CHAPTER 29✔

73.3K 7.1K 778
                                    


Saat ini Vino sedang bermanja pada Zahra sekaligus membujuk Zahra agar mau pertahankan pernikahan mereka.

"Kamu gak mau pertahanin hubungan kita?" Tanya Vino.

"Bukanya gak mau mas, tapi apa daya. Vani lebih butuh pernikahan daripada kita" Lirih Zahra menghela nafas menahan tangis.

Vino menghadap Zahra lalu memeluk gadis itu dan menumpahkan tangisan yang di ceruk leher gadis itu.

Zahra mengusap punggung suaminya itu. Dia merapalkan maaf berkali kali.

"Jangan tinggalin Mas" Lirih Vino membuat hati Zahra seperti dicabik-cabik.

"Kalo kita berjodoh pasti ada jalanya mas" Ucap Zahra.

"Mas gak mau kehilangan kamu ra" Ucap Vino.

"Kalo kita emang berjodoh pasti disatukan mas kalo kita gak jodoh kamu pasti dapat yang lebih baik dari aku" Bujuk Zahra karena dia percaya akan jodoh dan takdir Allah SWT.

Vino melepas pelukanya lalu mencium kening Zahra lama menyalurkan rasa sayang dan cintanya.

"Ana uhibbuka fillah Mas" Lirih Zahra pelan sambil mencengkram kaos Vino.

Vino mendekatkan wajahnya pada Zahra lalu mencium hidung Zahra sekilas.

Tok..... Tok.... Tok..

Ketukan pintu terdengar membuat Zahra melepas pelukanya lalu berlari ke kamarnya ingin menumpahkan tangis yang ia tahan.

"HELLO APRIBADEH REYHAN YANG GANTENGNYA SELANGIT DATANG BERSAMA BODYGUARD JELEK NYA" Teriak REYHAN mendapat jitakan dari Daniel di sampingnya.

"Berisik bego" Tegur Arkan sedangkan Reyhan menunjukkan wajah tengilnya.

"Lah Vin lo abis nangis ya?" Tanya Fariz membuat semua memusatkan perhatian nya pada Vino.

"Anjirr si Vino bisa nangis" Kaget Reyhan.

"Gue ada masalah berat" Ucap Vino pelan.

"Cerita napa" Ucap Daniel sambil duduk disebelah Vino.

"Vani hamil" Dua kata singkat itu membuat semua menghentikan aktivitasnya.

"Siapa?" Tanya Arkan to the point.

"Aksa" Ucap Vino membuat semua membelalak kaget.

"Brengsek anjing" Umpat Arkan.

"Kok bisa?" Tanya Fariz.

Vino pun menceritakan semuanya mulai dari Vani hamil sampai dia harus mempertaruhkan pernikahnya dengan Zahra.

"Kalo gitu gue gak bisa
pendapat karena gue juga pusing" Ucap Reyhan.

"Gue pusing" Vino mengacak rambutnya frustasi.

"Kalo pendapat gue sih lo pertahanin dulu kalo emang gak bisa ya nyerah" Ucap Arkan.

"Gue sependapat" Ucap Daniel.

"Kalo kata gue sih mending lo berkorban demi adik lo" Ucap Fariz.

"Kok lo malah pengen misahin gue sama Zahra sih" Kesal Vino

"Bukan gitu, kan itu menurut pendapat gue. tapi kita gak bakal tau kedepanya kayak gimana" Ucap Fariz.

"Udah mending kita seneng seneng dulu, niat kita kesini kan buat main TOD" Ucap Reyhan.

"Kuy" Girang Arkan.

Vino pun kedapur mengambil botol bekas air mineral.

Botol berputar dan berhenti di depan Reyhan.

"Truth orang Dare?" Tanya Arkan.

"Truth" Ucap Reyhan

"Lo mending pilih Fani apa selingkuhan lo?" Tanya Arkan membuat Reyhan mengetukan jari telunjuk di dagu.

"Fani" Ucap Reyhan mantap.

"Bener?" Tanya Arkan memastikan dan Reyhan mengangguk mantap.

"Btw nama Vani adiknya Vino sama Fani pacarnya Reyhan mirip ya beda V sama F doang" Ucap Daniel dan semua mengangguk.

"Putar" Ucap Daniel.

Botol berputar searah jarum jam lalu berhenti di depan Arkan.

"Dare" Ucap Arkan mendapat sorakan dari Reyhan.

"Lo telepon Naila terus tembak dia sekarang" Ucap Reyhan membuat Arkan melotot.

"Gak" Tolak Arkan

"Kan lo milih Dare" Ucap Reyhan sedikit nyolot.

"Iya iya gue telepon Naila" Ucap Arkan pasrah, dia pun mengambil handphone di sakunya lalu mencari kontak Naila.

"Halo"










Jangan lupa Vote!

Follow akun author nanti di follback!

Maaf kalo ada typo!

Salam author AQUARIUS!

BAD BOY AND MUSLIMAH GIRL (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang