Sudah 1 bulan sejak kejadian jejak kaki darah itu dan belum terjadi apa apa. Biasanya teror itu datang seminggu sekali sekrang sudah sebulan dan tak terjadi apa apa.
Vino masih berjaga jaga, otak seseorang itu licik, Vino juga senang karena keadaan Zahra sudah tak terlalu takut.
Kandungan Zahra sudah 3 bulan, sudah agak terlihat karena ada 3 bayi di dalam perut Zahra.
Jika di rumah Zahra lebih sering memakai daster ibu ibu, seperti saat ini, Zahra memakai daster sambil menyiram tanaman di halaman rumah.
Tenang guys, pager Zahra tertutup sama sekelilingnya juga tembok jadi gak sembarang orang bisa masuk.
Zahra sangat bersyukur mempunyai suami seperti Vino yang pengertian.
Sekarang hari jumat dan Vino sedang jum'atan, kalian yang heran Zahra nyiram tanaman siang hari karena Kemauan anaknya, aneh bukan?.
Dia mendengar ada yang mengetuk gerbang, Zahra tau pasti itu Vino.
Dia berjalan ke arah gerbang.
"Mas" Panggil Zahra takut salah orang.
"Iya ini mas" Ucap Vino dari balik gerbang.
Zahra membuka gerbang lalu Vino masuk dan langsung menutupnya dan menguncinya.
"Assalamu'alaikum" Salam Vino.
"Walaikumsalam" Balas Zahra lalu mencium tangan Vino.
"Kok nyiram bunga siang siang?" Heran Vino.
"Hehe kemauan anak kita mas" Ucap Zahra membuat Vino geleng geleng kepala takjub, ternyata anaknya unik.
"Astaghfirullah aku lupa matiin keran" Ucap Zahra karena tadi dia menaruh selang di teras kan jadi banjir.
Tanpa sadar Zahra berlari membuat Vino panik.
Saat di teras Zahra berlari padahal lantainya basah, Zahra memejamkan mata saat dia merasa dia akan terpleset.
Sebelum Zahra jatuh Vino sudah menangkap Zahra terlebih dulu, Zahra dan Vino bernafas lega.
"Ra" Tegur Vino tegas.
"Maaf..." Ucap Zahra.
"Mas masuk dulu" Ucap Vino singkat lalu masuk ke dalam.
Zahra mematikan keran lalu mengikuti Vino yang pasti marah pada nya.
"Mas maaf" Ucap Zahra saat mereka sedang di kamar dan Vino sedang berbaring di kasur.
"Hm" Vino berdehem.
Zahra tau Vino semenjak Zahra hamil terlalu sensitif dan mudah marah.
Zahra berbaring di sebelah Vino dan memeluk Vino dari samping.
"Maaf mas" Ucap Zahra.
"Hm" Lagi lagi Vino berdehem.
Zahra tak kehabisan akal, dia menyamakan wajahnya dengan wajah Vino yang sedang memejamkan mata.
Cup
Zahra mencium pipi Vino sekilas membuat Vino membuka matanya lalu menatap tajam sang pelaku yang sedang tersenyum polos padanya.
Vino menyeringai lalu mengukung Zahra di bawahnya.
"Kalo kata istaka, kau yang mulai kau juga yang harus mengakhiri" Ucap Vino
"Tenang ra, mas pelan pelan kok" Ucap Vino membuat Zahra menyesal memancing Vino.
Hingga akhirnya mereka menghabiskan waktu diranjang pada siang hari, jangan maen maen janga maen maen, krek krek.
******
Makan malam pun tiba, sekarang lebih ramai karena kedatangan teman teman Vino.
Sebenarnya sih Zahra dan Vino sudah makan tapi tadi saat selesai makan teman teman Vino datang.
"Sumpah masakan Zahra gak ada tandingannya" Ucap Reyhan.
"Udah cepetan makan lo terus pulang" Usir Vino membuat Reyhan mencebik.
"Ke temen gitu amat" Sindir Reyhan.
"Emang lo temen gue?" Ucapan Vino membuat Reyhan mendegus sebal.
"Nye nye nye, terserah bang Vino aja" Ucap Reyhan.
"Niel, udah dilacak belum pelaku sebulan lalu?" Tanya Vino pada Daniel.
"Belum Vin, pelaku main bersih" Ucap Daniel.
"Gak ada satu petunjuk pun?" Tanya Arkan
"Hmm... Gak ada" Ucap Daniel.
"Berdoa aja semoga pelaku gak bikin ulah lagi" Ucap Daniel yang di amini semua.
MENUJU ENDING
'SAD OR HAPPY'
Jangan lupa Vote!
Maaf kalo ada typo!
Salam author AQUARIUS
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY AND MUSLIMAH GIRL (LENGKAP)
Romance⚠Bukan Revisi sih, cuma ngejelasin kalimat yang kurang jelas. Masih banyak Typo ⚠ Follow akun author ya! Ini cerita pertama jadi maaf kalo gak jelas: ) Siapa yang tak mengenal ALVINO AL KARIM WIJAYA,seorang leader geng motor savar yang terkenal den...