Bab 28

2.5K 380 19
                                    


"Selesaikan semuanya Rendi! Usahakan untuk tidak menyeret nama Prilly ke dalam skandal Jessica." Ali kembali memberi perintah pada Rendi melalui sambungan telpon.

Ali memutuskan untuk menyelesaikan skandal Jessica terlebih dahulu sebelum masalahnya. Sebenarnya mengenai foto dirinya tidak ada masalah yang berarti toh sebentar lagi ia juga akan mengumumkan pernikahannya dengan Prilly hanya saja Ali tidak mau gara-gara ulah Jessica nama calon istrinya jadi ikut terseret karena hubungan darah di antara mereka.

Ali yakin pasti orang-orang tertentu akan kembali menggilir opini mengarah ke hal-hal negatif lainnya yang Ali yakini akan kembali menyeret nama Prilly.

Jessica sudah dikenal sebagai model dan artis yang memiliki perangai minus. Kasar dan sombong jelas melekat pada sosok Jessica dan Ali sangat tahu perihal itu namun selama tidak menganggu pekerjaannya Ali rasa aman-aman saja tapi tidak kali ini.

Tindakan Jessica tidak hanya mencoreng karir dan nama wanita itu tapi juga membuat goyah perusahaan Ali.

Namun terlepas dari semua itu saat ini ada Prilly yang harus ia lindungi. Ali tidak akan membiarkan calon istrinya terseret ke dalam masalah yang sama sekali tidak ia ketahui. Ali sangat mengerti dan tahu bagaimana kejamnya persaingan di dunia model seperti yang ditempuhi oleh Jessica dan Ali yakin jika masalah yang menimpa Jessica merupakan campur tangan dari saingan wanita itu.

Hanya saja Ali sangat menyayangkan sikap Jessica yang menganggap remeh pekerjaannya. Jessica sadar jika kehidupannya selalu menjadi sorotan sejak memilih berkecimpung di dunia entertainment namun wanita itu justru melakukan sesuatu tanpa memikirkan konsekuensinya.

Sekarang karir Jessica terancam hancur banyak produk-produk kecantikan yang sudah memutuskan kontrak dengan Jessica dan sebentar lagi Jessica harus bersiap membayar kerugian perusahaan-perusahaan yang sudah menjalin kerja sama dengan model itu.

Ali mengusap wajahnya dengan kasar. Ia sudah menyelesaikan pembicaraannya dengan Rendi dan besok Ali berencana untuk membawa Prilly keluar dari apartemen. Secepatnya ia harus mengurus pernikahan sebelum image buruk melekat pada Prilly.

Ia akan melakukan konferensi pers setelah ia menikahi Prilly. Ali sudah memutuskan untuk tidak menunda lagi pernikahannya dengan Prilly. Dan besok ia berencana mengungkapkan semua keinginannya pada Prilly dan semoga saja wanita itu setuju.

Ali tidak hanya sedang menyelamatkan nama baiknya tapi juga nama baik Prilly. Ali tidak ingin Prilly dikenal dengan image buruk karena Prilly berbeda dengan Jessica.

Prilly memiliki hati yang baik dengan tutur sapanya yang lembut sehingga mampu membuat anak-anaknya jatuh hati.

Jangan tanyakan perasaan Ali pada Prilly, biarkan waktu yang menjawab semuanya. Ali tidak menutup kemungkinan jika ia bisa jatuh cinta pada Prilly, sosok wanita seperti Prilly jelas tidak akan sulit untuk dicintai meskipun saat ini hatinya masih sepenuhnya milik Nirina.

Diluar ruangan apartemen Ali tepatnya di balkon terlihat Prilly yang berdiri sendirian menatap langit malam. Anak-anak sudah tertidur di kamarnya mereka menolak tidur dengan Abi-nya dan memilih tidur dengan sang Bunda.

Prilly tidak bisa memejamkan matanya karena sampai saat ini ia belum mendengar kabar baik apapun tentang Adiknya. Prilly benar-benar khawatir sekali pada Jessica.

