CHAPTER 46✔

71.6K 6.8K 674
                                    

Double up lagi soalnya udah mau tamat:). Tapi besok gak ada double up.

Menurut kalian pelakunya Anya apa Naila nih?
..................


Setelah diskusi kemarin Vino dkk menetapkan Naila menjadi tersangka.

Arkan menyetujuinya setengah hati, dia masih tak rela jika Naila dijadikan Tersangka.

Tapi Arkan hanya berdoa semoga ini semua bukan salah Naila.

Saat ini Zahra sedang menyapu kamarnya dan Vino duduk di kasur.

Saat akan membuangnya ke arah balkon Zahra melihat jejak kaki darah.

"Astagfirullah,MAS" Teriak Zahra membuat Vino langsung mendekati istri nya tersebut.

"Kenapa?" Tanya Vino.

"Darah mas" Ucap Zahra membuat Vino menoleh ke bawah.

Vino menarik Zahra ke dalam lalu mendudukan Zahra di kasur.

"Kamu tenang mas beresin dulu" Ucap Vino lalu kembali ke balkon.

Dia mengambil lap disitu lalu membasahi nya dengan air dari gelas.

Setelah itu Vino membersihkan darah itu, setelah selesai dia menemukan surat lagi.

Vino membukanya.

S-tiap kisah ci-ta p-sti -empunyai lika liku, -ahkan ak- berjanji bi-a -da ya-g mengha- -ngi kita aku akan menyin-kirkanya lag-.

My queen

Vino mengacak rambutnya frustasi, istrinya dalam bahaya.

My queen siapa itu, argghhhh bisa pecah pikiranya.

Dia harus melindungi Zahra dan ke 3 anaknya, apapun yang terjadi.

Vino mengumpulkan semua surat di kotak, lalu dia menghampiri Zahra yang masih agak takut karena teror itu mengancam anaknya juga.

"Gak papa sayang" Ucap Vino mengelus kepala Zahra yang tertutup khimar.

"Berdoa aja sama Allah biar anak kita gk kenapa napa" Ucap Vino.

Zahra terus merapalkan doa, entah kenapa hatinya resah karena teror itu.

"Kita sholat dhuha dulu yuk" Ajak Vino.

"Iya mas" Ucap Zahra.

Vino mengantar Zahra ke kamar mandi, setelah mereka wudhu Vino yang menyiapkan perlengkapan sholat mereka.

Zahra sudah berada di belakang Vino.

"Udah?" Tanya Vino

"Udah" Ucap Zahra

"Usholi Sunatan dhuha rak'ataini mustak Bilal kiblati ada'a imamma lillahita'ala" Ucap Vino pelan

"Allahuakbar" Takbir Vino lalu diikuti Zahra.

"Bissmillah Hi rahman nir rahim
Alhamdullilah hirobbil alamin
Ar-Rahman nirrohim
Malikiyau middin
Ihya kanak buduwa Ihya Kanas ta'in
Ih dinas Shira tal mustaqim
Shiratalladzina an'amta alaikum goiril magdu bialaihim wallad dollin" Ucap Vino dengan suara agak terlupa karena dia dulunya bad boy dan baru saja belajar agama, bahkan dulu al-fatihah pun tak hafal.

Setelah 10 menit mereka sholat da ber doa, Vino melipat sajadah mereka lalu mukena Zahra.

"Mas beli boba yuk" Ajak Zahra antusias membuat Vino terkekeh.

"Kita ke mall?" Tanya Vino.

"Iya" Ucap Zahra.

"Yaudah kita berangkat ke mall" Ucap Vino.

Mereka bersiap siap lalu turun dan ke garasi, mereka melakukan mobil ke mall terdekat.

Sampai di mall mereka turun dan langsung ke tempat minuman kekinian, padahal sebelumnya Zahra kurang menyukai boba tapi mungkin ini keinginan anaknya.

"Mau pesan apa?" Tanya Pelayan disana.

"Cappucino bubble 2" Ucap Zahra.

Pelayan itu mengangguk lalu pergi dari situ untuk menyiapkan pesanan.

"Mau makan gak?" Tana Vino.

"Mau kebab tuh mas" U caa p Zahra menunjuk tukang kebab Turki.

"Mas beliin bentar" Ucap Vino

Vino berjalan santai ke arah tukang kebab.

"Kebab 1" Ucap Vino datar da pegawai itu mengangguk, dia tau siapa Vino, bahkan yang mengantri pun tak papa di sela oleh sang ketua Savar.

Vino menatap sekitar hingga pandangannya berhenti di seorang gadis dan lelaki ber masker hitam.

Vino pastikan itu Naila atau Kaila karena sulit membedakan mereka, jika ngobrol sih pasti cerewet Kaila tapi kan dia hanya melihat.

Lalu kedua orang itu pergi dari situ, Vino semakin yakin bahwa itu Naila karena sepatu yang dipakainya terdapat huruf N dan warnanya abu sedangkan milik Kaila terdapat huruf K dan warnanya biru.

"Ini mas" Ucap pelayan membuat Vino tersadar dan mengambil kebab itu laku meninggalkan uang 50 ribu di meja.

Vino menghampiri Zahra dan langsung duduk di depan wanita itu.

"Nih" Ucap Vino memberikan kebab nya.

"Gak deh, mas aja yang makan" Ucap Zahra lalu melanjutkan meminum bobanya dari balik cadar abu nya.

Vino menghela nafas lalu mengangguk "iya" Ucap Vino.

Beginilah mood Zahra, cepat berubah.









Jangan lupa Vote!

Follow akun author!

Salam author AQUARIUS

BAD BOY AND MUSLIMAH GIRL (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang