19. Pesta

164 22 3
                                    

"Aku tidak bisa meneruskan rencana kita," ucap seorang wanita.

"Kenapa tidak bisa? Apa hanya karena sedikit kebaikan yang diberikan Arvind padamu kau menjadi berbaik hati pada mereka? Ingat! Siapa yang telah membunuh kakakmu?!!!" ucap seorang pria paruh baya dengan penuh emosi.

"Orang yang membunuh kakakku sudah mati. Jadi apa lagi yang harus dilakukan? Kau mau membunuh orang yang sudah mati lagi? Kau gila!!"

Plakk!!!!!

"Beraninya kau mengataiku orang gila!!! Aku ayahmu!!!"

"Hanya ayah tiri tidak lebih!! Aku tau kau hanya memanfaatkanku untuk menghancurkan keluarga Loeypark agar kau dapat mengambil seluruh hartanya!" ucap wanita tersebut dengan penuh emosi.

"Ternyata kau sama sekali tidak mengerti. Pikirkan kesengsaraan apa yang kita dapat setelah kematian Riski. Ibumu meninggal dan meninggalkan hutang yang sangat besar dengan jaminan dirimu. Kau akan dijual ibumu untuk melunasi hutangnya. Jika dalam satu bulan lagi kita tidak dapat melunasi hutangnya maka jangan harap kau akan bisa menghirup udara bebas lagi dan menjadi seorang pelacur!"

Alexa hanya terdiam tersadar dengan perkataan ayahnya. Ayahnya benar, jika mereka tidak dapat melunasi hutangnya maka dirinyalah yang akan menjadi jaminannya. Ibunya akan menjualnya pada pria kaya.

"Gunakan kesempatan ini. Manfaatkan kebaikan mereka Alexa. Ayah percaya padamu kau pasti bisa. Ayah akan membantumu. Sekarang kembalilah ke pesta mereka sedang mencarimu."

***

Arvind tidak henti-hentinya memandangi Laura yang tampak cantik dengan gaun dusty pinknya. Perutnya masih belum kelihatan membuncit karena usia kehamilannya masih dua bulan.

 Perutnya masih belum kelihatan membuncit karena usia kehamilannya masih dua bulan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Perlahan Arvind pun berjalan menghampiri Laura.

"Harusnya kau memakai flatshoes sayang," tegur Arvind.

"Aku akan berhati-hati," jawab Laura.

Arvind pun memilih diam, membiarkan sang istri memakai apapun yang dia suka.

"Aku ingin bertanya padamu. Sejak kapan kau mengetahui Alexa adalah adiknya Riski? Jika kau sudah tau berarti kau juga sudah tau apa tujuanku mendekati Alexa?" tanya Arvind.

"Kemarin bang Abe yang memberitahuku. Sebelumnya aku tidak tau apa-apa mangkanya aku sangat kasar padanya. Kau ingat waktu aku menyuruhmu jangan masuk kerja? Aku sengaja datang ke kantormu hanya untuk merendahkannya," ujar Laura

"Astaga kau jahat sekali," ucap Arvind sembari menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya.

"Aku menjadi jahat karenamu! Kau tidak mengatakan apapun tentang rencanamu!" kesal Laura.

"Aku disadap," jawab Arvind.

"Aku tau. Kalau kau tau kenapa kau tidak menghancurkan alat itu?! Kau memang bodoh!" kesal Laura.

Be With You (after married)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang