21//sayang

3.2K 111 0
                                    

jangan lupa:
1).komen
2).vote
3).follow

Typo pasti ada:)

Happy reading semuanya..

______

Tepat pukul 04:30 reynal terbangun dan mendapatkan Killa yang sedang tidur dengan posisi memeluk Safira. Begitupun sebaliknya.

Seharusnya reynal yang ada diposisi itu bukan Killa

Dasar anaknya bang Zidan nih!

Reynal mencuci mukanya dan gosok gigi tak lupa mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat subuh dan berjalan ke dapur dan mendapatkan bundanya yang tengah memasak.

"Tumben udah bangun Rey?"

"Gara-gara anaknya bang Zidan tu. Masa Killa tidur sama aku sama Safira. Ganggu aja!"

Santi geleng-geleng kepala.

"Dulu aja waktu mau dijodohkan nolak, Eh sekarang nempel terus."

"Yakan gak tahu kalau orangnya Safira, Kan juga banyak kejadian yang menjadikan nunda nikah."

"Iya ya rey. Banyak cobaan. itu ujian buat kalian cinta kalian tulus atau gak. Sampai mana kalian berjuang."

"Hmm."

"Woy!" Getak syasa dengan menepuk pundak reynal. Dan reynal terlonjak kaget.

"Gila Lo!"

"Lo ngapain didapur, Mau mandi?" Kekeh syasa.

"Gak, Itu gue mau ngitung beras."

"Kuker banget Rey." Kekeh syasa.

"Hmm. Anak Lo tuh kak, Bawa ke kamar Lo, Awas aja kalau tidur dikamar gue lagi."

"Oh. Tidur di kamar Lo, Gue gak tahu."

Reynal menirukan gaya bicara syasa tanpa suara. Dan syaya nabok mulut reynal.

"Mulut Lo kek cewek."

"Biarin!"

"Ini masih pagi ya." Sindir Santi.

"Kita udah tahu Bun." Ucap reynal.

"Ye, Maksud bunda masih pagi itu jangan berantem Bambang." Ucap syasa

"Oh." Dan disaat itu lah Safira sudah ada disamping syasa.

"Lo gak kerja Rey." Tanya syasa.

"Bentar deh siangan."

"Bunda mau masak apa?" Tanya Safira dan tak menghiraukan dua kakak beradik itu.

"Mau masak cap cai sa."

"Eits..bunda gak boleh manggil Safira sa."

"Kenapa Rey?"

"Panggilan sa itu buat Rey doang."

"Mana ada, Kok bisa?"

"Ya sa itu kepanjangan dari sayang." Jelas reynal membuat Safira malu dan melanjutkan aktivitas nya agar tidak ketahuan kalau pipinya sudah seperti tomat rebus.

Reynal yang menyadari sikap Safira, Bibirnya terangkat ke atas.

"Bunda kan sayang sama menantu bunda ya gak papa dong." Ucap Santi.

"Pokoknya gak boleh, Cuma reynal aja."

"Ada-ada aja."

"Semenjak nikah kok kaya anak kecil sih rey." Ucap syasa, Sedangkan reynal mengangkat bahunya acuh.

Selesai sarapan reynal mengajak Safira untuk ke kamar.

"Mau ngapain sih, Aku kan mau bantuin bunda cuci piring."

My Husband CEO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang