Mobil Mean berbalik saat latihan balapan. Padahal dua hari lagi, ia akan ikut balapan di Jepang dalam liga internasional balap mobil.
Hadiah yang diperebutkan juga sangat tinggi dan ada yang paling penting daripada hadiah uang yang bernilai jutaan dolar itu, yaitu berkencan dengan anak sponsor balapan tersebut yang bernama Punpun Sutata.
Mean mengejar yang terakhir itu. Uang jutaan dolar memang juga penting, tapi mengencani Punpun Sutata adalah salah satu tujuan mengapa ia menjadi pembalap.
Mean dan Punpun bertemu pertama kali di Milan, Italia, saat ia mengikuti kejuaraan balap mobil juga. Saat ia memenangkan kejuaraan itu, Punpun mendekati dirinya dan mereka bercinta dua babak dan Mean masih menginginkannya. Sayangnya, sang betina sudah harus pergi sehingga seks yang mereka lakukan hanya quikcy yang bagi Playboy Phiravich itu hanyalah starter.
Oleh karena itu, saat ia tahu bahwa ia akan bertemu lagi dengan sang bidadari yang ia masih penasaran, ia bahagia bukan main. Sayangnya kebahagiaannya kandas sudah saat mobilnya terbalik saat latihan, keikutsertaan perlombaan dibatalkan dan ia harus dirawat di rumah sakit selama dua bulan karena patah tulang di sana sini, luka-luka, dan ada memar juga di bagian kepalanya.
Sang pelatih sangat khawatir. Khususnya tentang luka memar itu di kepala itu yang bisa jadi membuat penglihatannya terganggu. Sementara semuanya tahu bahwa penglihatan yang jelas sangatlah penting bagi seorang pembalap.
Hiatus selama dua bula dengan merebah di ranjang bukanlah gaya seorang Phiravich yang terkenal sangat menyukai menunggang mobil dan wanita. Semuanya tahu itu. Jadi, tak heran ranjang rumah sakit dibuat selalu heboh olehnya karena ia terlalu sering mantap-mantap dengan perawat atau bahkan satpam wanita di sana.
Ini membuat dokter yang merawatnya kesal dan juga membuat pelatihnya uring-uringan sebab proses kesembuhannya menjadi sangat lama. Sang pelatih yang bernama Nook akhirnya berkonsultasi dengan dokter dan keduanya bersepakat untuk mengirim Mean ke klinik khusus perawatan untuk pemulihan di daerah yang cukup terpencil tapi dengan udara yang segar dan fasilitas yang sangat lengkap.
Mean tak membantah. Ia tahu keputusan pelatihnya selalu yang terbaik untuknya dan ia selalu menghargai itu. Di klinik ini, Mean ditangani oleh seorang dokter dan dua perawat khusus. Ketiganya perempuan. Mangsa yang empuk untuk Phiravich tentunya.