8. Dia Psikopat?

1.8K 632 526
                                    

𝐡𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐬𝐰𝐞𝐞𝐭𝐲!

__________________________________________________

𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑑𝑖𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑝𝑎𝑘𝑒𝑡 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑜𝑡𝑎𝑘,
𝑐𝑢𝑚𝑎 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑘𝑒𝑡𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑒𝑛𝑎 𝑑𝑎𝑚𝑎𝑔𝑒.

-𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒈𝒂𝒏𝒕𝒆𝒏𝒈♕︎

_________________________________________________

Bugh

"Maju sini lo anjing!" Pukulan demi pukulan mereka terjang, diatas luasnya lapangan upacara yang hanya terisi oleh mereka berdua. Bram dan lelaki yang belum diketahui siapa dan dimana asal usulnya itu, membuat semua orang semakin penasaran.

Semua murid langsung berhamburan, padahal saat ini pembelajaran sedang dimulai.

"HEH KALIAN MAU KEMANA?!" Pak setya selaku guru kebudayaan berteriak kepada anak anak kelas XI IPA 1. Tidak ada yang menjawabnya, satu ruangan telah kosong, kini tinggal sisa dirinya seorang.

Ia mendesis, "dasar bocah bocah brandal!" Ia pun akhirnya menyusul keluar, dengan satu buah penggaris besar yang ada disebelah tangan kanannya.

Bugh

Bram menindih tubuh lelaki itu, dan langsung melayangkan bogemannya kearah rahang lelaki itu, namun secepat kilat, lelaki itu memiringkan kepalanya, tangan bram tidak mendarat dengan tepat, ia malah mukul dasar lapangan yang kasar. "ARGH!" Tangannya mulai mengeluarkan sedikit darah. Dengan cepat lelaki itu memindahkan posisinya keatas.

"G-gue gaada urusan sama lo sialan!" Bram memegang tangan kanannya, ia sudah cukup lelah untuk melawan, lelaki dihadapannya ini sepertinya bukan orang yang tadinya ia anggap biasa. Lelaki ini adalah monster. Bahkan bisa jadi lebih dari kata monster yang sering orang orang katakan.

Lelaki itu menyunggingkan senyum dibalik masker hitamnya, "Urusan gue emang bukan sama lo, tapi urusan gue itu sama banci yang nyamar didalam tubuh lo."

Bugh

Lelaki itu memukul kedua mata bram, "ARGHHHHH!" Bram berteriak, matanya mengeluarkan banyak darah, ia merasakan matanya terpojok kedalam. semua orang terpaku ditempat. Kaki mereka semua bergetar, bahkan banyak yang nyaris pingsan.

Prang

Penggaris yang dibawa pak setya jatuh ke lantai, ia memegang dadanya, murid murid yang ada disampingnya serempak menahan tubuhnya agar tida oleng kemudian terjatuh.

Bram menangis, namun tangis yang dihasilkan bukanlah sebuah air mata, melainkan cairan merah yang terus mengalir tanpa henti.

Lelaki itu berdiri, menarik bram keatas untuk melawannya lagi. "Ini baru mulai..bram liondra."

Tak

Lelaki itu mengeluarkan pisau lipatnya, lalu mengeluarkan benda tajam itu dari gagangnya, "manusia banci itu mulutnya harus dipotong, biar ga malu maluin kaum gue yang bener bener laki."

Tidak ada balasan dari bram, nafasnya sudah mulai melemah, tadi lelaki itu juga sempat memukul ulu hatinya di koridor.

Sret

Lelaki itu mencoba terlebih dahulu benda kebanggaannya, ia menggoresan itu pada bahu bram, sedikit panjang sampai mengenai ujung kuku mangsanya.

Semua orang lantas berteriak, teriakan yang sangat disenangi oleh lelaki itu. Hal yang membuat ia bersemangat melakukan aksinya. Ketakutan, hal yang membuat ia bangga bahwasanya sekarang ialah penguasanya.

Cakrawala |REVISI|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang