jangan lupa:
1).komen
2).vote
3).followTypo pasti ada:)
Happy reading semuanya..
______
Saat ini mereka tengah berada di pesawat yang akan membawa mereka kembali ke Indonesia.
Dengan Safira tidur dengan kepala yang menyandar ke pundak reynal. Mungkin kelelahan. Dan reynal tak mempermasalahkan hal itu.
Pesawat yang mereka tumpangi sedikit tidak nyaman karena cuaca yang saat ini buruk dan mendung.
Tepat saat mereka sampai di lobby hujan turun begitu derasnya.
Mereka memilih untuk duduk di bangku. Hujan yang sangat deras membuat mereka tidak bisa pulang lebih cepat. Terpaksa harus menunggu hujan sampai reda.
Reynal melepaskan jaketnya dan dipasangkan ke badan Safira.
"Gak usah pak."
"Udah gak papa, Kamu kedinginan."
"Nanti malah bapak yang kedinginan."
"Gak papa, Saya laki-laki sa."
"Saya gak bilang bapak perempuan."
"Iya terserah. Pakai aja ya."
"Emm. Makasih pak."
"Iya."
Padahal reynal juga kedinginan tapi mau bagaimana lagi, menurutnya Safira lebih penting dari pada dirinya.
Sesekali reynal mengelus-ngelus lengannya yang terasa dingin.
"Bapak kedinginan?"
"Gak."
Safira meraih tangan reynal dan langsung saja digenggamnya tangan kekar itu dengan erat dan menggesekkan tangannya kepada tangan reynal dan sesekali meniupnya.
"Masih dingin pak?"
"Agak mendingan."
Terus sampai begitu Safira melakukan hal itu.
Jderrrrr⚡⚡
Dengan reflek Safira memeluk reynal dari samping dan melingkarkan tangannya ke pinggang reynal.
Reynal mematung seketika, Tetapi yang didapatkan hangat.
"Pak saya takut hiks.."
Reynal membalas pelukan itu dan mengusap-usap rambut gadis itu.
"Udah gak papa, Ada saya disini."
Jderrrr⚡⚡
Safira semakin mengeratkan pelukannya itu. Tangannya gemetar.
Reynal yang merasakan tangan Safira gemetar, menggenggamnya dengan erat. Dan semakin mengeratkan pelukannya.
"Udah jangan nangis, gak papa."
Sama-sama merasakan kehangatan walaupun hujan yang masih mengguyur kota Jakarta dengan derasnya.
Safira tertidur pulas dengan posisi yang masih memeluk tubuh reynal. Reynal juga tak memperdulikan itu dan tatapan mata seseorang yang memandangi mereka dengan tatapan sinis, Kagum dan lain sebagainya.
Setengah jam dengan posisi yang sama.
Safira mengeliat dan mengerjapkan matanya beberapa kali. Dan tersadar posisi yang tidak enak dipandang mata orang membuat Safira melepaskan pelukannya.
"Maaf pak."
"Udah bangun, Yuk pulang."
"Udah gak hujan?"

KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband CEO [END]
Teen Fiction𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 BELUM REVISI _____ Pertemuan yang mungkin sangat tidak enak untuk di ingat-ingat bahkan mungkin harus dilupakan secara paksa. Pertemuan Safira Aditama Kyle dengan reynal arsen Wijaya sangat tidak mengenakka...