Arvind memandangi peti mati milik Alden dengan berlinang air mata. Orang yang paling dicintainya telah meninggalkannya untuk selama-lamanya.
Setelah melihat Roy mati dimakan Balu, Arvind segera mengurus jenazah papanya. Bahkan Arvind sendiri yang mengurus kepulangan jenazah papanya ke Indonesia dengan pesawat pribadinya.
Setelah membawa Leona ke rumah sakit, Angelo dan Laura juga bergegas untuk ikut daddynya ke Indonesia.
"Dad kenapa kakek dimasukkan ke dalam peti?" tanya Angelo saat melihat peti Alden mulai dimasukkan ke dalam pesawat.
"Kakek sedang berada di tempat tidur yang nyaman," jawab Laura karena Arvind masih belum sanggup menjawab pertanyaan Angelo.
Setelah mendapat jawabannya, Angelo pun terdiam sembari menatap Arvind yang sedang menunduk dalam.
Angelo pun turun dari pangkuan Laura dan berpindah ke pangkuan Arvind.
"Dad laki-laki tidak boleh menangis. Daddy sendiri yang mengatakan itu padaku," ucap Angelo sembari mengusap air mata Arvind.
Bukannya reda, Arvind malah semakin menangis tersedu-sedu. Angelo yang sigap pun langsung memeluk tubuh besar Arvind.
"Tidak apa-apa dad. Aku akan selalu di sampingmu," bisik Angelo.
"Apapun yang terjadi berjanjilah kau selalu ada di samping daddy dan tidak akan pernah meninggalkan daddy," ujar Arvind berlinang air mata.
"I'm promise you dad," jawab Angelo mantap.
***
Suasana duka tengah menyelimuti keluarga Arvind. Mamanya yang mengetahui papanya telah meninggal pun berkali-kali jatuh pingsan karena tidak kuat menerima semua ini.
Leo kini menjadi lebih pendiam. Dia hanya terdiam sembari meneteskan air matanya menatap peti mati milik papanya.
"Baiklah silahkan Leo dan Arvind turun untuk menurunkan peti papamu," ucap Rama.
Arvind dan Leo pun segera turun dengan Abe yang ikut membantunya.
"Mom kenapa daddy membawa tempat tidur kakek ke dalam tanah?" tanya Angelo polos.
"Karena itu tempat tinggal kakek sekarang sayang," jawab Laura sembari menahan tangisnya.
"Kenapa nenek pingsan mom? Kenapa semua orang memakai pakaian hitam? Apa kakek meninggal?" tanya Angelo yang ikut menangis.
Angelo pun berlari mendekat ke arah liang lahat dan melihat prosesi penurunan jenazah kakeknya dari dekat.
"Kek Angelo berjanji pada kakek kalau Angelo akan menjaga mommy dan daddy! Kakek tidur yang nyenyak! Aku sangat mencintaimu kek," ucap Angelo saat Arvind sudah berhasil menurunkan petinya.
Arvind, Leo dan Abe pun segera mengubur peti tersebut.
"Aku akan membantumu dad," ucap Angelo sembari membantu mengubur kakeknya dengan kedua tangan mungilnya.
Setelah beberapa menit kemudian, peti Alden sudah terkubur sepenuhnya.
"Aku tau nenek pasti sangat mencintai kakek. Ayo nek beri kakek bunga, kakek pasti sangat bahagia menerima bunga pemberian nenek," ucap Angelo sembari menyerahkan keranjang bunga pada Rinta.
Rinta menerimanya dengan senyuman dan menganggukkan kepalanya menuruti Angelo.
Setelah selesai, semua orang bergegas pergi meninggalkan makam kecuali Vino, Leo dan Angelo. Laura sudah membawa Rinta untuk ke mobil karena kondisi Rinta masih sangat lemah.
"Papa sudah selesai melakukan tugasnya sebagai ayah dari kita," ucap Vino.
"Aku bangga memiliki ayah seperi papa," balas Leo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be With You (after married)
RandomCover by @alifindita09 Sekuel dari Be With You "I will Be With You untill I die." Ucap Laura pada Arvind. ***** Bercerita tentang sepasang suami istri yang berkorban merelakan cita citanya demi seorang bayi laki laki yang tidak lain adalah putra dar...