CHAPTER 38✔

73.4K 7.3K 839
                                    

Di sore hari yang mendung ini, di sebuah kamar hotel 2 insan masih bergelung dalam selimut.

Vino mengerjap beberapa kali lalu sepenuhnya tersadar dan menoleh ke samping melihat sang istri yang tidur sambil menghadap padanya.

Vino membelai pipi Zahra membuat sang empu terganggu.

"Enggh" Lenguh Zahra lalu menatap Vino.

"Maaf.... " Ucap Vino tapi Zahra menghiraukanya, dia malah memejamkan mata sambil menghela nafas.

"Ra maaf.... " Ucap Vino

"Aku mau pulang" Ucap Zahra membuat Vino menghela nafas.

Vino memakai bajunya lalu bangun, Zahra memakai gamisnya, Vino memunggungi Zahra agar tak melihat.

Setelahnya Zahra langsung menunggu diluar, Vino membuka pintu kamar mandi dan melihat Violet yang meringkuk.

Dia menyeret Violet dan membawanya keluar sampai ke parkiran diikuti Zahra, banyak orang yang menatap heran pada mereka.

Vino langsung memasukan Violet ke bangku belakang lalu masuk ke bangku kemudi, lalu diikuti Zahra yang duduk di samping bangku kemudi.

Mobil Vino melaju ke rumahnya, sampai disana di menyeret Violet kedalam dan mendorong Violet ke depan teman temannya.

"Napa nih?" Tanya Fariz

"Tanya sama si bedebah ini" Ucap Vino sedangkan Zahra duduk di samping Anya lalu memeluk Cewek itu.

"Kenapa Vi?" Tanya Daniel.

"Dia ngejebak gue untungnya gue nelepon Zahra dulu jadi gue gak ngelakuin nya ke bedebah itu" Ucap Vino membuat semua kaget.

Pantas saja Zahra tadi berlari menghiraukan mereka yang bertanya tanya.

"Semua gara gara lo" Tunjuk Violet pada Zahra membuat Zahra menangis di pelukan Anya.

"Anjing lo" Maki Vino.

"Lo gak tau aja ada pengkhianat disini" Ucap Violet membuat salah satu diantara mereka mengumpat pelan.

"Jangan ngadi ngadi lo" Ucap Fariz.

Violet maju menghampiri Fariz lalu menunjuk waja Fariz dengan telunjuknya.

"Lo itu pengkhianat sama kayak gue" Ucap Violet membuat semua membelalakan matanya kaget.

"Bener Riz?" Tanya Reyhan.

"Iya gue pengkhianat" Ucap Fariz membuat semua menutup mulut tak percaya apalagi Reyhan.

"Sialan lo" Umpat Vino lalu meninju wajah Fariz.

Bugh

Bugh

Bugh

Vino terus menghajar Fariz lalu berdecih.

"Sahabat macam apa lo" Ucap Arkan.

"gue itu suka sama Zahra jadi gue lakuin ini semua" Ucap Fariz.

"Kalo lo suka sama Zahra lo harus ikhlas dia sama Vino bukanya lo malah gini" Bentak Daniel membuat Fariz tersadar, dia salah.

"Tapi gue sakit hati" Ucap Fariz.

"Lo harus ikhlas" Ucap Reyhan menepuk bahu fariz.

"Gue coba.... " Lirih Fariz.

"Maaf gue salah... " Lirih Fariz membuat Violet membelalakan matanya kaget.

"Gak bisa gitu dong" Ucap Violet tak Terima.

"Gue gak mau kerja sama bareng lo lagi" Ucap Fariz.

"Gue pamit" Ucap Fariz lalu pergi dari rumah Vino, Violet langsung saja kabur darisana.

"Gue gak nyangka" Ucap Reyhan, dia sangat dekat dengan Fariz jadi dia tak menyangka.

"Kita ikhlasin yang lalu" Ucap Daniel yang diangguki semua.

"Ra maaf... " Ucap Vino berlutut pada Zahra.

Zahra terus memeluk Anya, dia hanya belum siap, dia masih 19 tahun.

"Mas ga tau ini semua bakal terjadi" Ucap Vino.

"Ini bukan salah mas" Ucap Zahra.

"Harusnya mas gak percaya sama Violet" Ucap Vino.

"Aku gak papa mas" Ucap Zahra.

Zahra membantu Vino berdiri lalu memeluk Vino dan dibalas oleh Vino.

Teman temanya menatap mereka baper. Semua tak menyangka, tapi apa daya semua sudah kehendak Allah.






Mau bilang apa sama part ini?

Pada nyangka gak kalo Fariz itu pengkhianat?

Jangan lupa vote!

Tandain kalo ada typo!

Salam author AQUARIUS

BAD BOY AND MUSLIMAH GIRL (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang