40. Mission Complete

17 3 10
                                    

Arvind menatap kobaran api itu dengan tatapan yang sulit diartikan. Jika yang dikatakan Lucas benar maka misinya kali ini benar-benar gagal total. Terlepas dari itu semua, satu hal yang membuat Arvind merasa bersalah adalah ia mengingkari janjinya pada Angela. Gadis itu pasti akan marah padanya karena tidak berhasil membawa pulang ibunya dan begitu mengingat Calista pernah menyelamatkan nyawa Laura membuat dada Arvind semakin penuh dengan penyesalan.

"Kau betulan meledakkannya?" tanya Lucas yang baru saja bergabung dengan Arvind dan Leo.

"Aku kebablasan," ujar Leo sembari mengerucutkan bibirnya hendak menangis.

Arvind menolehkan pandangannya kearah adik kesayangannya tersebut. Ia pun mendesah pelan dan merangkul pundak Leo sembari menepuknya pelan.

"Terlepas misinya gagal atau tidak yang penting kau selamat," ujar Arvind menenangkan Leo.

"Huaaa abang," raung Leo sembari memeluk Arvind.

Jika biasanya Arvind akan menolak mentah-mentah pelukan Leo, kini ia membiarkan adiknya itu menumpahkan semua rasa bersalahnya di dekapannya.

"Sial genrenya tiba-tiba menjadi bromance," komentar Lucas sembari bergidik ngeri melihat Arvind dan Leo.

"Dia adikku," ujar Arvind sembari menatap tajam Lucas.

"Baiklah-baiklah lanjutkan saja."

Leo pun melepaskan pelukannya dan melihat kearah kepulan asap yang membumbung tinggi di lautan sana, namun tiba-tiba pandangannya terhenti pada salah seorang yang sedang berusaha berenang menuju tepian.

Leo pun mencoba memfokuskan pandangannya melawan gelapnya malam dan kepulan asap yang menyebar dimana-mana.

"Ayo kita pergi sebelum polisi datang kemari dan menangkap kita," ajak Arvind pada Lucas dan yang lainnya.

"Tunggu sebentar!!" cegah Leo. Arvind pun menghentikan langkahnya dan mengikuti arah pandang Leo.

"Itu Calista," ujar Abe lewat earpeacenya.

Tanpa menunggu lama lagi, Arvind pun segera terjun ke laut dan berenang menuju kearah Calista. Arvind yakin Calista pasti sudah tidak bertenaga lagi begitu melihat tubuh Calista yang mulai tenggelam.

"Tim Blue Whale cepat pergi susul Arvind dan Spider cepat siapkan perahu karet untuk mengevakuasi Calista!!" perintah Lucas kepada anak buahnya.

Arvind segera berenang dengan kecepatan penuh untuk mencapai Calista namun rupanya Calista sudah akan tenggelam. Arvind pun segera menyelam sembari terus berusaha menggapai tempat Calista yang tersisa sekitar dua puluh meter tersebut.

Dor!!!

Arvind memekik kaget begitu sebuah peluru berhasil menggores paha kanannya.

"Sial! Rupanya mereka belum mati!" umpat Arvind dalam hati sembari mempercepat pergerakannya.

"Sialan mereka masih hidup!!!" umpat Leo begitu melihat sebuah kapal mendekat kearah Arvind yang berada di dalam laut.

"Tim Blue Whale dan Spider cepat kembali!!!" perintah Lucas yang memerintahkan tim tersebut untuk tidak berenang kearah Arvind dan meminta mereka untuk kembali ke daratan.

"Mereka adalah anak buah Sella yang baru saja tiba. Sepertinya mereka menyiapkan rencana cadangan saat pasukan pertama berhasil kita pangkas habis," ujar Abe sembari memfokuskan senapan Barret M82 terbaiknya untuk mencari peralatan musuh yang sensitif.

Senapan tersebut bahkan dapat menembus beton dan baja dengan mudah, sehingga Abe benar-benar mencari titik vital dari kapal tersebut.

Setelah lama mencari, akhirnya Abe menemukannya!

Be With You (after married)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang