CHAPTER 39✔

74.6K 7.5K 2.6K
                                    

Sudah beberapa minggu setelah kejadian itu, Fariz dan Violet sudah tidak memunculkan wajahnya lagi.

Hari hari mereka dilalui seperti biasa, hanya saja tidak ada Fariz.

Di pagi yang cerah ini, Vino malah merasa mual dan pusing. 2 hari kebelakang dia merasa lemas, pusing dan mual.

Zahra pun kewalahan sendiri, tak tega melihat sang suami.

Seperti saat ini Vino sedang terkulai lemas karena sejak pagi dia muntah muntah tapi hanya cairan yang keluar.

"Lemes" Ucap Vino pada Zahra di sampingnya.

"Kamu kenapa ya mas?" Tanya Zahra keheranan.

"Apa aku punya penyakit ganas" Ucap Vino ngawur.

"Omongan itu doa" Ucap Zahra

"Amit amit" Ucap Vino

"Na'udzubillah Himindzalik" Ingat Zahra membuat Vino nyengir.

"Mending kita periksa" Usul Zahra

"Iya nanti siang ya, soalnya aku lemes" Ucap Vino da Zahra mengangguk.

******

Seperti rencana tadi pagi, siang ini Vino dan Zahra berniat ke dokter untuk memeriksa Vino.

Sampai dirumah sakit, Vino dan Zahra langsung ke ruangan dokter Andi karena mereka sudah buat janji disana.

Di ruangan dokter Andi sudah ada dokter Andi yang sedang menunggu mereka.

"Assalamu'alaikum" Salam mereka.

"Walaikumsalam" Jawab dokter Andi.

"Ayo silahkan duduk" Ucap dokter Andi dan mereka pun duduk di hadapan dokter Andi.

"Ada keluhan apa?" Tanya dokter Andi.

"Ini dok, saya suka mual, pusing sama lemes kalo pagi dok" Ucap Vino.

"Hahaha, kalo begitu kalian tanya nya ke dokter kandungan" Ucap dokter Andi membuat mereka menyerngit.

"Hah?" Vino telmi.

"Iya, kemungkinan Zahra hamil karena dia sudah menikah" Ucap dokter andi.

"Beneran dok istri saya hamil?" Tanya Vino memastikan.

"Ya saya tidak tau tapi periksa saja kedokter kandungan nanti kita tau hasilnya" Ucap Dokter Andi.

"Iya dok" Ucap Vino.

"Ayo saya antar" Ucap dokter Andi.

Merekapun keluar dan pergi keruangan dokter Sinta atau dokter kandungan.

Di ruang dokter Sinta, dokter Andi pamit karena da pasien.

Zahra berbaring di brankar lalu diperiksa oleh dokter Sinta, setelahnya dokter sinta tersenyum.

"Selamat pak, istri anda hamil 2 bulan dan anaknya kembar tiga" Ucap dokter Sinta membuat Vino kaget.

Anaknya kembar tiga

Kembar tiga

Tiga

Dia Spechlees, tak menyangka anaknya kembar tiga. Zara pun sama dia berdiam beberapa saat.

"Wahh anak gue tiga" Gumam Vino sumringah.

"Yang bener dok?" Tanya Vino memastikan.

"Benar pak, ada tiga janin di perut istri anda" Ucap Dokter Sinta.

Vino dan Zahra pun tersenyum senang mendengarnya.

Zahra mengelus perutnya yang sedikit menonjol tanpa ia sadari, ada 3 malaikat nya disana.

Zahra turun dari brankar lalu memeluk Vino dan disambut hangat Vino tanpa memperdulikan dokter Sinta yang tersenyum geli melihat pasangan ini.

"Yaudah dok kita boleh pulang kan" Ucap Vino dan dokter Sinta mengangguk.

"Makasih dok" Ucap Zahra

"Sama sama" Ucap Dokter Sinta

"Assalamualaikum" Salam mereka

"Maaf saya non Muslim" Ucap Dokter Sinta tersenyum tipis.

"Eh maaf dok" Ucap Zahra tak enak.

"Gak papa kok" Ucap Dokter Sinta

"Yauda kita permisi" Ucap Vino lalu pergi bersama Zahra darisana.

Mereka berjalan dengan senyum, Zahra sih gak papa karena ketutup cadar tapi Vino mendapat tatapan heran yang mengenalnya sebagai ketua savar.

Zahra dan Vino langsung pergi ke rumah orang tua Vino untuk memberi tahu kabar bahagia ini.

Yang pengen tau Fariz dan Violet kemana?,mereka itu dijodohin orang tua mereka karena orang tua mereka saling kenal.

Sekarang mereka tinggal di Amsterdam dan Violet hamil karena sebelumnya emang niat Violet jebak Vino itu karena dia hamil anak Fariz tapi Fariz gak mau tanggung jawab.








Jangan lupa vote!

Follow akun author nanti di follback!

Tandain kalo ada typo!

Salam author AQUARIUS

BAD BOY AND MUSLIMAH GIRL (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang