12. Melabrak Alexa

190 19 8
                                    

Laura memutuskan untuk pulang ke mansion karena Abe bersikeras agar dia saja yang menunggui Rama. Akhirnya Laura mengikuti paksaan Abe.

Sesampainya di mansion, Laura mengerutkan dahinya bingung karena di depan mansionnya telah terpakir mobil ferrari warna hitam dan tentu saja itu bukan milik Arvind apalagi si ular Calista.

Laura pun segera bergegas menuju mansion dan Laura dapat melihat seorang wanita cantik tengah duduk di kursi kayu yang memang berada di depan mansion.

Tampak wanita tersebut sedikit terkejut dengan kedatangan Laura bahkan ia pun sampai berdiri dari tempat duduknya.

"Ada yang kau cari?" tanya Laura to the point.

Laura mengamati wanita muda ah lebih tepatnya gadis muda karena Laura yakin umurnya tidak jauh beda dengannya. Ya! Bukankah Laura juga masih muda? Laura kan baru saja lulus SMA.

"Ah maaf sepertinya Arvind tidak ada di dalam," ucap gadis muda tersebut gelagapan. Gadis itu pun langsung berniat pergi dari mansion tersebut.

"Arvind?" tanya Laura yang membuat gadis itu menghentikan langkahnya.

"Ah maksud saya Mr. Ashton. Ada berkas yang harus di tanda tangani olehnya," jawab gadis muda tersebut.

"Alexa. Kau Alexa bukan?" tanya Laura yang membuat Alexa terkejut.

"Anda tau saya?"

"Tentu saja. Suamiku pernah bercerita tentangmu. Kau sekretaris barunya kan?" tanya Laura yang dibalas anggukan oleh Alexa.

"Pulanglah, kau bisa meminta tanda tangannya besok saat di kantor. Kau seharusnya tau bukan mana waktu bekerja mana waktu untuk keluarga?"

"Saya minta maaf. Lain kali tidak akan saya ulangi. Saya permisi," ucap Alexa segera pergi dari mansion tersebut.

"Mobilmu bagus," ucap Laura sembari menatap remeh mobil Alexa sebelum akhirnya Laura melangkahkan kakinya memasuki mansion.

Alexa menatap punggung Laura yang sudah menghilang dari balik pintu kayu megah mansion tersebut dengan tatapan jengkel setengah mati.

"Sekarang kau bebas merendahkanku tapi lihat saja nanti saat suamimu berpaling darimu dan memilihku," ucap Alexa penuh amarah.

***

Laura melihat Arvind yang menuruni tangga dengan tergesa-gesa bahkan Arvind tidak sempat melihat ke arahnya.

"Mau menemui Alexa?" tanya Laura dan secara otomatis Arvind langsung menghentikan langkahnya.

"Kau bertemu dengannya?" tanya Arvind sembari menghampiri Laura.

"Aku mengusirnya," jawab Laura.

Arvind hanya diam tanpa ekspresi dengan tatapan menatap ke arah Laura.

"Besok beri tahu kekasihmu itu jangan menginjakkan kakinya di lantai mansionku. Aku benci lantainya ternodai oleh kakinya," ucap Laura dan Arvind masih saja diam.

"Di mana Angelo?" tanya Laura dan lagi-lagi Arvind hanya diam.

Laura perlahan mendekati Arvind dan tersenyum manis di hadapannya sembari memegang kedua pipinya.

"Why? Kenapa kau diam saja sayang? Apa aku berbuat kesalahan? Jika kau tersinggung oleh perkataanku aku minta maaf," ucap Laura.

"Tidak. Angelo sedang makan. Kau pasti belum makan bukan? Ayo kita makan bersama," ajak Arvind yang dibalas anggukan oleh Laura.

Laura berjalan dengan bergelayut manja di tangan Arvind seolah semua baik-baik saja dan seperti kehadiran Alexa di dalam rumah tangganya hanya mimpi buruk belaka.

Be With You (after married)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang