CHAPTER 14✔

94.2K 10.2K 2K
                                    

Saat ini Zahra berada di rumah Umi nya. Dia sedang memakan cookies coklat buatan Umi nya.

"Enak banget cookies nya" girang Zahra.

"Makasih" ucap Nara tersenyum simpul.

"Kok kamu pucet sih" tanya Nara khawatir.

"Ini aku gak pake make up soalnya jarang keluar jadi keliatan pucet" alibi Zahra karena saat ini dia tak memakai cadar, dia merapalkan maaf kepada Nara berkali kali dalam hati karena sudah membohongi Nara.

"Ohh" ucap Nara percaya.

"Ini Zahra abisin ya?" Tanya Zahra dan Nara mengangguk, Zahra pun menghabiskan cookies buatan uminya itu.

................................

Malam malam Vino baru datang alasanya karena tugas banyak, padahal ia habis mengantar Violet ke Gramedia.

"Yaudah Vino sama Zahra pulang ya mi" pamit Vino karna Abi Zahra belum pulang dari rapat.

"Gak nginep aja?" Tanya Nara.

"Gak usah mi pulang aja" ucap Zahra.

"Yaudah hati hati ya" nasihat Nara.

"Iya Mi assalamuaalaikum" Salam Zahra dan Vino.

"Walaikumsalam" jawab Nara.

Zahra kesusahan karena Vino memakai motor, untung saja bagian bawah gamis Zahra bukan model payung jadi tidak terlaku ribet.

Saat di jalan mereka melihat Violet sedang duduk di kursi dekat jalan sambil memegangi kepala nya.

"Minggir dulu mas itu Violet"ucap Zahra dan Vino mengangguk lalu menepi.

"Vi, lo kenapa" tanya Vino.

"Pala gue pusing nih" ucap Violet, padahal hanya akal akalan agar diantar pulang.

"Emm mas, kamu anter Violet aja aku naik taksi" ucap Zahra merasa kasihan pada Violet.

"Beneran?" Tanya Vino.

"Iya" ucap Zahra lalu turun dari motor dan memapah Violet ke atas motor.

"Yaudah mas duluan ya" ucap Vino.

"Iya mas" ucap Zahra.

Motor Vino pun melaju meninggalkan Zahra sendiri di malam hari. Zahra melihat taksi di sebrang.

Dia pun akan menyebrang tapi ia tak sadar bahwa truk yang memang mengarah kepadanya hingga.......

Brak

Hantaman keras terjadi nyaring hingga semua orang mengerubungi Zahra, Truk itupun melarikan diri.

"Taksiii" Teriak seorang ibu ibu dan taksi itu pun mendekat lalu orang orang membantu mengangkat Zahra ke taksi.

Baju Zahra yang berwarna biru muda pun sudah menjadi merah, khimarnya yang putih menjadi merah, di kepalanya sudah bocor tapi dia masih setengah sadar.

"Ma--mas Vi-Vino" ucap Zahra terbata bata membuat ibu ibu yang memangku Zahra mengelus tangan Zahra.

"As-asyadua-ala ilah-ilaha ilala-lallah wa-waasyhadu an-ana mu-muhama-mada ra-rasulu-lullah" ucap zahra terbata bata lalu memejamkan mata membuat ibu ibu itu menangis histeris, Zahra takut ini ajalnya.

Sampai di rumah sakit, Zahra langsung masuk ICU. Ibu ibu yang bernama Seli itu memegang handphone Zahra. Dia langsung membuka handphone Zahra yang tak terkunci.

Bu Seli mencari nama Mas Vino di kontak Zahra.

"Halo"

"Halo sayang kok kamu belum datang?"

"Maaf mas ini saya bu Seli, istri anda mengalami kecelakaan"

"Hah! Dimana dia sekarang"

"Di medika sehat mas"

Tuttt

Telpon dimatikan sepihak oleh Vino. Bu Seli pun menunggu di depan ruang ICU dengan cemas.

20 menit kemudian Vino datang bersama Alan, Alya, Nara, dan Zifran yang masih memakai seragam TNI.

"Gimana anak saya?" Tanya Nara sambil berlinang air mata.

"Masih di periksa bu" ucap bu Seli membuat Nara kembali menangis di pelukan Zifran.

Alya pun menangis,tak tega pada Zahra. Vino merasa ini salahnya, seharusnya ia menunggu taksi dulu bukan langsung jalan.

1 jam kemudian dokter keluar dengan melepas sapu tanganya yang penuh darah lalu membuangnya di tong sampah.

"Gimana dok?" Tanya Zifran.

"Dia mengalami pendarahan hebat di kepala, operasi berjalan lancar tapi dia koma" ucap dokter berhijab tersebut.

Deg

Seperti ada batu yang menghantam hati mereka, sakit sekali.

"Kalau begitu saya permisi" ucap dokter itu lalu pergi setelah diangguki Alan.

"Bi Zahra hiks Zahra koma bi hiks" tangis Nara tambah kencang membuatnya pingsan.

"Saya bawa Istri saya ke UGD dulu" ucap Zifran panik dan Alan mengangguk.

Vino melihat Zahra dari kaca yang gordenya sudah dibuka, dia menangis, ya! seorang Vino yang sangar menangis.

Banyak alat bantu kehidupan di tubuh Zahra membuat Vino meringis sendiri melihatnya.



Zahra koma huuu sedih banget!

Maaf kalo ada typo sama tandain juga ya!

SALAM AUTHOR AQUARIUS

BAD BOY AND MUSLIMAH GIRL (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang