10. Arvind pembunuh?

193 18 6
                                    

"Di mana posisinya?" tanya Arvind pada seorang anak buahnya.

"Saya yakin itu bukan di negara ini tuan. Keberadaan terakhir kali Mr. Rama berada di SMA Jakarta High School tempatnya bekerja dan saya telah memeriksa semua jadwal penerbangan dan tidak ada nama Mr. Rama di sana jadi kemungkinan ia diculik dibdekat sekolah," jelas Peter.

"Maksudmu Indonesia?"

"Iya tuan."

"Tapi Charly baru saja menemuiku jadi bisa saja penculikannya terjadi sebelum Charly datang ke negara ini dan menemuiku," ucap Arvind.

"Bisa jadi tuan," ucap Roy.

"Sial!! Apa yang dilakukan Bloody di sana sampai mereka bisa kecolongan seperti ini!!" umpat Vino.

"Lacak posisinya sekarang!" perintah Arvind pada Peter.

"Baik tuan."

Arvind menjentik-jentikkan jarinya menunggu kabar dari Peter. Berulang kali dia membuang nafasnya kasar karena dia terlalu khawatir dengan mertuanya itu.

"Dapat!"

"Di mana?"

"Jalan Gorky No. 15 di Ryazan, terdapat sebuah menara tua, itu merupakan bangunan bekas rumah sakit yang sudah tidak terpakai tuan," jelas Peter.

"Berarti Alazo menggunakan pesawat pribadinya untuk membawa mertuaku kemari. Baiklah kita ke sana sekarang!"

"Tunggu Mr. Ashton. Mungkin ini hanya jebakan," ujar Peter menghentikan langkah Arvind.

"Apa maksudmu?" tanya Arvind.

"Lihat. Mereka berpindah tempat lagi dan kali ini menuju mansion anda," tunjuk Peter pada titik kecil di layar komputernya.

"Shit! Perintahkan semua untuk melindungi mansion terutama Angelo dan istriku!" geram Arvind sembari keluar dari markas dan menuju mansionnya.

***

Begitu sampai mansion, Arvind segera mencari keberadaan Laura dan Angelo. Arvind harus segera membawa Laura dan Angelo pergi dari mansion. Bukannya Arvind takut dengan Alazo tapi yang Arvind takutkan adalah nyawa kedua orang yang dicintainya itu. Arvind tidak mau Alazo mencelakai mereka.

"Laura!!" panggil Arvind mencari istrinya.

Namun nihil. Arvind tidak menemukan mereka. Arvind segera berlari ke halaman belakang dan ia begitu lega melihat keduanya berada di sana.

"Aku mencari kalian," ujar Arvind penuh kelegaan.

"Daddy! Lihat Croco sudah mulai tumbuh besar!" ucap Angelo pada Arvind bahkan Angelo langsung meminta gendong pada Arvind.

"Tentu saja son, sebentar lagi Croco akan tumbuh mengalahkanmu," ucap Arvind sembari mencium pipi gembul Angelo dan kali ini Angelo tidak memarahinya.

"Croco tidak mungkin mengalahkan daddynya sendiri," ucap Angelo sombong.

Arvind tersenyum menanggapi perkataan putranya tersebut.

"Laura," panggil Arvind.

"Ya?"

Arvind memperhatikan mata Laura yang sembab, Lauranya pasti baru saja menangis.

"Kalian harus pergi liburan sekarang juga. Aku akan meminta Roy untuk menyiapkan helikopter buat kalian. Kalian bebas ingin pergi ke negara manapun," ucap Arvind penuh tanda tanya.

"Apa ada masalah?" tanya Laura dan Arvind hanya mengangguk sebagai jawaban, tentu saja Arvind tidak ingin Angelo mengetahui apa yang sedang terjadi, ia terlalu kecil untuk mengetahui itu.

Be With You (after married)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang