39. Rencana B

14 3 3
                                    

Dor!! Dor!!! Dor!!

Anak buah Sella langsung menembak ke arah ilalang yang tingginya hampir selutut orang dewasa secara asal karena mereka hanya menduga keberadaan Arvind dan anak buahnya tanpa tahu dimana keberadaan Arvind sebenarnya.

Untung saja Arvind dan anak buahnya berhasil berpindah tempat tanpa mereka sadari.

"Aku dan tim Spider akan masuk ke dalam melalui pintu samping mumpung mereka masih fokus mencari keberadaanmu," ujar Lucas.

"Lakukan. Sekalian habisi mereka dari arah belakang dan lemparkan mereka ke halaman penuh ranjau tersebut, dengan begitu kau akan menemukan jalan aman untukku masuk ke dalam," ujar Arvind.

"Sial! depanku penuh sekali dengan ranjau," keluh Lucas.

"Hati-hatilah dan perhatikan langkahmu El. Aku akan mengalihkan perhatian mereka terlebih dahulu," ujar Arvind.

Arvind pun langsung melepaskan tembakannya pada salah satu ranjau yang terlihat oleh matanya yang berada di bagian sudut kiri dan sedikit jauh dari anak buah Sella yang berjaga. Begitu peluru menyentuh ranjau tersebut, ranjau tersebut langsung meledak saat itu juga dan hal tersebut membuat anak buah Sella langsung bergegas menuju sumber suara untuk memastikan siapa yang membuat ranjau tersebut meledak. Apakah Arvind ataukah yang lain.

Kesempatan itu dimanfaatkan oleh Lucas sebaik mungkin. Dengan waspada dan hati-hati, ia dan timnya pun berusaha berjalan tanpa menginjak ranjau satu pun agar berhasil masuk ke dalam bangunan tersebut.

Setelah berhasil masuk, Lucas dan timnya pun segera menyerang anak buah Sella yang tengah berjaga di teras depan. Terjadi baku hantam dan beberapa kali suara tembakan dilepaskan, namun suara tembakan tersebut bukan berasal dari tembakan yang dilepaskan anak buah Sella pada Lucas dan timnya, melainkan tembakan yang dilepaskan oleh anak buah Abe begitu melihat ada anak buah Lucas yang terdesak.

Lucas bertarung tanpa menggunakan senjatanya, begitu ia berhasil memukul musuh maka Lucas akan langsung melemparkannya kearah ranjau yang membuat ranjau tersebut meledak dan membuat anak buah Sella mati di tempat.

Bloom!!!! Glarr!!!!

Suara ranjau meledak terus saja terdengar bersahutan dan tiba-tiba saja suasana seperti hujan darah akibat banyaknya tubuh yang hancur berserakan akibat ledakan.

"Huaaaa potongan tangan itu terlempar kearahku!!!" pekik Leo sembari menyingkirkan sebuah potongan tangan yang terlempar mengenai dadanya. "Seumur-umur aku baru pernah melihat tubuh manusia hancur dan meledak seperti kembang api. Ini benar-benar mengerikan," lanjut Leo sembari bergidik ngeri.

"Jangan merengek. Ini konsekuensi karena kau memaksa ikut denganku," ujar Arvind. "Ayo kita masuk ke dalam."

Arvind dan timnya yang dijuluki Blue Whale pun segera bergerak maju dan mulai masuk ke dalam bangunan tua tersebut.

"Aku curiga Sella tidak ada di dalam," ujar Lucas begitu Arvind tiba.

"Itu urusan belakangan. Yang terpenting cepat temukan Calista. Aku yakin Sella pasti sudah melukainya dan kita harus menyelamatkannya cepat sebelum terlambat," perintah Arvind.

Dor!! Dor!!

"Shit!!" umpat Arvind begitu salah satu peluru menggores lengan kanannya.

Tidak lama kemudian datang lagi anak buah Sella dalam jumlah yang lebih banyak dari yang berjaga di depan. Bahkan mereka dilengkapi persenjataan yang lengkap. Sontak Arvind dan Lucas beserta timnya langsung melakukan perlawanan dan bersembunyi di balik pilar-pilar bangunan untuk melancarkan serangan balasan.

"Vind kau baik-baik saja?" tanya Abe begitu ia kecolongan.

"Jangan khawatirkan aku. Sekarang fokuslah pada musuh yang ada di depan," perintah Arvind.

Be With You (after married)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang