10. Perkelahian

1.5K 558 431
                                    

𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈 𝒔𝒘𝒆𝒆𝒕𝒚!❦︎
__________________________________________________

𝑇𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎, 𝑎𝑖𝑟 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑛𝑔𝑎𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑗𝑢𝑔𝑎 𝑦𝑎.
𝑆𝑜𝑎𝑙𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑎𝑙𝑜 𝑑𝑖𝑟𝑒𝑏𝑢𝑠 𝑑𝑖𝑎 𝑠𝑢𝑘𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑝.

-𝐃𝐚𝐫𝐢 𝐭𝐢𝐭𝐚𝐧, 𝐜𝐮𝐜𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐚𝐤𝐞𝐤.

__________________________________________________

"Kita emang gak pernah kenal, upik abu."

Anya terkekeh, matanya memincing curiga, "Kak cakra suka boong ya sekarang, masa tiap hari anya datengin, ka cakra gak tau anya siapa."

Tangan lelaki itu terkepal, ia mendekatkan bibirnya ke telinga gadis itu. "Gak usah so bego. tanpa begitupun lo udah bodoh dimata gue."

Hati anya melengos, tak mengerti itu pertanda senang ataupun kecewa. Namun selagi bisa, anya akan terus membawa sisi positif yang dia ambil dari tabiat seorang cakra.

Gadis itu itu menghembuskan nafasnya, memegang dada kanannya yang terasa terhimpit.

"Hehe anya kan cuma nanya ka cakra mau pulang bareng anya atau nggak. padahal denger denger, di deket pertigaan ada warung bakmi yang baru buka. Biar anya jajanin deh kalo mau."

Gadis itu tersenyum kembali, tangan yang tadinya ia gunakan untuk memegang dadanya pun ia lipatkan kebelakang.

Lelaki itu tampak menyunggingkan senyumnya, "Lo cuma mau sogok gue pake bakmi pinggiran jalan? Mau coba coba buat ngejatuhin harga diri gue?"

Anya menggeleng keras, "bukan gitu mak-"

Lelaki itu melangkahkan kakinya, kedua tangannya ia masukan kedalam saku, "gue bisa beli kedai itu. sama tanahnya juga kalo gue mau."

Anya menguntit cakra dari belakang, ia terus menerus memilin jari tangannya. Akhirnya, ia menghadang cakra dengan cara berdiri dihadapan lelaki itu.

"Emm, nanti anya nabung lagi deh. Ka cakra mau jajan apa?" Gadis itu tersenyum penuh harap, matanya tertuju penuh pada mata cakra.

Cakra meggeram, ia menggigit lidahnya untuk mengurangi rasa kesalnya. "Tanpa lo bantu pun, gue bisa beli apapun yang gue mau.."

Satu bibirnya terangkat, "Termasuk diri lo."

Deg

Mata anya berbinar, "Ka cakra mau beli anya?" Gadis itu tersenyum geli, "Gak usah beli deh, anya kasih gratis."

Kepalan tangan cakrawala semakin dikencangkan dengan kuat, emosinya sebentar lagi akan segera akan merobak, menghacurkan semuanya.

"Gue akan tagih penawaran itu nanti, Anya Britanny."

Bruk

"Aww!"

Cakrawala menyenggol bahu anya dengan sedikit keras, anya akan terjatuh jika tidak berpegangan pada tiang penyangga.

Gadis itu memegang bahu kirinya yang terasa sakit.
Ia menatap punggung cakra yang sudah menghilang didepannya. Wajahnya terlihat memilukan. Cairan bening pun tertahan dikelopak matanya.

Anya menggigit bawah bibirnya, berusaha mati matian untuk tidak menangis untuk kesekian kalinya, "Kak cakra orang jahat, tapi kenapa malah anya sayang?"

__🦋

Cakra melajukan motornya dalam tempo diatas rata rata. Handle gas pun tak ia biarkan untuk mengendur. Tatapan nyalang ia perlihatkan dibalik helmnya.

Cakrawala |REVISI|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang