lalu mengecup pipi chubby itu singkat.
Vino memeluk istri mungilnya itu erat seperti tak mau kehilangan. Setetes air mata meluncur dari mata Vino membayangkan kemungkinan yang akan terjadi kedepanya kelak.
Dia berdoa agar semua yang terjadi terbaik untuk keduanya, dia mencium pucuk kepala Zahra lalu ikut terlelap membiarkan 4 temanya yang berada di rumahnya.
******
Saat bangun Vino tak menemukan Zahra disampingnya
Dia bangun lalu keluar kamar dan kebawah, dibawah dia melihat Zahra sedang membereskan meja makan sedangkan ke4 temanya sudah tak ada disitu.Vino mendekati Zahra lalu duduk di meja makan karena merasakan lapar di perutnya.
"Mau makan apa mas? " Tanya Zahra.
"Mau nasi goreng aja" Ucap Vino dan Zahra mengangguk lalu mengambilkan nasi goreng dan memberikanya pada Vino.
Semua hening, Zahra yang memperhatikan Vino dan Vino yang makan sesekali mengaduk ngaduk nasinya.
"Nanti kita liburan ya" Ajak Vino.
"Mau kemana? " Tanya Zahra.
"Kita ke Yogyakarta aja 5 hari" Ucap Vino.
"Kapan?"
"Emm lusa aja" Ucap Vino dan Zahra hanya mengangguk patuh.
Kembali hening kembali entah karena apa, Zahra memikirkan bagaimana nanti hidupnya kedepanya.
Vino menghela nafas lalu menatap Zahra intens.
"Apapun yang terjadi,semoga semuanya yang terbaik" Ucap Vino membuat Zahra menoleh lalu mengangguk.
Air mata Zahra luruh begitu saja, dia selalu ingin menangis ketika mengingat pernikahannya terancam.
Vino mendekatkan kursinya ke Zahra lalu memeluk istrinya itu, mengusap punggung Zahra dan mengecup kepala Zahra berkali kali.
Zahra pun menumpahkan tangisnya di dada bidang Vino, mau bagaimanapun dia mencintai suaminya ini.
Zahra terus memukul dada bidang Vino, melampiaskan semua tangisnya. Vino pun membiarkan karena pukulan Zahra tak ada sakit sakitnya sama sekali.
Hubungan mereka terancam pisah karena sebuah kesalahan yang dilakukan orang lain.
Jangan lupa Vote!
Follow Akun author!
Salam author AQUARIUS!
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY AND MUSLIMAH GIRL (LENGKAP)
Romance⚠Bukan Revisi sih, cuma ngejelasin kalimat yang kurang jelas. Masih banyak Typo ⚠ Follow akun author ya! Ini cerita pertama jadi maaf kalo gak jelas: ) Siapa yang tak mengenal ALVINO AL KARIM WIJAYA,seorang leader geng motor savar yang terkenal den...