36. Taurus

17 2 3
                                    

Arvind menatap kedatangan putranya dengan wajah sumringah seperti biasanya, namun yang membedakan hari ini adalah senyum lebarnya itu untuk seseorang yang tiba bersama putranya.

"Wah kau membawa pulang seorang gadis boy?" goda Arvind seraya bangkit dari duduknya.

Belum sampai Angelo membantahnya, Angela lebih dulu berlari mendekat kearah Arvind dan menggenggam tangan Arvind erat yang membuat Arvind bingung.

"Tolong selamatkan ibuku," pinta Angela sembari berlinang air mata.

Arvind mengernyitkan dahinya bingung begitu Angela memohon padanya untuk menyelamatkan ibunya.

"Tunggu sebentar. Aku tidak mengerti maksudmu," ujar Arvind.

"Kau tidak sedang membohongi kami kan?" tanya Angelo dengan tatapan tajam.

"Siapa namamu?" tanya Arvind sembari memegang bahu Angela.

"Angela uncle," jawab Angela yang langsung membuat Arvind melebarkan kedua matanya dan langsung meminta Angela masuk kedalam rumahnya. Sedangkan Angelo hanya menatap keduanya dengan tatapan bingung dan ingin tahu.

"Daddy sungguh mempercayainya?" tanya Angelo yang berlari menyusul Arvind.

"Tentu saja," jawab Arvind sembari menghentikan langkahnya dan menatap Angelo sembari tersenyum.

"Tapi dad-"

"Cepat pergi beri makan Croco, Wolfy dan juga Balu. Mereka sudah kelaparan dan daddy lupa belum memberinya makan," ujar Arvind sembari menepuk pelan pundak Angelo.

Setelahnya, Arvind pun mengajak Angela agar mengikutinya ke ruang kerjanya.

Mau tidak mau Angelo pun menuruti perintah daddynya. Saat akan beranjak dari tempatnya, Angelo mendengar suara deru motor dari Alvaro. Ah adik laki-lakinya rupanya sudah pulang.

"Dimana papa? Tumben sekali tidak menunggu di depan rumah," tanya Alvaro begitu memasuki rumah.

"Daddy sedang ada tamu. Kakak pergi ke belakang dulu mau memberi makan Croco dan saudaranya," pamit Angelo yang langsung dihentikan oleh Alvaro.

"Kak, bisa pinjam uang?" tanya Alvaro memelas.

"Pinjam uang apa?"

"Baru saja aku kena tilang karena berkendara di bawah umur. Jika aku meminta pada papa pasti untuk selanjutnya aku tidak diijinkan mengendarai motor ke sekolah," jelas Alvaro.

"Itu malah lebih bagus. Besok kau berangkat ikut mommy saja," ujar Angelo mengabaikan Alvaro.

"Kak!" rajuk Alvaro begitu Angelo pergi meninggalkannya.

*****

Arvind menatap Angela dengan perhatian. Arvind menebak jika usia Angela saat ini pasti satu tahun di bawah Angelo.

Angela tampak sangat sedih dengan air mata yang terus saja mengalir membasahi kedua pipinya, bahkan kedua tangannya pun juga bergetar ketakutan, lidahnya juga kelu hanya untuk sekedar bercerita kepada Arvind apa yang menimpanya.

"Hei, tenangkan dirimu. Tidak apa-apa," ujar Arvind sembari membawa Angela ke dalam pelukannya.

"To..tolong selamatkan i...ibuku," pinta Angela di sela tangisnya.

Ceklek!

Laura yang saat itu memasuki ruang kerja Arvind pun mengernyitkan dahinya bingung dengan pemandangan yang ada di hadapannya. Siapa gadis yang dipeluk oleh suaminya? Gadis belia itu tidak mungkin selingkuhan Arvind kan? Entahlah sejak adanya kejadian antara Arvind dan Alexa dulu, Laura jadi sering berpikir yang macam-macam jika melihat Arvind dekat dengan wanita lain.

Be With You (after married)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang