31. Sella Sebenarnya

29 5 0
                                    

Brakk!!!

Arvind membanting berkas pemberian Peter tersebut ke meja kerjanya dengan sangat keras bahkan sampai menimbulkan suara yang cukup nyaring. Rahangnya mengeras, giginya bergemelatuk menahan amarah yang kini sudah mencapai ubun-ubun.

Arvind mengusap wajahnya kasar sembari mencoba meredakan amarahnya.

"Panggil Sella kemari sekarang!!!!" perintah Arvind sembari menunjuk ke arah berkas tersebut dengan penuh emosi.

Sebelum Peter beranjak dari tempatnya berdiri, seseorang yang dimaksud Arvind sudah terlebih dahulu masuk ke dalam ruang kerjanya.

"Aku di sini," ucap Sella yang baru saja masuk ke dalam ruang kerja Arvind. Entah kapan Sella sudah sampai di Indonesia Arvind tidak perduli akan hal itu. Yang terpenting sekarang ia harus mendengar semua alasan Sella melakukan ini semua.

Arvind pun langsung memungut berkas yang dilemparkannya tadi dan langsung membawanya ke Sella.

"Apa maksud ini semua?!!" tanya Arvind sembari melemparkan berkas tersebut ke wajah Sella. Sella hanya terdiam sembari menutup matanya karena terkejut saat berkas tersebut mendarat cukup kencang di wajahnya. Bahkan ujung berkas tersebut sempat melukai pipi kanan atas Sella sehingga terlihat sedikit cairan kental berwarna merah di sepanjang garis luka tersebut.

"Apa maksud dari berkas sialan ini Sella!!!" bentak Arvind marah.

Sella menatap Arvind tanpa ada rasa takut sekalipun. Bahkan Sella juga berani mengangkat pandangannya dari Arvind dan hal itu yang semakin membuat Arvind tampak lebih emosi.

"Angelo putraku," ujar Sella.

"Dia putraku," desis Arvind penuh penekanan seolah ia tidak rela Sella mengakui Angelo sebagai putranya.

"Secara biologis dia putraku," ujar Sella tidak mau kalah.

"Secara hukum dia putraku. Kau lupa kalau kau yang memohon-mohon padaku untuk mengadopsi Angelo? Apapun yang terjadi aku tidak akan membiarkanmu mengambil Angelo!" ujar Arvind.

"Tapi semua aset kekayaan dan bisnis Alazo sudah di atas namakan Angelo. Itu artinya mau tidak mau Angelo harus kembali padaku dan melanjutkan bisnis ayahku!" balas Sella.

Arvind yang sudah kehilangan kesabarannya pun langsung mencekik leher Sella dengan kuat bahkan Sella sampai terbatuk-batuk dan wajahnya merah padam karena kesulitan bernafas.

"Arvind uhuk uhuk !! Kau mau membunuhku?!!"

"Dengarkan aku baik-baik Sell!! Aku sudah sejauh ini mengikuti semua permainanmu. Demi menjaga Angelo aku kehilangan cita-citaku dan terpaksa mengganti identitasku menjadi Arvind dan menjadikan nama Vino sebagai orang yang sudah mati. Aku terjun ke dunia mafia sialan itu hanya untuk memperkuat koneksi dan penjagaanku terhadap Angelo. Anak yang dulu kau serahkan padaku dengan penuh permohonan agar aku mau menerimanya." Bukannya melonggarkan cekikannya, Vino malah semakin mengeratkannya dan menatap Sella dengan tajam.

"Dan kau jangan buta terhadap fakta yang satu ini. Dengar! demi menjaga keselamatan Angelo aku kehilangan ayahku dan baru saja aku kehilangan putra kandungku. Jadi jika kau seenaknya ingin merebut Angelo dariku maka aku tidak akan segan-segan untuk menghabisimu," lanjut Vino sebelum ia melepaskan cekikan pada leher Sella.

Uhuk! Uhuk!

"Pergilah sebelum aku benar-benar ingin membunuhmu sekarang juga dan jangan lupa kau balik nama pemilik bisnis haram ayahmu dengan namamu. Aku tidak ingin malaikat kecilku terkena noda sedikitpun darimu," usir Arvind sebelum ia pergi meninggalkan Sella keluar.

Sella menatap kepergian Arvind dengan penuh amarah. Ini sungguh penghinaan untuknya! Seumur hidupnya, baru kali ini ada orang yang berani merendahkannya.

Be With You (after married)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang