46//belanja

1.1K 46 0
                                    

jangan lupa:
1).komen
2).vote
3).follow

Typo pasti ada:)

Happy reading semuanya..

______

Mall dihari libur seperti ini sangat lah ramai, Begitu banyak orang berlalu lalang,bahkan Safira dengan reynal hampir tidak mendapatkan tempat parkir untuk mobil mereka. Tujuan mereka adalah untuk berbelanja kebutuhan anak mereka yang akan lahir beberapa hari lagi.

Seminggu yang lalu mereka menyewa tukang untuk merenovasi kamar untuk anak mereka. Saat ini mereka akan berbelanja dekorasi beserta isi yang akan mereka letakkan dikamar anak pertama mereka.

Pertama mereka pergi ke arah ranjang, Semua begitu Manarik Dimata Safira, Begitu lucu-lucu.

"Kamu pilih yang mana?"

"Gak tahu, bingung,bagus semua."

"Modelnya mau yang gimana? Warna?"

"Warna biru..yang simple aja deh mas."

Setelah beberapa banyak pilihan, akhirnya pilihan jatuh di ranjang yang memang simple, tetapi harga yang cukup mahal.

Semua yang mereka beli lebih mendominasi warna biru,semua keinginan Safira sendiri,entah Safira yang mengingingkan atau feeling dari anak mereka.

"Kamu kalau capek, istirahat dulu sa,biar mas yang beli."

Safira mengangguk,dirinya lelah, walaupun berjalan hanya untuk sesaat dirinya akan merasa lelah, Berat badannya kini menambah sangat lah banyak,porsi makannya pun bertambah sejak kandungan nya berumur 2 Bulan.

Safira hanya melihat suaminya yang bingung memilih baju untuk anaknya nanti. Reynal lebih banyak tanya kepelayannya. Dirasa dirinya sudah tidak terlalu merasakan capek,Safira berjalan menyusul suaminya. Matanya berhenti didetik itu juga ketika melihat baju kembar yang membuatnya tertarik. "Mbak ini bajunya bisa untuk bayi umur berapa?" Tanya Safira ke pelayan.

"Sampai 5 bulan bisa mbak."

"Mas." Panggil Safira ke reynal.

"Ya sa?" Reynal mendekat.

"Aku mau beli ini."

"Yaudah ambil "

"Bagus yang mana mas?"

"Bangus dua-duanya."

"Aku pengen yang warna ungu."

"Yaudah,kalau gitu kamu ambil yang warna ungu,terus suruh mbaknya bungkusin."

"Tapi yang merah juga bagus."

"Yaudah dua-duanya gak papa sa."

"Aku mau beli yang merah aja deh mas" Reynal mengangguk. "Terus besoknya beli yang ungu gimana?"

"Kenapa gak sekarang aja?"

"Aku sekarang pengennya warna merah, Kalau yang ungu besok."

Reynal menghela nafasnya panjang. Jika bisa dibeli sekarang kenapa harus besok? Pikirnya.

"Kalau besok udah gak ada gimana? Mau cari dimana?"

"Stoknya insaallah masih banyak kak." Sahut pelayan

"Kenapa harus nyaut sih"batin reynal

"Terserah kamu deh sa." Safira mengangguk senang. "Semoga besok lupa" do'a reynal dalam hati.

Safira mengambil baju yang ia pilih dan langsung ia masukkan ke keranjang yang sendari tadi didorong oleh pelayan. Troli hampir penuh dengan barang-barang anak kecil.itupun belom semua,beberapa keranjang sudah berada didepan,mulai dari dekorasi,boneka,sampai almari.

"Mbak ini gak ada sepatu?"

"Oh ada mbak, disebelah sana."

"Mau beli sepatu? Gak kapan-kapan aja?"sahut reynal.

"Kalau bisa beli sekarang kenapa harus besok?"

Reynal menatap istrinya. Dirinya mencoba tersenyum seraya mengangguk. "Terus tadi kenapa gak sekalian aja bajunya coba? Apa bedanya? Untung sayang sa"batin reynal.

Reynal menghela nafasnya pelan. "Yaudah,ayo kita cari sepatunya."

Hampir 2 jam lebih Safira dengan reynal mengelilingi mall,hanya untuk membeli barang-barang anak pertama mereka.keduanya sama-sama antusias untuk hal ini.Awalnya Santi dengan Sasya ingin menggantikannya tetapi reynal dengan Safira memaksa.

"Kita langsung pulang?" tanya reynal.

"Jangan dulu mas,kita makan yuk?" Ajak Safira dengan wajah memelas.

"Iya ayo."

Pelayan datang dengan membawakan pesanan Safira. Reynal tak heran jika Safira memakan banyak makanan,dari 2 bulan sampai kandungan uang sekarang. Walaupun ngidam Safira sangat aneh-aneh,tapi reynal bersyukur dirinya tidak pernah tidur diluar, Dirinya pernah melihat sinetron membuatnya merinding membayangkannya.

"Kamu cobain deh mas ini enak banget!"

"Gak,kamu aja." Safira yang hendak menyuapi reynal itupun dia urungkan.

"Kenapa? Enak loh."

"Kamu aja,mas udah cukup kenyang."

"Kamu gak mau coba?" Tanya safira dengan wajah memelasnya.

"Aaaa...." Pasrah reynal.

"Enak kan?"

"Enak." Reynal mengangguk seraya minum tie jus miliknya.

"Yuk kita pulang." Ajak reynal

"Bentar nasinya belum turun." Reynal mengangguk.

////\\\\

Safira sendari tadi melihat suaminya yang sangat serius dengan laptop didepannya. Safira meletakkan ponselnya dinakas.dirinya mendekat ke arah reynal dengan susah kerena perutnya yang besar. Dirinya mencoba untuk mencari perhatian ke arah suaminya.

Safira memperlihatkan deretan giginya untuk menarik perhatian reynal.

"Kenapa?" Tanya reynal tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop nya

"Gak papa," Safira kembali memperlihatkan deretan giginya setelah menjawab pertanyaan reynal

"Senyum terus,awas gigi kamu kering."

Safira mengerucutkan bibirnya. "ishh...."

"Kenapa sih? Mau apa? Tadi ditanya gak papa."

"Ya kamu kurang peka!"

"Aku udah peka sa,buktinya tadi aku tanya kamu,tapi kamu jawabnya gak papa."

"Pokoknya kamu gak peka."

Reynal menghela nafas panjang. "Iya aku salah, kenapa? Mau apa?"

"Makan."

"Ke?"

"Dapur"

"Ayo."

"Ayo!"

"Pelan-pelan" Tegur reynal ketika melihat Safira begitu bersemangat.

"Hehehehe" Reynal menggelengkan kepalanya.

////\\\\

Annyeong yaraubun

Part terpendek😭

Follow ig: vernia_02

See you next chapter 👉

My Husband CEO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang