6. Bumil Marah

1.5K 60 28
                                    

Keesokan harinya Angelo sibuk bermain bersama kedua unclenya dan Arvind sedang bekerja di kantor sedangkan Laura memilih memperhatikan interaksi antara putranya dengan kedua unclenya itu dari jauh.

Sesekali Laura ikut tertawa saat melihat bagaimana jahilnya Angelo dan Abe saat mengerjai Leo. Lagi-lagi Leo yang menjadi korban kejahilan mereka.

"Angelo boleh tidak kalau uncle Leo mengajak Croco pulang ke rumah uncle Leo di Indonesia?" tanya Leo.

"Big no! Kalau uncle Leo mau, uncle bisa membeli sendiri. Ini hadiah ulang tahunku dari daddy jadi aku tidak akan memberikannya pada siapapun," tolak Angelo.

"Nanti uncle ganti Croco dengan Puyo. Puyo jauh lebih lucu daripada Croco. Lihat saja Croco, dia begitu menyeramkan," bujuk Leo lagi.

"Tidak mau!" tolak Angelo tegas.

"Lo beneran mau memelihara buaya Yo?" tanya Abe.

"Ya enggaklah gila kali lo!! Gue cuma bercanda doang," ucap Leo.

"Elah gue pikir beneran."

Setelah puas bermain, Abe dan Leo yang kelelahan pun memilih bergabung bersama Laura yang sedang duduk di bangku kayu yang tidak jauh dari tempat mereka bermain bersama Angelo tadi. Sedangkan Angelo segera membawa Croco ke kandangnya.

"Gue nggak nyangka putranya Daniel benar-benar ganteng kayak gue," ucap Leo narsis.

"Nggak usah kumat sok kegantengannya deh, gue kan jadi pengen nabok," jawab Abe.

"Apasih lo! Eh Ra berarti kalau abang gue lagi kerja lo di rumah sendirian dong," ucap Leo.

"Iya," jawab Laura.

"Tapi abang gue tetap mengawasi kalian berdua kan?" tanya Leo khawatir.

"Tentu saja. Arvind sudah mempersiapkan itu semua. Di sekeliling mansion sudah ada bodyguard yang menjaga kami secara sembunyi-sembunyi," terang Laura.

"Gue nggak nyangka kalau abang gue bakalan sejauh ini melindungi Angelo. Dia rela mengorbankan mimpinya untuk Angelo," ucap Leo.

"Iya. Itu karena dia sangat menghormati mendiang sahabatnya dan sangat mencintai Angelo," tutur Laura.

"Tapi Ra. Mengingat pekerjaannya yang menjadi mafia, Arvind tidak pernah membunuh seseorang kan?" tanya Abe tiba-tiba.

Belum sampai Laura menjawab pertanyaan Abe, tiba-tiba sebuah suara menginterupsi mereka.

"Hai. Apa aku mengganggu?"

"Calista. Apa yang kau lakukan disini?" tanya Laura jengkel.

"Bertemu Angelo. Aku merindukannya. Di mana dia?" tanya Calista sembari mengedarkan pandangannya ke segala arah mencari Angelo.

"Kau sebaiknya pulang sebelum ketiga hewan buas milik Angelo ingin memangsamu lagi seperti kemarin," usir Laura halus.

"Siapa dia?" bisik Leo pada Laura.

"Oh perkenalkan namaku Calista, teman kuliah Laura," ucap Calista memperkenalkan diri seolah dia mendengar apa yang baru saja ditanyakan Leo pada Laura.

"Leo, saudara kembar Arvind," balas Leo sembari menerima uluran tangan Calista.

"Wah jadi kau saudara kembarnya Arvind ya? Pantas saja kau terlihat sangat mirip dengan Arvind. Aku pikir kau Arvind tapi ternyata bukan," ucap Calista berbasa-basi.

"Tentu saja bukan. Lebih tampan aku dari pada Arvind," ucap Leo narsis.

Berbeda dari Leo yang tampak antusias berkenalan dengan Calista, Abe tampak serius memperhatikan Laura yang tampak terganggu dengan kehadiran Calista.

Be With You (after married)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang