24. A race?

142 21 3
                                    

Arvind bergegas untuk mencari keberadaan Roy. Arvind bersumpah akan menghabisi nyawa Roy dengan tangannya sendiri. Arvind telah mengelilingi mansion namun ia sama sekali belum menemukan Roy. Bahkan selama itu juga banyak anak buah Roy yang tewas karena Arvind.

Satu-satunya tempat yang belum di datanginya hanya halaman belakang.

"Laura periksa halaman belakang sekarang juga!" perintah Arvind melalui earpeacenya.

Satu detik, dua detik, sampai lima detik Laura belum menjawabnya. Sampai Arvind mengulangi perintahnya untuk yang ketiga kalinya.

"Laura di mana kau?!! Kau dengar aku?!!"

"Lauramu cantik juga. Boleh aku meminjamnya?" ucap seorang laki-laki yang Arvind yakin dia adalah Roy. Sejak kapan si tua itu berhasil keluar dari mansion dan menemukan Laura?!!

"Brengsek!!! Jika kau menyentuh Laura seujung rambutpun akan kupenggal kepalamu!!!" ancam Arvind dengan mata menggelap penuh amarah.

Setelah itu tidak ada sahutan apapun kecuali kedua tangan Arvind yang langsung meninju dinding di sampingnya hingga mengeluarkan bunyi yang cukup keras.

Arvind segera mencari keberadaan rekan-rekannya untuk memberitahu apa yang telah terjadi pada Laura.

"Arvind!" panggil Sella.

"Laura diculik. Bajingan itu menculik istriku!!" ujar Arvind begitu bertemu dengan Sella.

"Tidak! Laura tidak diculik lebih tepatnya belum karena sekarang anak buah Roy menuju ke tempat Laura!" ucap Sella.

"Apa maksudmu?!!"

"Roy berhasil meretas sistem keamanan kita . Lepas earpeacemu dan pergilah selamatkan istrimu!" perintah Sella.

"Tapi bagaimana dengan Angelo?" tanya Arvind.

"Biar aku yang menyelamatkan putraku," jawan Sella mantap.

Tanpa pikir panjang lagi, Arvind langsung bergegas menuju bangunan tua di mana istrinya itu berada. Arvind tidak boleh kalah cepat dengan mereka!

Arvind mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Ketakutan memenuhi dadanya. Arvind takut terjadi apa-apa pada wanitanya. Arvind tidak mau kehilangan lagi untuk kesekian kalinya!

Setelah mengendarai cukup lama, Arvind pun tiba di lokasi namun pada saat dia hendak menghentikan motornya, terlihat sebuah motor melaju kencang ke arahnya. Pada saat berada tepat di depan Arvind, motor tersebut berhenti dan membuka kaca helm fullfacenya.

"Laura," ucap Arvind tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Let's play the game baby," ucap Laura sembari menyungginggkan smirknya. Arvind tau apa yang dimaksudkan istrinya itu.

"As you wish dear," jawab Arvind membalas smirk istrinya.

Arvind langsung memutar arah motornya dan mensejajarkannya dengan motor Laura.

Di hadapannya kini terlihat mobil ferrari 458 warna hitam. Meskipun Arvind tidak dapat melihat dengan jelas siapa yang berada di balik kemudi tersebut namun Arvind dan Laura yakin jika itu adalah Alexa.

"Kukira dia tewas tertembak bang Abe," ucap Laura.

"Kakak bodohmu itu tidak tega membunuh wanita cantik," jawab Arvind.

Laura memutar bola matanya. Abe benar-benar menyebalkan!

"A race?" tantang Laura.

Arvind membalas tantangan Laura dengan smirknya.

Laura dan Arvind mulai mengegas motornya dengan kecepatan tinggi, begitupun dengan Alexa yang juga memacu kecepatan mobilnya. Arvind dan Laura tidak takut saat berhadapan dengan mobil Alexa, malah ia semakin menambah kecepatan.

Be With You (after married)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang