CHAPTER 33✔

72.9K 7.3K 547
                                    

Double up nih

................

Di rumah Vani penuh dengan isak tangis, apalagi ada 2 jenazah tapi 3 orang yang meninggal disitu. Zahra dan Vino langsung pulang setelah mendengar kabar itu dari Alya, Semua anggota Darkey pun datang.

Zahra terus menangis di depan mayat Vani dan Aksa. Dia tak menyangka bahwa kedua orang itu malah memilih jalan yang salah.

Vino pun tak kuasa menahan tangis melihat adiknya yang terbujur kaku menjadi mayat disana.

Vino mendekati Zahra lalu memeluk istrinya itu guna menenangkan.

"Sabar Ra" Ucap Vino sambil mengelus punggung istrinya.

"Tapi kenapa hikss mereka yang berkorban hikss" Ucap Zahra.

"Kamu jangan nangis terus dong kamu gak mau kan kalo mereka disiksa di alam kubur" Ucap Vino dan Zahra menggeleng.

"Udah waktunya jenazah di makamkan" Ucap Pak ustadz

Alya pingsan, Nindi pingsan dan suami mereka menemani istri masing masing. Nara menangis tersedu sedu dan Zifran wajahnya tetap datar.

Jenazah dimasukan ke keranda lalu disolatkan dan diangkat menuju pemakaman sambil mengucapkan la ilaha illallah.

Vino pun ikut mengangkat jenazah adiknya dan tiga kerabat lainya.

Bayangan Zahra terus pada calon keponakannya yang tak salah apa apa tapi malah pergi sebelum lahir kedunia.

Tapi apa daya, semua sudah kehendak Allah SWT. Yang tidak bisa diubah siapapun.

Umur, lahir dan jodoh sudah ditentukan dan tidak bisa diubah.

"la ilaha illallah" Ucap semua orang disitu.

Sampai di pemakaman, jenazah diturunkan dan dibuka kerandanya dan lagi lagi tangis Zahra pecah melihatnya.

Semua orang pun iba melihat Zahra yang terus menangis melihat sepupu kesayangannya meninggal apalagi karena bunuh diri.

Jenazah Aksa dimasukan ke liang kubur lalu di adzankan oleh Zifran sang paman karena Arif sedang menjaga istrinya yang pingsan.

Jenazah Vani dimakamkan dan di adzankan oleh Vino sang abang karena Alan juga menjaga istrinya yang sedang pingsan.

Alam seakan mengerti suasana, langit yang gelap dan angin yang cukup kencang.

Setelah dimakamkan, semua orang berdoa lalu satu per satu pergi dari situ meninggalkan Nara, Zifran, Vino dan Zahra.

"Yang tenang ya Sa hiks, aku udah gak hiks marah kok sama hiks kamu. Tapi hikss cara kamu itu berdosa Aksa. Allah gak suka hiks kalo hambanya itu meninggal karena hiks bunuh diri" Ucap Zahra sambil memeluk nisan kayu Aksa.

Vino pun berjongkok di depan makam adiknya lalu mengusap nisan Vani.

Adik yang paling disayangnya sudah meninggal dunia masih diumur 18 tahun.

"Kamu tega ya, abang sedih gak ada kamu, kamu juga bawa ponakan abang yang belum lahir" Ucap Vino sambil menitikan air mata.

"Gak baik berlarut larut, kita pulang sekarang" Ucap Zifran dan semua mengangguk.

Vino mendekati Zahra lalu membangunkan Zahra perlahan dan berjalan keluar dari area pemakaman bergantian dengan anggota Darkey yang sedari tadi menyaksikan dari jauh.

******

Semua sudah dirumah masing masing, Zahra dan Vino menginap di rumah orang tua Vino.

Sekarang mereka berada di sofa di kamar Vino, Zahra yang bersandar di dada bidang Vino dan Vino yang sedang mengelus surai Zahra.

Mereka sudah tak menangis tapi mata Zahra sembab dan sedari tadi mereka hanya diam.

"Gak nyangka semua bakal kayak gini" Ucap Vino membuat Zahra menghela nafas.

"Aku marah karena jalan yang mereka ambil itu salah" Ucap Zahra dan Vino mengangguk.

"Tapi semua udah takdir dan gak ada yang duga ini semua bakal terjadi" Ucap Vino dan giliran Zahra yang mengangguk.

"Udah gak usah berlarut kita tidur, ikhlasin yang udah terjadi" Ucap Vino dan Zahra mengangguk.

Mereka berjalan ke arah kasur lalu berbaring. Vino menarik Zahra ke dekapanya lalu terlelap tak lupa membaca doa dalam hati.















Ada yang nyangka VaSa bunuh diri gak?

Hehe author lagi pusing mikirin ulangan jadi agak kurang seru ceritanya dan ini mikir ngedadak malem malem!

Jangan lupa Vote ya!

Komen biar author semangat!

Follow akun author nanti di follback!

Salam author AQUARIUS

BAD BOY AND MUSLIMAH GIRL (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang