17. Arvind bukan Vino

172 23 2
                                    

Drt... drt...

Arvind merogoh ponselnya dan tertera nama Alexa di sana. Arvind segera menjawab panggilan tersebut.

"Arvind aku ingin bertemu. Aku merindukanmu," ucap Alexa dari seberang sana.

"Aku tidak bisa Alexa. Angelo dan Laura sedang sakit. Aku tidak bisa menemuimu sekarang."

"Baiklah. Biar aku yang ke sana."

Belum sampai Arvind sempat membalasnya, Alexa sudah terlebih dahulu mematikan teleponnya. Arvind mengusap wajahnya frustasi. Kedua orang tuanya dan mertuanya sebentar lagi akan kemari ditambah lagi kedua orangtua angkatnya dan Laura juga. Arvind tidak mungkin membiarkan Alexa bertemu dengan mereka. Apa yang akan dikatakan Arvind jika mereka bertanya siapa Alexa? Memperkenalkannya sebagai selingkuhan? Itu sama saja meminta mereka memutilasinya hidup-hidup.

"Roy," panggil Arvind.

"Urus Alexa terlebih dahulu. Jangan biarkan dia kemari, aku tidak ingin dia bertemu keluargaku," perintah Arvind pada Roy. Roy pun segera pergi menjalankan perintah Arvind.

Benar saja, tidak lama kemudian keluarga besarnya datang tak terkecuali Abe yang sekarang jadi pengangguran yang bisa pergi kemana dan kapanpun dia mau.

"Bagaimana keadaan Laura Vin? Bayinya selamatkan?" tanya Rinta penuh kekhawatiran.

"Mereka selamat ma," jelas Arvind.

"Bagaimana keadaan cucuku?" tanya Alden.

"Angelo masih kritis pa. Masih belum ada kemajuan," jelas Arvind lagi.

"Sial! Alazo benar-benar kurang ajar! Jika sampai terjadi sesuatu pada cucuku aku tidak akan segan-segan memenggal kepalanya!" ucap Alden penuh emosi.

"Biarkan mama melihat menantu mama," ucap Rinta.

Arvind segera mengantarkan Rinta ke ruang inap Laura diikuti yang lainnya.

"Laura sedang tidur. Dokter bilang dia harus istirahat total," kelas Arvind.

"Gue harus bicara sama lo," ucap Abe dingin.

Arvind segera berjalan mengikuti Abe keluar dan menuju tempat yang lebih sepi.

"Di mana Roy?" tanya Abe.

"Sedang bertugas," jawab Arvind ambigu.

"Mencegah wanita itu bertemu dengan kami? Lo telat. Gue lihat Alexa sudah di rumah sakit ini," ucap Abe yang membuat Arvind terkejut.

Arvind segera bergegas mencari keberadaan Alexa sebelum gadis itu bertemu dengan keluarganya.

"Sial!" umpat Arvind.

Arvind melihat Alexa sedang berjalan menuju ruang rawat Laura, dengan cepat Arvind langsung menarik tangannya membawanya menjauh dari tempat itu.

"Arvind!" pekik Alexa senang.

"Alexa sedang apa kau kemari?" tanya Arvind.

"Aku merindukanmu," jawab Alexa.

"Ini bukan waktu yang tepat. Pergilah aku akan menemuimu nanti."

"Janji ya?"

"Iya aku janji."

Ceklek!

"Siapa dia Vin? Kenapa tidak diajak masuk?" tanya Alden yang baru saja keluar dari ruang rawat Laura.

"Oh kenalkan saya Alexa. Kekasihnya Arvind," ucap Alexa dengan percaya diri.

Arvind langsung mencekal lengan Alexa dan langsung membawanya pergi dari hadapan Alden.

Be With You (after married)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang