"Plan," gumam Mean suatu hari saat mereka tengah bersama di kondo dan baru saja menyelesaikan makan malam bersama. Plan mengangkat kepalanya dan menatap Mean heran.
"Kau tak akan pulang, bukan malam ini?" tanya Mean memastikan. Plan tersenyum dan menganggukkan kepalanya lembut.
"Kau juga tak sedang marah padaku, bukan? Hari ini kau terlihat lebih diam," ujar Mean lagi. Yang ini ia berbicara dengan sangat hati-hati.
Plan menatap Mean dalam. Tatapan itu mengandung banyak hal yang ia ingin bicarakan dan sekaligus ia pikirkan tapi seolah tak tahu bagaimana memulainya.
Mean seolah paham dengan tatapan itu dan ia membuka suara lagi.
"Apa ini tentang aku dan Dream?" tanya Mean.
"Dara Daily?" sambung Mean.
"Sebenarnya apa yang terjadi? Berita ini sudah dimuat tiga hari yang lalu dan sejak saat itu kau tak berbicara apapun kepadaku. Aku pacarmu, bukan Mean? Aku tak peduli yang dikatakan media atau postingan foto pemilik kafe di instagramnya yang menunjukkan kau dengan Dream ada di tempat yang sama pada waktu yang sama. Tapi, aku berhak tahu darimu, bukan karena aku pacarmu? Apapun yang kau katakan, aku akan mempercayaimu." Plan akhirnya menjelaskan semuanya.
Mean diam sejenak. Ia paham dengan yang dikatakan Plan. Ia kemudian mulai berbicara lagi.
"Berita itu tidak benar," ujar Mean.
"Di kedai itu tidak hanya kami berdua. Ada banyak orang. Phi Nook dan beberapa orang dari Ultimate Troops juga ada di sana," ujar Mean lagi.
"Uhm, okay," jawab Plan singkat. Ia kembali merapikan piring di atas meja dan kemudian membawanya ke dapur. Ia mulai menyiapkan untuk mencuci semua piring itu. Wajah Plan masih sama. Mulutnya memang bilang oke, tapi ekspresi dan tatapannya masih sama seperti sebelumnya.
Mean mengikutinya ke dapur. Ia berdiri di samping Plan yang tengah mencuci piring dan mulai mengambil lap mengeringkan semua alat yang sudah selesai dicuci.
"Kau masih marah kepadaku?" tanya Mean lagi. Ia tak puas dengan ekspresi di wajah Plan.
"Hanya agak kesal karena kau tak segera memberitahuku," sahut Plan dengan tenang. Ia menghentikan kegiatannya.
"Kau menyukai Dream?" Plan menatap Mean. Mean melotot. Ia tak menyangka Plan menanyakan hal itu kepadanya.
"Kenapa? Jelas-jelas aku mengejarmu dan sekarang sudah hampir lima tahun kita bersama. Kenapa kau masih meragukan aku?" Mean kaget dan kesal. Plan baru saja bilang akan percaya dengan apapun yang dikatakannya.
"Perasaan orang bisa berubah Mean. Kau bisa saja menemukan rasa nyaman yang lebih dari orang lain. Aku hanya punya kau. Kau yang pertama bagiku. Tak ada yang lain. Jadi, aku tak mau perasaanku berubah membencimu hanya karena kau tak tahu bagaimana memutuskan diriku. Jika kau memang tak lagi mencintaiku, tolong bilang. Jangan membuat perasaanku tersiksa. Kumohon!" Mata Plan berkaca-kaca.
"Babe, aku hanya cinta kau. Tak ada yang lain. Dream, siapapun lainnya aku tak peduli. Perasaanku benar-benar tulus kepadamu. Aku selalu bilang, kita go public supaya semuanya tahu dan tak ada lagi yang membuat berita aneh-aneh soalku. Pho dan Mae sudah mendukung hubungan kita. Aku hanya bersabar menunggumu." Mean menjelaskan panjanh lebar. Ia memeluk Plan erat lalu mencium pucuk kepalanya lembut.
"Atau kalau kau tak mengizinkan aku untuk go public, biarkan aku lebih menunjukkan sikap dan perasaanku kepadamu di depan semua orang. Sikap yang selalu ingin kuperlihatkan kepada dunia. Biarkan mereka berpikir sendiri soal kita, na! Please! Jangan selalu membuatku harus selaku menyembunyikan dirimu karena sebenarnya aku tak sanggup, " ujar Mean lagi dengan nada memohon.
Plan diam. Ia juga merasakan hal yang sama. Ia juga ingin tenang dalam menjalin hubungan dengan Mean. Ia akhirnya menganggukkan kepalanya pelan.
"Mean rak Khun, na!" sahut Mean lagi dengan lembut dan mengeratkan pelukannya.
"Aku juga. Aku juga rak Khun," lirih Plan. Mereka berpelukan lama dan kemudian saling memandang dan berciuman hangat.
"Ayo ke kamar," bisik Mean.
"Aku belun selesai mencuci piring." Plan berkata pelan.
"Bisa besok," ujar Mean lagi.
Plan hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya dan mereka berjalan ke kamar bergandengan.
Tamat
![](https://img.wattpad.com/cover/246197161-288-k116222.jpg)