CHAPTER 41✔

73.7K 7.1K 320
                                    

Zahra berjalan di kampus Vino karena tadi Vino mengabari bahwa ada tugasnya yang ketinggalan dan harus dikumpulkan hari ini.

Vino tak bisa pulang karena ada jadwal kampus jadi dia menyuruh Zahra untuk ke kampusnya mengantarkan buku itu dengan syarat harus diantar oleh supir.

Zahra sedari tadi mencari kantin karena Vino bilang dia baru saja selesai kelas dan pergi ke kantin.

Hingga dia melihat Daniel berjalan di depanya.

"Daniel" Panggil Zahra membuat cowok itu menoleh.

"Assalamu'alaikum" Salam Zahra.

"Walaikumsalam" Jawab Daniel.

"Eh ra kok disini?" Tanya Daniel.

"Ini disuruh anterin buku mas Vino ke kantin" Ucap Zahra.

"Tau kantin?" Tanya Zahra.

"Gue juga mau ke kantin" Ucap Daniel.

"Bareng yok" Lanjut Daniel

"Bukan mahram" Ucap Zahra saat Daniel akan meraih pergelangan tanganya.

"Hehehe lupa" Ucap Daniel cengengesan.

Mereka berjalan santai ke arah kantin hingga melihat Vino, Arkan dan Reyhan sedang duduk di salah satu meja di kantin.

Zahra dan Daniel menghampiri Vino.

"Assalamu'alaikum" Salam Zahra sambil mencium tangan suaminya itu.

"Walaikumsalam" Jawab orang di meja itu.

"Nih mas" Ucap Zahra menyodorkan buku tugas milik Vino.

"Makasih" Ucap Vino lalu menarik Zahra duduk di sebelahnya.

"Ehh lu semua belum tau ya kalau bini gue hamil" Ucap Vino.

"Wihh selamat ra" Ucap Reyhan dan Zahra mengangguk.

"Udah berapa bulan?" Tanya Daniel.

"2 bulan" Ucap Zahra.

"Sekali bikin langsung jadi" Ucap Arkan.

"Kualitas terbaik" Bangga Vino.

"Kembar tiga lagi" Ucap Vino membuat 3 temanya kaget.

"Wihh padahal baru sekali" Ucap Reyhan.

"Gila langsung 3 coy" Kaget Arkan.

"Kembar pula" Ucap Daniel.

"Mas aku pulang ya" Ucap Zahra merasa tak enak di kampus, canggung.

"Yaudah aku anter ke parkiran" Ucap Vino

"Gue anter Zahra dulu" Ucap Vino dan temanya mengangguk.

Vino dan Zahra berjalan ke parkiran dengan Vino yang memeluk pinggang Zahra posesif.

Banyak kaum adam yang memperhatikan Zahra padahal Zahra sudah tertutup pakaiannya tapi tetap saja mata kaum adam jelalatan.

Sampai di parkiran ada pak maman selalu supir Vino yang menunggu di samping mobil.

Vino mengecup kening Zahra sekilas lalu Zahra masuk ke dalam mobil.

Mobil melaju pelan karena tak ada mobil yang melaju karena masih jam kerja.

"Pak nanti mampir ke toko roti ya" Ucap Zahra

"Iya non" Ucap pak maman

Saat mobil akan berhenti tapi tak bisa, rem nya blong!.

"Kok ga berhenti pak?" Tanya Zahra

"Non ini rem nya blong" Ucap pak maman agak panik tapi berusaha tenang.

"Hah? Gimana nih pak?" Tanya Zahra panik.

"Pak jangan di gas ya biar gak terlalu kenceng saya mau hubungin mas Vino dulu" Ucap Zahra karena jalanan turunan.

"Assalamu'alaikum mas"

"Walaikumsalam, kenapa sayang?"

"Mas tolong mas, rem mobil aku blong!!"

"Hah? Gimana bisa? Sekarang kamu dimana?"

"Aku di jalan Pertiwi mas, cepet!"

"Mas kesana sekarang"

"Cepet mas"

Tutttttt

Vino mematikan telponnya sepihak.

Hingga saat mereka akan mencapai turunan curam, Zahra terus ber doa agar anaknya tak apa apa jika nanti ia kecelakaan.

Tapi belum mereka melewati turunan, mobil mereka di halang oleh 4 orang cowok dan beberapa orang sekitar.

Mobil akhirnya berhenti setelah diambil ban nya oleh beberapa warga dengan alat seadanya.

Zahra langsung turun dan langsung direngkuh oleh Vino.

"Kamu gak papa?" Tanya Vino.

"Gak papa mas" Ucap Zahra lalu mengusap perutnya.

"Kok bisa tem nya blong pak?" Tanya Vino.

"Saya gak tau, tadi saya minum kopi ke warung terus mobilnya ditinggal eh pas non Zahra minta berhenti di toko roti mobilnya ga bisa berhenti terus jalannya turunan jadi gak berhenti" Ucap pak Maman.

"Kenapa gak langsung di rem tangan aja pak?" Tanya Vino.

"Saya panik den, soalnya ngebawa non Zahra jadi saya panik dan lupa semua" Ucap Pak maman membuat Vino menghela nafas.







Jangan lupa Vote!

Follow akun author nanti di follback!

Tandain kalo ada typo!

Salam author AQUARIUS,

BAD BOY AND MUSLIMAH GIRL (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang