Jadi part ini khusus tentang Vani ya!
******
Sudah 1 minggu setelah kejadian itu dan Vani masih tak bisa melupakanya, dia sering menangis dan menyendiri di kamar.
Vino hari ini kuliahnya kosong, jadi dia berinisiatif ke kantor. sedangkan Zahra ke bandung karena Zidan tersrempet mobil dan Fera sibuk menjaga Zainal. jadilah Vani dititipkan pada bi Inem.
Vani sejak pagi merasa mual dan lemas, pikiranya sudah kemana mana. Dia pun keluar dan pamit pada bi Inem beralasan beli cemilan.
Di depan apotik dia masuk dan membeli tes pack, setelahnya dia berjalan ke kamar mandi umum lalu mengeceknya.
10 menit kemudian terlihatlah 2 garis membuat ia lemas.
"Gak mungkin" Ucapnya menjambak rambut.
"Kenapa sih Allah ngasih cobaan berat banget ke gue" racau nya, untung disana sepi.
"Mending gue bunuh diri" Ucapnya lalu pergi dari situ.
Ternyata Vani pergi ke bangunan lama berlantai 4 yang biasa orang menyebutnya gedung 1, dia langsung saja pergi ke roftoop disana.
Dia sudah bersiap siap disitu, sudah merentangkan tangan dan memejamkan mata.
"Maafin gue bang" Ucapnya.
"Maaf bunda, ayah."
"Maaf ka Zahra."
"Maaf ya Allah."
"Gue gak sanggup, cobaan ini terlalu berat."
Dia sudah bersiap akan terjun tinggal selangkah lagi tapi dia ditarik dan dipeluk oleh orang dibelakangnya, Dia Aksa.
Sebenarnya tempat itu adalah markas Darkey tapi semua sedang sepi dan hanya 2 orang disana, 2 orang itu melihat Vani jadi mereka menghubungi Aksa.
Dibelakang mereka anak Darkey menyaksikan ketua mereka memeluk adik dari musuh mereka.
Vani memberontak tapi pelukan itu semakin erat membuatnya menangis lalu terduduk lemas dan masih senantiasa dipeluk oleh Aksa.
"Lo gak boleh kayak gini" Ucap Aksa.
"Gue capek, gue gak mau hidup" Ucap Vani.
"Lo harus bisa lewatin semua" Ucap Aksa.
Vani melepas pelukanya paksa lalu berdiri diikuti aksa, Wajah Vani sembab dan berlinang air mata.
"LO GAK NGERTI SA, GUE HAMIL, GUE NGANDUNG ANAK LO. GUE CAPEK SA" teriak Vani membuat semua kaget terutama Aksa yang mematung.
"L-lo h-hamil?" Tanya Aksa gagap.
"IYA, LO GAK NGERASAIN HIKS APA YANG GUE RASAIN SA, LO UDAH SERING KE CLUB HIKS DAN GONTA GANTI CEWEK, SEDANGKAN GUE" teriak Vani murka, Aksa pun memeluk Wanita yang sedang mengandung anaknya itu.
"Sttt lo gak boleh kayak gini, di diri lo itu ada malaikat gue juga" ucap Aksa.
"Gue gak nyangka sa hiks, gue hamil. Dengan mudahnya hiks Allah kasih hiks buah hati hiks ke gue hiks sedangkan diluar hiks sana banyak yang hiks menanti buah hati" ucap Vani memukul dada bidang Aksa.
"Itu dia Van, lo gak boleh bunuh seorang bayi yang gak salah dan yang salah itu gue" ucap Aksa.
"Terus gue harus gimana?" Tanya Vani.
"Gue bakal tanggug jawab Van, gue bakal jadi papa yang baik buat anak kita" Ucap Aksa.
"Lo harus pegang omongan lo sa" Ucap Vani dan Aksa mengangguk.
"Gue bakal tanggung jawab, gue bakal buat adik lagi bahkan" candanya membuat Vani mencubit perut Aksa.
Entah dorongan dari mana Vani membalas pelukan Aksa, mungkin dia sudah mencintai Aksa tapi dia tak sadar.
Aksa mencium kening Vani lalu pucuk kepala Vani, dia memeluk Vani seerat mungkin. Sekarang dia sadar bahwa dia mencintai Vani.
Sedangkan Anggota Darkey menatap dengan baper, heran, bingung, haru dan takjub. Seorang Aksa memeluk sayang seorang wanita.
Jangan lupa Vote nya!
Ini author gak tau ya uwu gak!
Tandain kalo ada typo!
Salam author AQUARIUS
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY AND MUSLIMAH GIRL (LENGKAP)
Romance⚠Bukan Revisi sih, cuma ngejelasin kalimat yang kurang jelas. Masih banyak Typo ⚠ Follow akun author ya! Ini cerita pertama jadi maaf kalo gak jelas: ) Siapa yang tak mengenal ALVINO AL KARIM WIJAYA,seorang leader geng motor savar yang terkenal den...