37//bandel

1.8K 65 1
                                    

jangan lupa:
1).komen
2).vote
3).follow

Typo pasti ada:)

Happy reading semuanya..

______

Tidak ada angin apapun sore tadi hujan dengan begitu lebat apa lagi dengan angin yang berhembus kencang.

Beruntung Safira sudah pulang dari pemotretan membuangnya tidak kehujanan tetapi tidak dengan reynal dirinya malah berjalan dengan santainya menuju parkiran yang sedikit jauh dari dirinya berada, dimana semua orang menghindar supaya tidak kebasahan tetapi dirinya dengan santai nya.

"Toh hujan air bukan batu." Pikirnya

Seandainya Safira tahu apa yang dilakukan suaminya pasti akan mengomel, sudah pasti laki-laki itu akan jatuh demam, sudah dipastikan dirinya juga gak tahan sama air hujan...keras kepala.

Sampainya di apartemen reynal langsung masuk kedalam kamar dan sempat melirik ke arah dapur yang tengah ada Safira yang sedang membuat coklat oanas.

Sebisa mungkin tidak menimbulkan suara yang membuat Safira menoleh, bisa-bisa dirinya akan dimakan hidup-hidup dengan safira. Ini tidak Pertama kalinya menjadikan reynal tahu bagaimana istrinya tahu kalau dirinya hujan-hujanan.

Tapi tadi reynal gak hujan-hujanan apa bisa dibilang hujan-hujanan? atau kehujanan? tetapi dirinya sengaja berhujan-hujanan!!ahh. bodo amat....!

Safira memasuki kamarnya yang sudah menemukan reynal yang baru saja keluar kamar mandi dengan jeans selutut tanpa atasan.

Safira mengeryitkan dahinya
"Lhah..kamu kapan pulang mas?"

"Barusan terus mandi."

"Kok aku gak tahu."

"Kamu didapur bikin itu." Tunjuk reynal ke coklat yang ada di tangan kanan Safira.

"Gak salam kan? makanya aku gak tahu."

"Salam tadi, kamu aja yang terlalu fokus."

"Ow, gitu ya." Safira mangut-mangut. "Mas kamu kok pucat ya?" Herannya.

"Hah!"

Punggung tangan Safira sudah menempel di dahi reynal sontak membuat mata Safira membulat.

"Kamu kok panas."

"Emang iya?"

"Ish...kamu tiduran dulu, aku ambil kompres."

Reynal menurut.memang sendari didalam mobil dirinya sudah merasakan pusing di kepalanya dan sudah merasakan gak enak badan. yaa..dia juga menyadarinya konsekuensinya.

Safira kembali dengan membawa baskom yang berisikan air hangat dan gak lupa juga teh hangat dan makanan untuk reynal minum obat.

Ketika sapu tangan sudah menempel rapi di dahi reynal. Safira mengambil piring yang berisikan makanan.

"Makan dulu mas."

"Gak."

"Siapa suruh hujan-hujanan."

"Siapa? aku?"

"Menurut kamu?" Kesal Safira.

"Aku gak hujan-hujanan ya!"

"Masa?"

"Hmm."

"Gak usah bohong deh."

"Terserah deh."

"Pokoknya harus makan, aku suapin ya." Bujuk Safira.

"Gak mau."

"Terus mau apa?"

My Husband CEO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang