CHAPTER 43✔

71.2K 6.9K 859
                                    

Vino semakin hari semakin posesif pada Zahra karena tak mau kejadian itu terulang dan membahayakan Zahra beserta 3 anaknya.

Vino seringkali tak ngampus untuk menemani Zahra dirumah seperti saat ini.

Vino sedang melaksanakan belajar online, kampus itu memang menyediakan belajar online tapi tak ke sembarang orang.

Vino adalah anak dari pemilik perusahaan terkenal jadi gampang mengurus semua.

Saat ini Zahra sedang duduk menemani Vino sambil nyemil biskuit, akhir akhir ini Zahra lebih suka makanan yang manis.

Sedangkan Vino sedang mengerjakan tugas yang diberikan dosen padanya.

"Mas aku gendutan gak sih?" Tanya Zahra membuat Vino menelan ludah, jika dijawab iya pasti Zahra marah. jika dijawab tidak dikira ia bohong.

"Enggak kok kamu kan sehat ngandung anak 3 lagi" Ucap Vino

"Berarti aku gendutan?" Tanya Zahra.

"Ehh tau gak si naila udah mau ta'aruf sama Arkan" Ucap Vino mengalihkan pembicaraan.

Mata Zahra seketika berbinar "berarti Naila udah suka ke Arkan dong?" Tanya Zahra

Vino mengangguk "iya, soalnya si arka pantang nyerah" Ucap Vino.

"Kapan acaranya mas?" Tanya Zahra.

"Minggu depan" Ucap Vino.

Mata elang Vino melihat ada sesuatu mengarah pada mereka dari luar, dan posisi mereka dekat kaca.

Vino menarik Zahra ke pelukanya agar tak kena pecahan kaca.

Pyar

Kaca pecah membuat Zahra kaget, Vino langsung melihat keluar dimana ada orang berpakaian serba hitam di bawah.

"Woy jangan lari" Teriak Vino.

Vino melihat postur tubuh orang itu seperti seorang gadis.

"Kamu gak papa?" Tanya Vino.

Zahra menggeleng "gak papa mas" Ucap Zahra lemas masih kaget atas kejadian tadi.

Jika Vino tak menariknya mungkin baru itu sudah mengenai kepala Zahra.

"Kamu diem dulu sini jangan kemana mana, mas mau panggil bi inem buat beresin pecahan kacanya" Ucap Vino dan Zahra mengangguk

******

Setelah kejadian tadi, Vino memanggil teman temanya untuk kerumahnya sedangkan Zahra tidur di temani bi Inem.

"Apa bener kata Violet kalo pelakunya temen Zahra" Tebak Daniel.

"Tapi susah, semuanya baik ke Zahra" Ucap Arkan.

"Jangan jangan si Naila lagi" Tebak Reyhan.

Pletak

Arkan menggeplak kepala Reyhan "jangan asal nuduh lo" Ucapnya.

"Jangan geplak kepala gue juga kali" Kesal Reyhan.

"Siapa yang sikapnya aneh akhir akhir ini?" Tanya Daniel.

"Salah satu dari mereka itu kayak aktor, hebat mainin peran mereka yang harusnya jadi antagonis tapi pura pura jadi protagonis" Ucap Vino.

"Wahhh panjang juga lo ngomong" Kagum Reyhan.

"Serius han" Tegur Daniel.

Daniel dan Vino jika membicarakan sesuatu pasti dibawa serius.

"Yang pasti, kita harus jaga Zahra sebelum dalang bertindak lebih jauh" Ucap Daniel.

"Tadi pas orang itu lempar batu ada kertasnya" Ucap Vino.

"Mana?" Tanya Daniel.

Vino mengambil kertas itu di sakunya lalu membukanya.

Cinta-u bertepuk sebelah tangan, r-mantisnya kamu membua- ku s-ngat tida- suka, --lang sudah ceri--ku untuk bersa-amu.

My queen

Begitulah isi kertas tersebut membuat mereka menyerngit.

"Cintaku bertepuk sebelah tangan, romantisnya kamu membuat ku sangat tidak suka, hilang sudah ceritaku untuk bersamamu" Ucap Vino membaca kertas itu.

"Kok lo bisa baca gue gak bisa" Ucap Reyhan.

"IQ gue lebih tinggi" Ucap Vino membuat Reyhan mendelik.

"Maksudnya gimana ya?" Tanya Arkan.

"Kayanya dia ngelakuin sendiri dan gak pake bantuan orang lain" Ucap Daniel.

"Hm... Tingkahnya berani dan gak takut apapun" Ucap Vino.

"Bener, dia pasti orang yang gak takut kalo dia ketauan" Ucap Daniel.

"Kok kalian pinter kita gak" Ucap Arkan.

"Belajar sono biar IQ lo tinggi" Ucap Daniel.

Teka teki yang susah di pecahkan, pikir mereka.







Jangan lupa Vote guys!

Follow akun author dong, followers author dikit baget nih!

Tandain kalo ada typo!

Salam author AQUARIUS!

BAD BOY AND MUSLIMAH GIRL (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang