"Selamat pagi Sayangnya Mami."Seorang gadis bertubuh mungil tersenyum masam saat melihat Ibunya begitu hangat menyambut putrinya yang lain dengan mengabaikan dirinya.
Ia sudah terbiasa seperti ini sungguh.
"Pagi juga Mamiku tercinta."
Kedua Ibu dan anak itu saling berpelukan dengan penuh kasih sayang padahal mereka tinggal satu rumah meskipun jarang berkumpul karena kesibukan masing-masing.
"Selamat pagi Kak."
"Pagi Papi."
Hanya Ayahnya yang selalu menyambutnya hangat. "Kakak ngajar hari ini?"
"Ngajar Pi seperti biasa." Jawabnya dengan senyuman mengembang lebar.
Dia adalah gadis mungil berwajah cantik itu bernama lengkap Prilly Agustia Ramlan, putri pertama dari pasangan Bapak Ramlan dan Ibu Dewita.
Dan yang sedang di usap oleh Ibu Dewita adalah Jessica Agustia Ramlan atau kerap dipanggil Jessie.
Sejak kecil Jessie memang selalu menjadi perhatian keluarga karena selain rupanya yang cantik Jessie juga memiliki kepintaran di atas rata-rata terlebih ia juga di anugerahi postur tubuh yang proposional yang menjadi idaman setiap wanita.
Berkat kecantikannya diusianya yang masih terbilang muda Jessie berhasil meraih beberapa penghargaan dan mengukir prestasi di manca negara hingga membuat karir modelnya semakin cemerlang.
Berbanding terbalik dengan Prilly postur tubuhnya yang mungil sering kali membuat orang lain salah paham karena mengira dirinyalah si bungsu bukan Jessica. Sejak kecil Prilly sudah terbiasa tersisihkan bahkan oleh Ibunya sendiri.
Selain karena dirinya yang tak pandai mencari muka, profesinya sebagai seorang guru juga dipandang sebelah mata di keluarganya yang rata-rata sepupu-sepupunya memilih menjadi pengusaha atau meneruskan usaha keluarga mereka.
Prilly menolak untuk meneruskan perusahaan Ayahnya karena bakatnya memang tidak di sana. Prilly lebih suka kesederhanaan dan menjadi seorang guru adalah cita-citanya sejak dulu. Alasan lain kenapa Prilly memilih menjadi seorang guru karena ia begitu menyukai anak-anak.
"Mi minggu depan aku ada fashion show di salah satu hotel bintang lima di pusat kota." Celetuk Jessie sambil menyesap susu putih namun rendah kalori yang selalu Ibunya siapnya khusus untuknya.
"Oh ya Nak. Wah, Ibu bangga sekali sama kamu." Dewita menyambut antusias kabar bahagia yang dibawakan oleh putrinya.
Jessica tersenyum puas karena pujian dari Ibunya. "Iya dong Mama harus bangga kan anak Mami yang bisa Mami banggain cuma aku doang." Katanya sambil melirik Prilly dengan pandangan meremehkan seperti biasa.
Prilly menoleh karena merasa ada yang memperhatikan dirinya dan ketika matanya bersitatap dengan mata Jessica seketika rasa laparnya menguap. Jessica memang sudah memusuhi dirinya sejak dulu.
"Dan satu lagi, Mami tahu di sana bakal hadir Aliandra Wijaya, pemiliki AR Entertainment yang sudah menerbitkan puluhan model yang namanya benar-benar sudah dikenal oleh dunia. Aku benar-benar bermimpi untuk menjadi model internasional Mi." Jessie bercerita dengan wajah berseri-seri penuh kebahagiaan.
Prilly terlihat mengernyitkan dahinya ketika Adiknya menyebutkan nama seorang pria yang terdengar tak asing di telinganya.
'Sepertinya aku pernah mendengar nama itu tapi dimana ya?'
"Kakak."
"Iya Pi?" Prilly sedikit tergagap ketika sang Ayah bertanya kenapa ia melamun.
Prilly hanya menggeleng pelan karena tak tahu harus menjawab apa.
Setelahnya Prilly mulai membangun pembicaraan bersama dengan Ayahnya mengabaikan Adik dan Ibunya yang terus membicarakan sosok Aliandra Wijaya itu.
Sebenarnya siapa Aliandra itu?
***
Hai ketemu lagi di cerita terbaru akuu..
Yang buat tanya2 pdf atau beli pdf bisa chat ke wa ya 081321817808
Karma Cinta otewe ready yaaa..
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketulusan Hati
Lãng mạnNext story aku setelah Karma Cinta yaa.. Ceritanya gk kalah seru kok.. Jangan lupa dibaca terus Vote dan komennya ya dear..