Mengusap lengannya yang terasa beku karena hembusan angin malam yang begitu dingin menusuk tulang. Namun Prilly masih belum ingin beranjak dari sana.

Menatap langit tanpa bintang sedikit membuat perasaannya membaik. Langit terlihat mendung namun sama sekali tidak mengurangi keindahan malam ini.

"Sepertinya akan hujan."

Prilly tersentak kaget saat melihat Ali sedang berdiri dengan bersandar pada pintu kaca dengan mata menatap lurus kearahnya.

Sejak kapan pria itu ada di sana?

***

Sebenarnya Ali tidak ingin mengagetkan Prilly hanya saja melihat gadis itu melamun yang sudah bisa Ali tebak apa yang sedang gadis itu lamunkan sendirian ditengah malam seperti ini membuat hatinya tidak tega.

Ali sangat tahu apa yang menjadi beban Prilly saat ini. Dalam waktu kurang dari 3 hari mereka berkenalan gadis itu sudah mengalami banyak hal salah satunya adalah ketenaran namanya saat ini.

Prilly menjadi salah satu wanita yang sedang hangat diperbincangkan saat ini oleh netizen karena kedekatannya dengan Ali. Netizen jelas tidak akan berpuas diri hanya dengan melihat saja, mereka terus memberikan komentar dan berusaha melacak keberadaan Prilly yang sudah mereka ketahui sebagai wanita yang tertidur di dalam pelukan Ali.

"Mas belum tidur?" Prilly bertanya setelah menguasai diri dari keterkejutannya.

Ali menggeleng pelan. Kini kakinya mulai melangkah mendekati Prilly yang berdiri di dekat besi pembatas balkon. Ali juga melakukan hal yang sama seperti Prilly tadi lakukan mendongak menatap langit yang semakin mendung.

"Tidak ada bintang malam ini." Ali mengangguk menyetujui perkataan Prilly. Langit memang tidak berbintang malam ini mungkin karena mendung yang melingkupinya.

"Sebentar lagi sepertinya akan hujan Mas." Prilly kembali berbicara, ia tidak bisa diam apalagi dengan Ali di dekatnya bukan maksudnya untuk mencari perhatian tapi Prilly perlu pengalihan dari desakan air mata yang mulai memenuhi pelupuk matanya.

Sekuat tenaga Prilly menahan air matanya, ia tahu tidak seharusnya ia menangis tapi melihat Ali didekatnya diam-diam perasaan haru merasuki dirinya hingga membuat matanya memanas. Ia tahu apa yang Ali lakukan saat ini adalah salah satu cara pria itu untuk menguatkan dirinya.

Prilly sudah terbiasa sendiri, selain Ayahnya dunia Prilly adalah anak-anak asuhnya namun sekarang ada Ali dan si kembar yang perlahan mulai menempati dunia Prilly.

"Menangis saja jika itu bisa membuat perasaanmu lebih lega." Suara berat Ali terdengar menyusup ke telinga Prilly hingga membuat wanita itu semakin tak menentu perasaannya.

Prilly sedang ketakutan saat ini. Jujur sejak tadi yang sebenarnya ingin ia lakukan adalah menangis, meluapkan semua kegundahan dan kegelisahan di dalam hatinya dan ketika mendengar perkataan Ali barusan satu persatu air mata Prilly menetes membasahi pipinya.

Prilly menundukkan kepalanya dalam-dalam menangis dalam diam supaya tidak mengusik ketenangan Ali yang sedang menikmati indahnya malam. Namun tiba-tiba ia merasa sebuah dekapan hangat melingkupi tubuhnya yang bergetar karena tangis.

Ali memeluknya dan di dalam pelukan Ali, Prilly menumpahkan segala perasaannya melalui air mata. Tangisan Prilly terdengar pilu dan menyayat hati termasuk hati Ali yang entah kenapa merasa sangat tidak nyaman dan tidak suka melihat calon istrinya menangis seperti ini.

Ada apa dengan Ali?

*****

Ketulusan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang