35. Pertemuan Angela dan Angelo

13 2 0
                                    

Di sebuah gedung tua yang sudah tidak terpakai dan tampak menyeramkan dengan rumput ilalang yang dibiarkan tumbuh panjang dengan lumut yang memeluk dinding. Lantai tempat berpijak pun tampak sangat kotor dan lembab dengan noda darah yang berserakan dimana-mana. Seorang wanita tengah diikat pada sebuah kursi.

Mulutnya di lakban, matanya ditutupi selembar kain hitam. Wanita itu tidak bergerak sama sekali, sepertinya ia sedang pingsan. Wajahnya dipenuhi dengan luka lebam, tangan dan kakinya di penuhi dengan luka sayatan. Sepertinya ia baru saja disiksa.

Tidak lama kemudian terdengar suara langkah kaki mendekat.

"Apakah dia mati?" tanya seseorang yang baru saja tiba pada anak buahnya.

"Tidak nyonya, dia hanya tidak sadarkan diri," jawab sang anak buah.

Benar saja, tidak lama kemudian wanita yang diikat pada kursi tersebut mulai menggerakkan kedua kakinya. Sepertinya ia sudah sadar.

"Kau sudah sadar Calista?" tanya wanita tersebut sembari membuka penutup kepala Calista dengan kasar. Wanita tersebut juga membuka lakban yang menutup mulut Calista dengan kasar.

"Kau?" Calista menatap tidak percaya kearah wanita yang telah menculiknya.

"Kau benar, aku Sella. Lama tidak bertemu," ujar Sella membenarkan keterkejutan Calista.

Sebelumnya Sella telah memerintahkan anak buahnya untuk membawa Calista padanya dan anak buahnya tersebut berhasil menculik Calista saat Calista baru saja mengantarkan putrinya les biola.

"Apa yang kau inginkan brengsek! Lepaskan aku!" marah Calista sembari meronta-ronta minta dilepaskan.

"Kau berkhianat padaku dan aku tidak akan memaafkan seseorang yang telah berkhianat," desis Sella sembari mencengkeram dagu Calista dengan kuat.

Memang benar, sebelumnya Calista memang bekerja untuk Sella. Ia ditugaskan untuk mendekati Arvind lewat Laura sendiri. Sella ingin Calista menghancurkan rumah tangga Arvind dan Laura dengan membuat Calista menjadi selingkuhannya, karena begitu rumah tangga mereka hancur maka saat itulah Sella akan melaksanakan tugasnya untuk mengambil Angelo kembali dan tentu saja saat Arvind berhasil mengalahkan Alazo sendiri.

"Sedari awal aku tidak bekerja untukmu kak. Kau salah paham," ejek Calista sembari tertawa meremehkan.

Plak!

Sella langsung menampar Calista dengan keras.

"Jangan memanggilku dengan sebutan kakak," desis Sella marah.

"Ah kau benar. Kau hanya anak dari selingkuhan daddyku jadi kau memang tidak pantas menjadi kakakku," ujar Calista berani.

"Diam!!!!" bentak Sella sembari menembak kaki Calista sebelah kiri.

"Arghhh!!" teriak Calista kesakitan.

"Diam atau kau ingin aku menembakkan pistol ini ke mulutmu," ancam Sella dengan aura mengerikannya namun hal itu tidak membuat Calista ketakutan.

"Kau takut Alazo akan jatuh ke tanganku mangkanya kau tega menghabisi daddyku dan memanfaatkanku lalu kau mengambil alih bisnis daddy atas namamu," lanjut Calista yang membuat Sella semakin marah.

"Tapi daddy sialanmu telah menjualku pada Darka hanya untuk bisnis hitam itu!!" balas Sella.

"Tapi kau menyukai bisnis hitam itu. Lihat sekarang, apa yang kau punya? Kau memiliki segalanya, kau pemimpin bisnis hitam itu. Apa kau senang sekarang?" tanya Calista.

"Menyukai katamu? Aku melakukan itu semua untuk membalaskan dendamku pada ibumu!! Ibumu telah membunuh ibuku!!!" marah Sella sembari menampar pipi Calista dengan keras untuk yang kesekian kalinya.

Be With You (after married)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang