jangan lupa:
1).komen
2).vote
3).followTypo pasti ada:)
Happy reading semuanya..
______
🌸Dia bukan siapa-siapa saat ini, dia hanya seorang teman yang baik dan saya mencintai nya🌸
______
Pagi-pagi sekali Safira memasak makanan untuknya sarapan pagi, Tidak mengambil yang berbelit-belit Safira memutuskan untuk memasak nasi goreng dengan telur ceplok tak lupa juga susu putih.
Sangking fokusnya memasak Safira tidak menyadari reynal yang ada di belakangnya dengan menyenderkan badannya ke tembok dengan bersedekap. Reynal memperhatikan gerak-gerik gadis itu. Lebih tepatnya memperhatikan leher Safira ya terekspos.
"Ehmm.." Deham reynal. Membuat Safira menoleh kebelakang, setelahnya dirinya kembali fokus memasakkannya tanpa memperdulikan Reynal. "Sudah cocok." Lanjut reynal.
"Maksudnya?"
"Maksudnya, kalau kamu sudah cocok jadi istri saya."
Gombal!
Dasar om-om gaje!
Tapi gak papa deh!
Eh gak jadi deh!
Ah. gatau gue!
Safira tak menghiraukan orang itu dirinya fokus melanjutkan menuangkan nasi gorengnya ke piring.
Setelah selesai Safira mengantarkan makanan itu ke ruang tv dan ditaruhnya nampan itu diatas meja.
Melihat reynal yang ada dibelakangnya.
"Ayo pak ikut saya." Tanpa jawaban reynal mengikuti arah gadis itu.
Safira mengambil kaos hitam polos dan jeans untuk reynal kenakan.
Saat berbalik badan secara tidak disengaja Safira menabrak dada bidang reynal.
"Aduh bapak. Ngapain disini sih!" Kesal Safira dengan menggosok-gosokkan dahinya.
"Tadi kamu suruh saya ngikutin kamu."
"Ya gak gitu juga kali pak. Bapak kan seorang CEO ya?"
"Ya."
"Otaknya dimana?" Ucap Safira membuat reynal membukukan badannya dan wajah mereka menjadi dekat hanya menyisakan beberapa senti.
"Ba.bapak mau ngapain."
"Saya?"
"Ya."
"Saya mau..." Ucapnya menggantung dengan senyuman smirknya. Safira tau senyuman itu segeralah Safira mendorong reynal sampai tersungkur kebawah.
"Aww.." Pekik reynal. Safira yang melihat itupun iba. Luka yang didapat kemarin saat menolong nya saja belum sembuh apalagi ditambah Safira yang mendorongnya sampai tersungkur.
"Aduh pak, Sakit ya?" Ucap Safira dengan mencoba membantu reynal untuk berdiri. "Bapak gak papa?"
"Hm!"
"Yaudah pak mandi. Dari kemarin kan belum mandi, Pasti bau." Ucap Safira dengan menyodorkan pakaian yang tadi dia ambil.
"Safira, saya tadi ngomong Sirius."
"Yang mana?"
"Waktu di dapur, Gak usah sok lupa."
"Oh."
Benarkah?
Safira meninggalkan kamar itu dan beralih ke ruang tv.
Selang beberapa menit reynal datang dengan rambut yang masih basah dan acak-acakan.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband CEO [END]
Teen Fiction𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 BELUM REVISI _____ Pertemuan yang mungkin sangat tidak enak untuk di ingat-ingat bahkan mungkin harus dilupakan secara paksa. Pertemuan Safira Aditama Kyle dengan reynal arsen Wijaya sangat tidak mengenakka...