23|| DREAM CATCHER & BLACK SHOES

626 85 6
                                    

Happay Reading...

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN

TERIMA KASIH

WELCOME DI DUNIA HALU A_SECRET 12

23. Draco dan Erlangga

Motor Draco berhenti disebuah pusat perbelanjaan. Pusat perbelanjaan yang cukup rame dan diisi dengan banyak pasangan emak-emak dan juga bapak-bapak. Ia menyuruh Ova untuk turun, rencananya ia akan membabukan cewek itu untuk berbelanja bulanan.

"Turun!" Ova mengerutkan dahinya. "Emang kenapa kok berhenti di sini?" tanya gadis itu.

"Temenin gue belanja bulanan," pintah Draco. Ova pun mengangguk saja, toh nanti Ova juga mau berbelanja beberapa kebutuhan.

"Ova juga mau belanja sekalian kalau begitu," ucap Ova. Draco melepas helmnya, membenarkan tatanan rambutnya dikaca sepion. Hal.itu berhasil membuat beberapa cewek oleng karenanya.

"Mereka kenapa sih senyum-senyum sendiri?" tanya Ova dengan polosnya. Draco akhirnya menoleh kesekumpulan cewek yang kesetanan melihatnya.

"Jangan peduliin, mereka gila."

Draco menaruh sebelah tanganya pada bahu Ova. Mengajak cewek itu untuk segera masuk kedalam pusat pembelanjaan. Sebelum gadis itu semakin banyak bertanya dan berakhir Draco yang kewalahan menjawabnya.

"Kakak udah buat daftar belanjanya?" tanya Ova pada laki-laki di sebelahnya.

Draco menggeleng, tinggal ambil lalu bayar apa susahnya. "Belum, biasanya gue ambil aja asal satu-satu setiap rak."

"Terus kakak buat masak semua?" tanya Ova, Draco kembali menggeleng.

"Gue nggak bisa masak, biasanya yang masak temen gue. Masih sisa-sisa tuh dikulkas," jawab Draco.

"Boros tau nggak?" kesal Ova. Perempuan itu langsung duduk begitu saja di kursi tunggu. Ia mengeluarkan buku blinder dan polpen.

Dengan cekatan Ova membuka penutup polpen dengan giginya. Lalu menulis daftar belanjaan yang akan ia beli. Ia tidak mau Draco menjadi boros, karena di luar sana masih banyak yang lebih membutuhkan.

"Ngapain lo?" tanya Draco. Ia bisa melihat wajah serius Ova sekarang. Lebih menggemaskan dari yang biasanya ia lihat.

"Buat daftar belanjaan, dari pada kakak boros. Mending uangnya buat anak-anak jalanan sekitar apartemen." Draco tersenyum. Benar yang dikatakan gadis itu.

"Ya udah lo yang belanja." Draco memberikan kartunya pada Ova. Ova langsung menggelang, "nggak mau, Ova beli perlengkapan Ova sendirilah, kok jadi Ova yang harus beli kebutuhan kakak."

"Udah, sekalian!" Draco menempatkan kartu itu ditangan Ova.

Ova cemberut, ia langsung masuk begitu saja meninggalkan Draco. Ia mengambil trolli dan menuju tempat yang ingin ia tujuh. Untung saja panah dipusat perbelanjaan itu bisa membantunya yang tidak pernah datang ke sini.

"Ova!" panggilan itu membuat Ova menoleh. Di sampingnya, orang yang sangat Ova kenal sedang berdiri sambil membawa beberapa kantong makanan.

"Kak Erlangga kan?" tanya Ova ia tersenyum senang. "Wah, gue nggak nyangka bakal secepat ini pertemuan kita. Padahal nggak direncanain sama sekali."

"Lo lagi belanja? Harusnya bilang gue biar gue temenin!" Erlangga tersenyum, inilah yang Ova suka wajah Erlangga sangat bersahabat. Membuat siapapun orang yang menatapnya akan nyaman.

Dream Catcher & Black Shoes ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang