22. Strategi

147 17 2
                                    

Selang beberapa jam setelah Laura menghubungi Leo untuk meminta informasi mengenai keluarga Riski, Leo pun mengirim informasi tersebut begitu ia mendapatkannya.

Arvind, Laura dan Peter segera memeriksa informasi yang dikirimkan Leo pada mereka. Pada saat mereka sibuk dengan itu, tiba-tiba seseorang datang menemui mereka.

"Aku tau siapa dalang ini semua," ucap sebuah suara yang tiba-tiba saja datang di tengah-tengah mereka.

"Sella," lirih Laura.

Arvind dan Laura terkejut mengetahui Sella dapat menemukan mereka.

"Sebelumnya aku ingin memberi tahu kalian bahwa Peter adalah orangku. Aku memintanya untuk bergabung dengan bodyguard-bodyguardmu itu untuk menyelidiki semua ini terutama Roy," jelas Sella.

Laura dan Arvind mengangguk anggukkan kepalanya mengerti.

"Jadi apa yang ingin kau sampaikan?" tanya Arvind.

"Kalian ingat Nina?" tanya Sella.

"Nina?" ulang Arvind.

"Cewek cupu di kelas kita? Yang bertukar meja denganku?" tanya Laura memastikan.

"Dia juga yang membawamu pulang ke apartemen saat kau mabuk di bar," tambah Sella.

(Bagi yang belum mengetahui Nina. Nina merupakan teman satu kelas Arvind, Laura dan Sella. Nina ini muncul di cerita 'Be With You' bab ketujuh.)

"Ada apa dengannya?" tanya Arvind dengan rasa penasaran dan antusias yang tinggi.

"Tidak. Aku hanya ingin mengenangnya," canda Sella yang langsung mendapat tatapan tajam dari Laura dan Arvind.

"Baiklah aku akan serius. Katakan apa yang kau dapat dari Leo?" tanya Sella enteng.

"Jadi kau sama sekali tidak memiliki informasi sedikitpun tentang Roy?!!" kesal Arvind.

"Aku punya. Hanya saja aku ingin kau mengatakan apa informasi yang kalian dapat dari Leo dan jika ada yang salah maka aku akan mengoreksinya. Semudah itu kan?" ujar Sella sembari menaik turunkan kedua alisnya.

Laura memutar bola matanya malas. Sella benar-benar menyebalkan.

"Leo bilang jika dia memang tau jika Roy adalah ayah kandung Daniel tapi Leo tidak pernah bertemu secara langsung dengan Roy karena Roy bekerja di luar negeri," ucap Arvind.

"Itu karena Riski memilih untuk tinggal terpisah dengan Roy. Riski tidak ingin memiliki ibu tiri. Lalu?" koreksi Sella.

"Itu saja," jawab Arvind.

"Apa?!! Hanya itu?!" tanya Sella tidak percaya.

"Iya hanya itu. Leo tidak memiliki informasi lain karena dia belum pernah bertemu satu kali pun dengan ayahnya Riski," jawab Arvind enteng.

"Leo benar-benar sepertimu. Sama-sama tidak berguna!" kesal Sella.

"Kau mengataiku?" tanya Arvind.

"Tidak. Sudahlah akan aku beritahu siapa Roy," ucap Sella.

"Tidak perlu. Aku sudah tau semuanya. Kau tidak tau tujuanku mendekati Alexa bukan? Aku mendekatinya karena ingin mendapatkan informasi tentang Roy dan cara mengendalikan Alexa. Alexa korban di sini. Dia hanya dimanfaatkan Roy untuk menghancurkanku. Roy mengatakan pada Alexa jika ibunya telah berhutang milyaran dengan jaminan dirinya agar Alexa mau membantunya. Padahal kebenarannya adalah Roy sendiri yang menjual Alexa," jelas Arvind.

"Selain itu Roy ternyata adalah tangan kanan Alfred. Jadi dendam yang dipendamnya karena kematian Riski semakin tambah besar saat dia tau bahwa aku telah membunuh Alfred," lanjut Arvind.

Be With You (after married)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang