41//ngidam

1.4K 58 0
                                    

jangan lupa:
1).komen
2).vote
3).follow

Typo pasti ada:)

Happy reading semuanya..

______

Pekerjaan di kantor belum selesai, jam pun belum menunjukkan waktunya untuk pulang, tetapi reynal harus pulang saat ini juga karena istrinya yang menginginkan dirinya pulang saat ini tanpa alasan apapun.

Safira mengatakan kalau dirinya rindu pada suaminya, entah mengapa ia tak bisa menunggu lebih lama lagi, padahal tadi pagi mereka sudah bertemu.

Mau tidak mau reynal harus menuruti safira dan langsung mengendarai mobilnya.

Disaat reynal sudah diambang pintu, betapa terkejutnya dia melihat Safira yang terisak di samping ranjang, rumah pun sepi hanya saja ada syasha tetapi dirinya sibuk ngurus Icha belum lagi Killa.

"Astaga sayang, kamu kenapa hmm?" Dirinya benar-benar khawatir melihat keadaan istrinya yang seperti ini. Tanganya menangkup wajah istrinya yang sudah memerah.

"Kenapa?" Tanya reynal dengan nada selembut mungkin. Reynal membantu Safira untuk bangun dan duduk di samping ranjang.

"Kangen.." Rengek Safira. Reynal terkekeh mendengarnya, yang benar saja, nangis-nangis sampai sesak begini cuma merindukannya. ah dirinya melupakan kalau istrinya hamil.

"Kok ketawa sih hiks."

"Udah-udah jangan nangis ya.. Aku kan udah ada di sini." Ucap Reynal dengan memeluk Safira dari samping

"Hmm...mas."

"Ya?"

"Kalau ada terjadi sesuatu, kamu gak akan tinggalin aku kan?"

"Hey..pertanyaan apa itu sa."

"Kamu gak akan tinggalin aku kan hiks..?"

"Kamu kenapa sih?"

"Jawab aja ih."

"Ya mana mungkin aku ninggalin kamu, aku kan cinta sama kamu, mustahil kalau aku ninggalin kamu Safira sayang."

"Gak bohong kan?"

"Buat apa mas bohong."

Safira diam

"Kenapa tanya seperti itu sih?"

Safira menggeleng.

Reynal merengkuh tubuh istrinya lantas mencium puncak kepala safira.

"Udah jangan nangis, kan mas udah disini gak bakal kemana-mana... mas mau ganti baju dulu ya."

"Ikut."

"Mas mau ganti baju sa, masa mau ikut?"

"Ikut!" Rengek ya kembali

"Mas gak bakal kemana-mana beneran. Cuma ganti baju terus kesini lagi kok."

"Aku tunggu didepan pintu."

"Iya, terserahlah."

Reynal sudah keluar dengan style rumahan.dia melihat istrinya yang setia berdiri menunggu nya. Segitu kangennya kah Safira? jadi tambah sayang..

"Sayang.."

"Udah?"

"Udah." Reynal mengajak Safira ke ruang tengah untuk menonton tv. terkadang tangan nya juga sibuk mengutak-atik kan ponselnya untuk meng hendle kantor lewat email.

"Mas?" Panggil

"iya?"

"Mau kopi." Rengek Safira dengan menunjukkan iklan di tv yang menampilkan kopi yang menurut nya menggiurkan baginya.

My Husband CEO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang