45

1.1K 46 0
                                    

jangan lupa:
1).komen
2).vote
3).follow

Typo pasti ada:)

Happy reading semuanya..

______

Malamnya Safira dengan reynal masih dirumah baru mereka, Jumlah kamar ada 4 untuk dilantai dua. cukup besar memang. keduanya bahkan sampai dimarahi oleh Santi mama reynal, Bagaimana tidak, Mereka sama sekali tidak ngomong akan menginap atau apapun itu.

Reynal meringis disaat mamanya memarahinya.dirinya benar-benar lupa, Dirinya hanya bilang untuk memberi supraies untuk safira dan itu rumah.

"Kamu belom beling ke mama?" Reynal menggeleng.

"Ish..kan jadi mama nyariin tuh, Pasti khawatir."

"Udah gak, Lagian udah aku kasih tahu kan."

"Baru kan?..bukannya dari tadi."

"Ya maaf, Aku kan lupa sa."

"Aku lapar sa." Reynal tidak benar-benar lapar, hanya saja dirinya mencoba mengalihkan pembicaraan agar Safira tidak kesal kepada nya. pasti Safira merasa tidak enak.

"Memangnya bahan-bahan didapur ada?"

"Ada, penuh, lengkap, udah kayak supermarket."

"Terlalu dilebih-lebihkan."

"Serius Lo, coba liat."

"Iya!"

Safira berjalan ke arah dapur. benar! Kulkasnya bahkan berpintu dua samping kiri dan kanan, tidak lagi atas bawah. bahan-bahan pun lengkap, mulai dari daging dan sayur, tidak lupa macam-macam minuman. kali ini Safira hanya memasak nasi goreng sfeefod dikarenakan kondisi yang sudah malam juga, tidak ingin memasak neko-neko ataupun banyak. dirinya pun membuat susu untuk dirinya dan juga reynal.

Tidak lama kemudian nasi gorengpun matang, segera Safira membawanya ke arah reynal yang sedang duduk didepan TV.

"Hmm baunya enak banget nih."

"Iya dong."

Reynal mencoba satu suapan dan memang enak, tetapi satu hal yang bermasalah untuknya. dirinya menoleh ke arah istrinya yang tengah memakan dengan lahap.

"Sa..kok pedes sih."

"Enggak kok."

"Yakan buat kami enggak, Tapi buat aku?. Lagian kamu kan hamil gak baik lah makan yang pedas pedas."

"Tapi gak terlalu pedas mas ini."

"Pasti kalau dibilangin ngeyel."

"Iya-iya gak lagi."

"Aku buatin queker?" tawar reynal.

"Gak mau,kali ini aja ya."

"Awas kalau makan pedes lagi."

"Iya."

"Kita nginep?"

"Emm..pengen sih. Tapi kapan-kapan aja deh."

"Yaudah, Aku ngikut."

///\\\

Malamnya Safira dengan reynal memutuskan untuk pulang ke rumah, Mereka akan mendiskusikan tentang perpindahan mereka. Semua sudah berkumpul diruang tengah,reynal pun sudah memulai percakapannya.

"Boleh Bun?"

"Memangnya Safira mau banget pindah?" Tanya Santi ke Safira

Jika ditanya Safira menginginkan pindah,tentu saja dirinya mau, Bahkan dirinya sangat menyuaki rumah itu, bisa dilihat bagaimana keantusiasannya disaat tahu rumah itu untuknya.

"Em..gak juga Bun."

"Kalau Safira mau juga gak papa, bunda gak keberatan, Tapi disini kan posisinya kamu hamil sayang, kapan-kapan aja ya? Sampai kandungan kamu kuat, belum rentan. jadi bunda juga gak khawatir."

Safira tersenyum dan mengangguk. "Iya, Safira ikut kata bunda, kalaupun bunda gak ngebolehin aku pindah juga gak papa, kapan-kapan aja."

"Ya jangan gitu, masa sudah beli rumah dianggurin."

"Tunggu beberapa Minggu lagi, Sampai benar-benar bisa beraktivitas." saran sasya.

"Enak aja beraktivitas, gak boleh!" sahut reynal.

Safira mendelik tajam ke suaminya itu.

"Aku sewa pembantu!" lanjutnya lagi.

"Ya aku sewa pembantu aja ya sayang."

"Iya tapi jangan sekarang."

"Ya nanti kalau kita pindah rumah."

"Ish aku gak mau, Aku bisa kok."

"Gak ada penolakan, Aku gak minta persetujuan kalian semua!"

Safira merenggut kesal

"Gini ya Rey, selagi Safira mampu ya kenapa enggak? Nanti kalau kandungan Fira sudah besar pasti kita nginep dirumah kalian, Atau gak Safira disini biar banyak yang jagain. Kalau mau sewa pembantu bisa kan setelah Fira melahirkan." Ujar sasya yang dianggukki Zidan

"Nah, gitu aja gak papa, boleh ya ya ya ya." Ucap Safira dengan menunjukkan pupy eyesnya.

Reynal menghela nafasnya panjang "Hmm terserah!" Dengan malas reynal menjawab, Apakah tidak ada satupun yang mengerti perasaannya. "Tapi kalau sampai kenapa-kenapa, Gak ada yang boleh ngebantah keputusan aku."

"Iya." Ucap mereka serempak.

"Masalah seperti ini memang harus banget didiskusikan?"

"Iya dong yah."

"Kaya gak tahu reynal, Kalau gak dibilangin ya gitu, Lagi pula kasian Safira juga, masa harus diem-diem dirumah nganggur, ya bisa-bisa bosan"

"Tv kan ada." Sahut reynal

"Tuh denger sendiri dari anak kamu."

"Yaudah,ayah ke atas dulu, Mau istirahat..ayo Bun."

////\\\\

Safira keluar dari kamar mandi setelah dirinya membersihkan mukanya. Dirinya mendapatkan reynal yang sedang memegangi laptopnya dengan kaki bersila diatas ranjang.

"Kamu gak tidur mas?"

"Bentar lagi nunggu kamu."

Safira tidak menjawab dirinya melangkah ke arah ranjang dan merebahkan tubuhnya.

Beberapa menit berlalu tetapi Safira tak kunjung tidur, Reynal pun sama halnya karena merasa terganggu dengan istrinya itu.

"Kamu kenapa sih?"

"Gak bisa tidur"

"Kenapa? Capek? Mau apa coba bilang sama aku."

"Gak mau apa-apa"

Reynal diam, Dirinya sedang memikirkan sesuatu yang mungkin akan membuat Safira nyaman.

////\\\\

Sendari tadi Safira hanya diam, Dirinya bingung mau dibawa kemana dengan suaminya ini, Bahkan dirinya hanya memakai piyama, Reynal melarangnya untuk berganti pakaian. Disaat dirinya bertanya pasti reynal menjawab yang membuatnya kesal, rasanya ingin memakan suaminya hidup-hidup.

Safira mengernyitkan keningnya disaat mobil mereka berhenti di depan rumah yang baru saja mereka beli.

"Kita ngapain kesini?"

"Tidur."

"Hah!"

"Udah ayo..kita tidur disini untuk semalaman."

"Tap.."

"Gak papa, untuk semalam kan? Aku juga udah izin ke bunda"

Safira nampak berfikir

"Udah ayo, daripada kamu gak bisa tidur, malahan tadi aku berfikir untuk menyewa hotel, Nanti kalau dihotel kamu pasti ngomel."

"Iya udah deh,udah terlanjur disini juga."

////\\\\

Follow ig: vernia_02

See you next chapter 👉

My Husband CEO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang