Dewita tak henti-hentinya berjalan mondar-mandir di depan pintu kamar Jessica putrinya. Jessie belum pulang kerumah sejak berpamitan ingin pergi bersama teman-temannya tadi.Dewita kembali melirik jam di dinding yang sudah menunjukkan pukul 3 dini hari. Ia benar-benar khawatir pada putrinya itu. Berbeda dengan Prilly tidak pulang lagi pun ya tidak apa-apa justru bagus jadi ia tidak perlu lagi melihat wajah sok polos itu.
Mengingat Prilly, ia kembali mengingat kejadian memalukan tadi, Prilly benar-benar tidak datang hingga membuat dirinya malu didepan keluarga Ratna. Wanita itu pulang dengan wajah merah padam setelah Jessie menghina Andre.
Dewita tidak marah pada Jessie toh ini salah Prilly. Jika anak itu datang mungkin Andre tidak akan menjadi bahan hinaan putrinya. Jika terjadi sesuatu di rumah itu selalu Prilly yang menjadi penyebabnya.
Sejak lahir anak itu memang sudah membawa kesialan bagi keluarganya.
"Jessie kamu dimana Nak?" Dewita kembali menghubungi putrinya. Ia tidak perduli pada panggilan tak terjawab yang berasal dari suaminya.
Ia benar-benar sedang fokus pada keberadaan putrinya hingga sejak tadi ia mengabaikan telpon suaminya. Tanpa Dewita tahu jika suaminya Ramlan baru saja tiba setelah menempuh perjalanan berjam-jam dengan mengambil penerbangan terakhir malam ini.
Ramlan jelas tidak akan berdiam diri di sana setelah tahu jika putri kesayangannya sedang di permainkan oleh istrinya. Ramlan benar-benar tidak akan memaafkan Dewita jika wanita itu benar-benar memaksakan kehendaknya pada Prilly terlebih ketika putrinya mengaku sudah mempunyai pria yang ia cintai, Ramlan tidak akan membiarkan putrinya hidup menderita karena melepaskan orang yang dicintainya hanya karena paksaan Dewita.
Ramlan sedang menunggu jemputannya sedangkan dirumahnya Dewita masih terus menghubungi Jessica.
Di lain tempat di waktu yang bersamaan tepatnya di sebuah club malam terlihat seorang gadis cantik sedang bergoyang di kelilingi beberapa orang laki-laki.
"Lo udah ambil video sama fotonya Jessie?" Dia Amelia sahabat sekaligus saingan Jessie rivalnya. Amelia adalah salah satu model sama seperti Jessie yang bernaung dibawah perusahaan Ali.
Keduanya sama-sama mengikuti serangkaian tes untuk menjadi model di sana namun sialnya nasib Amelia tak seberuntung Jessie yang langsung melejit berkat tubuh dan kecantikannya.
Bentuk tubuh Jessie benar-benar tidak mampu Amelia tandingi hingga ia harus puas selalu berada di bawah Jessie namun malam ini ia benar-benar akan membuat karir Jessie hancur.
Amelia tersenyum lebar saat salah satu orang kepercayaannya memperlihatkan foto-foto serta video dimana Jessica sedang bergoyang bersama pria-pria yang juga merupakan orang bayaran Amelia. Jelas Amelia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.
Malam ini benar-benar malam terindah untuk dirinya. Ia berhasil mengajak Jessie keluar dan membuat wanita mabuk dengan begitu semua rencananya berjalan dengan lancar.
Dan besok Amelia akan memberikan selamat untuk Jessie. Selamat atas ditendangnya wanita sombong itu dari perusahaan yang selama ini membesarkan namanya.
"Hahahaha.."
"Kenapa lo Mel?"
Amelia langsung tergagap saat seorang pria menepuk bahunya. "Eh.. Elo Geo! Ngapain lo di sini?" Amelia mengenali pria ini karena sudah lama Jessie menceritakan perihal Geo yang sejak dulu selalu mengejar-ngejar cinta wanita itu.
"Gue dapat telpon katanya Jessie di sini." Geo mengedarkan pandangannya dan matanya sontak membulat saat melihat wanita pujaannya sedang disentuh oleh banyak pria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketulusan Hati
RomanceNext story aku setelah Karma Cinta yaa.. Ceritanya gk kalah seru kok.. Jangan lupa dibaca terus Vote dan komennya ya dear..