jangan lupa:
1).komen
2).vote
3).followTypo pasti ada:)
Happy reading semuanya..
______
Sudah hampir dua minggu berlalu dan Safira masih belum sadarkan diri juga, reynal berjalan di lorong rumah sakit sambil membawa buket bunga mawar yang sangat cantik.
Bram melirik dokter yang baru saja keluar menyelesaikan permeriksaan kondisi Safira.
"Bagaimana perkembangannya dok?" Tanya Bram.
"Untuk sejauh ini, kondisinya semakin membaik, sepertinya sebentar lagi juga masa komanya akan segera lewat."
"Terima kasih dok."
"Tidak perlu seperti itu. Ini sudah menjadi tugas saya. Kalau begitu saya permisi dulu. Selamat pagi." Ujar sang dokter dan berlalu pergi.
Saat sudah sampai di ruangan nomor 231 tangan reynal membuka kenop pintu. Safira sudah dipindahkan ke kamar rawat biasa.
"Assalamualaikum om." Ucap Reynal dengan menyalimi tangan bram.
"Eh reynal. waalaikumsalam masuk-masuk."
"Iya om makasih." Jawab reynal
Bram melirik ponselnya yang ada telepon masuk.
"Reynal saya titip Safira sebentar ya, Saya mau angkat telepon dulu."
"Iya om."
Langsung saja Bram keluar dari ruangan itu. Reynal berjalan ke arah meja kecil yang ada disamping safira. Mengganti bunga mawar yang layu dengan buket yang sudah dia bawa tadi
"Good morning sa...." Ucap Reynal setelah duduk disamping Safira.
"Bangun sa, saya kangen sama suara kamu. Secara tidak langsung kamu sudah bikin saya sakit hati sa."
Ceklek
Bram membuka kenop pintu membuat reynal menoleh kearah pintu.
"Kamu sudah sarapan Rey?"
"Sudah kok om, Kenapa om?"
"Oh, Gak papa."
"Om mau kekantor?"
"Iya. Sebentar lagi nunggu Faro sama Alfi datang."
"Om bisa pergi sekarang. Biar yang jaga Safira saya om."
"Yaudah om berangkat sekarang. Titip Safira ya."
"Iya om."
"Om berangkat dulu, assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Reynal menatap wajah gadis yang ada didepannya itu. Wajah yang biasanya bersinar sekarang pucat. Menggegamnya tangan Safira dengan mengelus-elus nya. Dan menidurkan kepalanya di brankas safira. Melihat wajah Safira yang tenang. Dengan masih menggenggam tangan safira. Tia tidak mau kehilangan gadis itu. Dia milikku?
Seorang gadis membuka kenop pintu tanpa disadari reynal. Gadis itu terdiam melihat pemandangan didalam ruangan itu.
"Sa, Bangun. Sudah beberapa minggu kamu tidur? Gak capek? Bangun demi saya sa. Saya cinta sama kamu, Saya sayang sama kamu sa. Jangan bikin saya khawatir, Saya merasa jadi seorang yang bodoh kalau gak ada kamu sa. Walaupun pertemuan kita yang diawali dengan menyebalkan tapi buktinya saya malah jatuh cinta sama kamu sa. Saya jatuh sejatuh-jatuhnya sama kamu sa. pliss bangun." Ucap Reynal lembut dengan diakhiri dengan mencium punggung tangan gadis itu.
Gadis yang dibalik pintu itu pun menutup pintu dengan pelan. dadanya terasa sesak.
Sebesar itu cintanya reynal sama Safira?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband CEO [END]
Teen Fiction𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 BELUM REVISI _____ Pertemuan yang mungkin sangat tidak enak untuk di ingat-ingat bahkan mungkin harus dilupakan secara paksa. Pertemuan Safira Aditama Kyle dengan reynal arsen Wijaya sangat tidak mengenakka...