5|| DREAM CATCHER & BLACK SHOES

936 136 9
                                    

Hmm....

Hari ini lagi bingung mau tanya apa, btw semangat terus ya...

Hari ini lagi bingung mau tanya apa, btw semangat terus ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

5. Tetangga Baru

Draco melangkahkan kakinya di lorong apartemen. Apartemennya ini adalah apartemen yang berada di bagian paling atas gedung. Jarang sekali orang yang menempatinya. Karena, tentu saja resikonya lebih besar.

Akan tetapi, Draco tak peduli. Baginya selama kehidupannya tenang dan damai itu bukan masalah. Draco benci keributan, kecuali keributan teman-temannya. Karena, memang keributan mereka adalah hiburan baginya. Anak Scorpion adalah keluarganya.

Semenjak Altara Dewangga menyerahkan gelar ketua padanya. Draco selalu mengutamakan kepentingan bersama dan menjadi ketua yang bertanggung jawab. Oleh karena itu, anak-anak Scorpion sangat menghormatinya serta menghargainya.

Draco seperti memiliki sebuah tujuan untuk tetap hidup. Tetap hidup untuk keluarga keduanya, para sahabatnya. Altara Dewangga merupakan ketua ke-9 geng Scorpion. Geng yang sangat dibanggakan para pengikutnya. Dibentuk oleh Arjuna Ramanda dan ketiga sahabatnya, Kaisar, Dana, dan Saga.

Bernama Scorpion, nama itu diambil dari zodiak tanggal dibentuknya geng tersebut pada 23 Oktober 2010. Sepuluh tahun yang lalu, hingga masih berjalan sampai sekarang. Draco bangga, karena ia berhasil menjalankan geng ini di bawah kepemimpinannya. Walau menjadi seorang ketua bukan hal yang mudah, tapi Draco berhasil mengemban tugas tersebut.

"Ada tetangga baru?" gumam Draco saat melihat suilet seseorang memasuki apartemen di sebelahnya.

Tetapi, Draco memilih untuk tidak peduli. Kecuali tetangga barunya itu akan membuat keributan. Baru, Draco akan memarahinya, karena sudah mengganggu ketenanganya. Galak, ya itulah sifatnya. Berbicara soal galak, tiba-tiba ia teringat dengan pembicaraannya dengan gadis yang sudah beberapa kali ia temui.


"Ih itukan dream catcher Ova kakak galak, ups."

"Kakak galak kayak singa."

Membayangkan itu membuat Draco terkekeh ringan. Ia kini sedang tiduran di sofa dengan sepatu hitam kesayangannya dan seragam yang masih melekat dibadannya. Tangannya kini memegang sebuah dream catcher dengan suara yang khas bagi Draco. Seolah hanya Draco yang bisa merasakan makna panggilan dari dream catcher itu.

Draco mengoyangkan dream catcher ditangannya. "Aneh, kenapa ketika gue gerakin dream catcher ini pakai tangan gue sendiri. Seolah nggak ada bunyi yang buat gue tertarik?" tanya Draco pada dirinya sendiri.

"Apa cuma cewek polos itu yang bisa narik perhatian gue, apa dia pakai semacam megic?" tanya Draco pada angin.

"Ngawur, gak mungkinlah," ucap Draco pada akhirnya.

Dream Catcher & Black Shoes ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang