6. Bully?

1.9K 759 669
                                    

Happy reading!🦕🤍

Jangan lupa spam komen ya!👄

___________________________________________________

Tetaplah tenang meski tertekan, tetaplah sabar meskipun sulit, tetaplah lembut meski menyakitkan, dan tetaplah baik meski diperlakukan tidak baik.

-anya britanny-

___________________________________________________

"Kita semua itu suka cupang. Yang membedakannya cuma penempatannya aja. Di air, atau di leher." Laksa membuang kulit kacangnya. Kemudian mecomot yang baru.

"Hihihi." Titanic terkikik geli seolah mengerti.

"Dih emang lo paham?" Laksa menaikan sebelah alisnya.

"Paham kok, ikan cupang kan banyak warnanya, kaya di upin upin."

Titanic mengeluarkan ponselnya, "mau liat?"

Laksa menghela nafasnya. menatap titanic, "kapan si tan, kalo lo gue ajak ngobrol jangan nyasar sana sini."

Laksa mengeluarkan satu batang rokoknya, "hidup itu butuh refreshing. Ga kaya lo, monoton banget."

Titanic mendelik, "Biarin lah, yang penting gue banyak duit. Ga misqueen kaya laksa."

Tertampar, terjungkal, menggelinding, tergiles, siapkan makam, wasalam.

memang tidak ada salahnya sih..

"Lo it-"

Percakapan mereka terhenti, ketika menyadari cakrawala datang di tengah tengah mereka.

"Gimana bos?" Tanya laksa.

Cakra menghela nafasnya gusar, "Gimana apanya?"

"GIMANA KEADAAN ANYA?!" Teriak titanic tiba tiba di telinganya.

"Anying."

Laksa menarik titanic kembali untuk duduk, namun malah ditepis oleh lelaki cantik itu, mata titanic tak berhenti melotot kearah cakra, tangannya berkacak pinggang.

"Tanya aja sama SAHABAT ABADI lo itu." Sinis cakra.

Titanic duduk kembali, merobek bungkusan kinderjoy nya yang baru, "Oh iya ya, Titan kan punya Hadden."

Ia mengeluarkan sendok mungilnya, mencolekannya pada makanan berbentuk bola telur itu, "sebenernya, Cakra itu suka nya sama siapa sih?"

"Ga suka siapa siapa." Singkat, padat, jelas, dan menyakitkan.

"Cakra boong, Laksa kentut."

Tuttttt

"Ih anjing jorok banget!"

Laksa nyengir, "Tuhkan berarti lo boong!"

Laksa dan titanic ber tos ria, keduanya saling mengedipkan mata.

"Kentut si laksa mana tau perasaan gue titanic!" Geramnya.

"Tapi kentut laksa itu punya berbagai rasa." Titanic terkikik, rasanya kadang seperti jengkol, durian, telor busuk, dan rasa lainnya.

Laksa mengendus ngendus, "Mana ada anjing!"

"Ada kok."

Cakra berdecak, merasa ada yang kurang. Akhirnya ia bertanya. "Si panjul mana?"

Laksa menyesap rokoknya perlahan, "Biasa ngurusin rumah tangga."

"Ko tangga pake di urusin sih, kan bisa nyewa tukang. Malu maluin, kaya orang miskin aja." Seru titanic tak berbobot.

Cakrawala |REVISI|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang