CHAPTER 28✔

74.7K 7.6K 824
                                    

Saat ini keluarga Zahra dan Vino berada di rumah ayah Vino. Kedua keluarga itu tidak tau kenapa mereka di kumpulkan, bahkan bibi Zahra yaitu Nindi dan suaminya, Arif. tak tau kenapa mereka dikumpulkan disini.

"Ini kenapa sih?" Tanya Nindi.

"Tunggu sebentar ma, masih ada yang mau datang" Ucap Zahra, Zahra memang memanggil Nindi dengan sebutan Mama.

"Assalamualaikum" Salam seseorang di depan pintu yang terbuka.

"Walaikumsallam" Jawab Semua orang.

"Aksa?!" kaget Nindi dan Arif

"Ma,pa" Ucap Aksa sambil menunduk lalu duduk di dekat Zahra dan jadilah Zahra ditengah antara Vino dan Aksa.

Sedari tadi Zahra menjaga jarak dengan Aksa karena dia masih kecewa dan marah kepada Aksa.

"Maaf Ra" bisik Aksa tapi Zahra mengacuhkanya.

"Kenapa ini?" Tanya Alan.

Vani sedaritadi memeluk Alya membuat Alya heran dan ekspresi Vani ada sedikit rasa takut ketika melihat Aksa.

"Maaf......" hanya itu yang aksa katakan.

"Minta maaf kenapa?" Tanya Arif.

"Maaf....." Aksa hanya mengatakan itu membuat Vino yang mendengarnya geram.

"Si brengsek ini hamilin Vani paksa bun" Ucap Vino dingin dan air mata Zahra dan Vani meluruh seketika sedangkan semua orang mencerna ucapan Vino.

"Jangan bercanda Vino" tegas Alan.

"Vino gak bercanda yah" Ucap Vino tajam.

"Bener gitu Aksa?" Tanya Nindi yang sudah berderai air mata.

"Iya ma maaf....." Ucap Aksa membuat semua kaget.

"Gak gak gak mungkin" racau Alya yang langsung dipeluk oleh Vani.

"Maaf pas itu Aksa khilaf, Aksa cuma niat nyulik Vani tapi aksa khilaf terus maksa Vani" Ucap Aksa sambil menunduk.

Arif berdiri lalu menarik kerah baju Aksa, tanpa aba aba dia memukuli Wajah dan perut Aksa membuat Zahra, Nara dan Nindi histeris.

Bugh

Bugh

Bugh

"Papa gak pernah ngajarin kamu jadi brengsek aksa" murka Arif dan Aksa diam, ini memang salahnya.

Zahra menghempaskan tangan Vino lalu melindungi sepupunya itu, Arif yang akan memukul aksa pun tak jadi.

"Jangan pa hiks" Ucap Zahra sambil melindungi tubuh Aksa dibelakangnya.

"Dia bikin kecewa papa ra" ucap Arif mengusap wajahnya.

"Semua udah terjadi pa, dan semua kehendak Allah. Jodoh, takdir dan umur gak akan bisa diubah" Ucap Zahra membuat Arif mengacak Rambutnya frustasi.

Alan yang sedari tadi menyaksikan pun air matanya menetes, putri yang dijaganya selama 18 tahun itu sudah diambil paksa kesucianya.

"ARGGHHH" teriak Alan Frustasi membuat Aksa tambah bersalah.

"Kita bicarain baik baik" Ucap Zahra laku membantu Aksa berdiri dan mendudukanya di sofa, Vino masih tak percaya apa yang terjadi, dia mengepalkan tangan ingin menghajar Aksa tapi dia mengingat perkataan Zahra yang ini memang sudah takdir.

"Mama hiks kecewa hiks sama kamu" Ucap Nindi lalu memeluk Nara.

"Kita harus membuat Keputusan, rumah tangga Zahra dan Vino yang bertahan atau Pernikahan Vani yang dilakukan" Ucap Zifran membuat semua kaget apalagi Vino sedangkan Zahra dan Aksa sudah tau ini akan terjadi.

"Gak bisa gitu dong!!" bantah Vino.

"Di keluarga kami tak boleh menikahi sesama keluarga!" ucap Zifran.

"Tapi kan Aksa sepupu Zahra" bela Vino lagi.

"Itu masih keluarga" Ucap Zifran

"Zahra ikhlas bi" Ucap Zahra sambil memejamkan mata membuat semua membelalak kecuali Zifran yang tau keputusan putrinya itu.

"Gak, Vani gak papa gak nikah sama Aksa" Ucap Vani.

"Anak ini lebih butuh ayah hiks" air mata Zahra luruh saat itu juga.

"Gak kak" ucap Vani dan Zahra menggeleng.

"Kamu gak mau kan hiks anak kamu gak punya ayah" ucap Zahra.

"Kita gak perlu korbanin rumah tangga kita ra" bujuk Vino.

"Tapi mas, kandungan adik kamu lebih butuh seorang ayah" ucap Zahra.

Vino menghela nafas berkali kali untuk menahan air matanya.

"Baiklah, keputusan sudah diambil jadi sebaiknya kita pulang dan Vino ada waktu 1 bulan sebelum perceraian kalian" ucap Zifran.












Gimana nih?

Mending ViRa apa Vasa?

Komen ya!

Jangan lupa vote!

Follow akun author terus chat aja minta follback!

Salam author AQUARIUS

BAD BOY AND MUSLIMAH GIRL (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang